logo Kompas.id
NusantaraGeliat Wisata dan Batik...
Iklan

Geliat Wisata dan Batik Mangrove Pangkal Babu

Masyarakat sadari besarnya peranan bakau menahan abrasi dan gelombang tinggi laut. Gerakan memulihkan hutan bakau dibangun seiring dengan tumbuhnya ekowisata dan ekonomi batik.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
· 5 menit baca
Pengunjung di ekowisata mangrove di Desa Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu (2/4/2023). Selama bertahun-tahun, masyarakat menjaga wilayah mereka dari ancaman kerusakan. Mereka juga menerbitkan peraturan desa yang memperkuat perlindungan mangrove.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Pengunjung di ekowisata mangrove di Desa Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu (2/4/2023). Selama bertahun-tahun, masyarakat menjaga wilayah mereka dari ancaman kerusakan. Mereka juga menerbitkan peraturan desa yang memperkuat perlindungan mangrove.

Bertahun-tahun memulihkan ekosistem bakau yang rusak, masyarakat Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, akhirnya memetik hasil. Ekowisata tumbuh pesat.

Penangkaran bakau dan kerajinan batik juga turut menopangnya. Sejak dibuka untuk umum, ekowisata Hutan Mangrove Pangkal Babu telah memantik kunjungan tamu. Dengan tiket masuk Rp 5.000, jumlah kunjungan mencapai rata-rata 300 orang per hari, kelopok sadar wisata (pokdarwis) setempat mengelola pemasukan lebih dari Rp 45 juta per bulan.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000