Jawa Timur menyusun rencana mencegah inflasi sekaligus memenuhi kebutuhan pangan warga saat Lebaran. Salah satu caranya menjaga harga dan pasokan beras.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Inflasi komoditas pangan membayangi perayaan bulan Ramadhan hingga Lebaran tahun ini, termasuk di Jawa Timur. Penyaluran beras dan bahan pokok lainnya hingga menjaga stabilisasi harga dilakukan untuk meminimalkan kerawanan itu.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, bakal ada 92.000 kilogram beras yang akan didistribusikan untuk program bantuan sosial masyarakat. Setiap keluarga akan mendapatkan 10 kg beras yang harus didistribusikan sebelum Lebaran.
“Selain itu, upaya menjamin ketersediaan pangan akan ditempuh dengan memantau pasokan barang di pasar-pasar tradisional. Apabila pasokannya kurang, akan segera dilakukan operasi pasar dengan perusahaan swasta dan bulog,“ ujar Muhdlor Ali, Rabu (5/4/2023).
Berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sidoarjo, harga sejumlah komoditas bahan pokok di pasar tradisional masih stabil dan pasokannya terbilang lancar.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga akan tetap mengawasi dan memeriksa makanan dan minuman di pasar ritel modern. Poin utamanya melihat kelaikan kemasan produk, masa kedaluwarsa, dan keamanan bahan pangan.
“Hasilnya, kondisi makanan dan minuman jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya ada beberapa catatan yang harus diperhatikan pengelola toko, terutama terkait kelaikan kemasan produk,“ kata Muhdlor Ali.
Pimpinan Bulog Surabaya Utara yang membawahkan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Mara Kamin Siregar, mengatakan, stok beras di gudangnya kini mencapai 8.000 ton. Stok itu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan ke depan.
“Kebutuhannya untuk stabilisasi pasokan dan harga beras di pasar-pasar tradisional dan masyarakat,“ kata Mara.
Dia menambahkan, jumlah stok beras di gudang Surabaya Utara akan terus meningkat. Pihaknya masih akan menyerap hasil panen petani di sentra-sentra produksi padi.
Rata-rata kemampuan serapan Bulog Surabaya Utara mencapai 200-250 ton gabah setiap harinya. Adapun harga pembelian beras Bulog mencapai Rp 9.950 per kg atau sesuai ketentuan pemerintah.
Mara juga mengatakan, pihaknya terus menggelar kegiatan stabilisasi pasokan dan harga beras untuk menjamin ketersediaan pangan di masyarakat. ”Selama Ramadhan, kami telah menyalurkan 50-60 ton beras untuk stabilisasi harga di pasar,” ujarnya.
Sementara itu, hasil pantauan Pemerintah Provinsi Jatim, harga sejumlah komoditas pangan di sejumlah daerah masih fluktuatif. Di Pasar Legi, Ponorogo, Selasa (4/4/2023), misalnya, harga beras medium Rp 10.400 per kg dan beras premium Rp 12.000 per kg. Selain itu, daging sapi dijual Rp 120.000 per kg dan telur ayam Rp 26.000 per kg.
Harga komoditas cabai juga masih terjangkau masyarakat. Untuk cabai rawit dan cabai merah kering, harganya Rp 27.000-Rp 28.000 per kg.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ia telah meminta seluruh pemerintah daerah kabupaten dan kota memantau fluktuasi harga bahan pangan di wilayah masing-masing. Kepala daerah diminta segera melakukan intervensi apabila terjadi kenaikan harga yang signifikan.
”Terlebih untuk ketersediaan Minyakita yang saat ini kosong (seperti) di Pasar Legi Ponorogo. (Selain itu) Pembelian Minyakita tidak boleh dipersyaratkan dengan pembelian produk-produk tertentu,” ujar Khofifah.
Mantan Manteri Sosial itu menambahkan, kehadiran Minyakita bertujuan membantu masyarakat agar mereka memiliki daya jangkau terhadap komoditas minyak goreng. Oleh karena itu, harga ecerannya dipatok Rp 14.000 per kg.