Hari Terakhir Pencarian di Serasan, Empat Korban Longsor Belum Ditemukan
Hingga hari terakhir pencarian, empat korban longsor di Pulau Serasan belum ditemukan. Tim SAR gabungan meminta bantuan keluarga untuk memetakan lokasi terakhir para korban yang belum ditemukan itu.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
KOMPAS/PANDU WIYOGA
Tim SAR gabungan melintasi timbunan material longsor dan runtuhan bangunan saat mengevakuasi korban tewas di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (9/3/2023).
BATAM, KOMPAS — Pada hari terakhir pencarian, tim pencarian dan pertolongan gabungan masih berupaya melacak empat korban tanah longsor yang belum ditemukan di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Hingga Sabtu (18/3/2023), jumlah korban tewas yang telah ditemukan sebanyak 50 orang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Natuna Abdul Rahman mengatakan, tim SAR gabungan tidak menemukan korban baru sejak tiga hari lalu. Padahal, kata Rahman, semua area longsor telah disusur oleh tim SAR gabungan yang berjumlah lebih kurang 700 orang.
”Dua hari terakhir, kami minta bantuan kepada anggota keluarga korban yang belum ditemukan untuk menunjukkan di mana kira-kira para korban terakhir kali berada. Selain itu, dalam pencarian, kami menggunakan alat berat dan anjing K-9,” kata Rahman saat dihubungi dari Batam.
KOMPAS/PANDU WIYOGA
Sejumlah personel Badan SAR Nasional anggota Satuan Tugas Tanggap Bencana Natuna beristirahat di atas reruntuhan rumah warga yang terkena bencana tanah longsor di Desa Pangkalan, Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (11/3/2023).
Sebelumnya, Bupati Natuna Wan Siswandi menyatakan, perpanjangan masa pencarian yang kedua pada 16-18 Maret 2023 merupakan yang terakhir kali. Setelah ini, tidak akan ada lagi upaya khusus untuk mencari korban yang belum ditemukan.
”Nanti Satuan Tugas (Tanggap Bencana Natuna) akan memberikan pengertian kepada keluarga korban apabila hingga 18 Maret tidak ada penemuan lagi,” kata Wan Siswandi pada 16 Maret 2023.
Rahman menambahkan, sejumlah personel Badan SAR Nasional, personel Polri, dan personel TNI yang memang bertugas di Pulau Serasan diminta untuk memantau lokasi bencana setelah masa pencarian selesai. Mereka diminta untuk melakukan penanganan apabila ada korban yang ditemukan lagi setelah masa pencarian terakhir selesai pada 18 Maret 2023.
Tim Satuan Tugas Tanggap Bencana membuka jalan yang tertimbun akibat tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (17/3/2023).
Jalan dan listrik
Sejak 16 Maret 2023, Satgas Tanggap Bencana Natuna telah berhasil membuka kembali akses jalan lingkar Pulau Serasan yang sebelumnya tertutup material longsor. Hal itu memudahkan penyaluran bantuan kepada warga terdampak yang sebelumnya harus dilakukan dengan melalui jalan memutar.
Selain pulihnya akses jalan, Satgas Tanggap Bencana juga telah selesai memulihkan aliran listrik di Pulau Serasan. ”Karena listrik sudah menyala, kami harap warga di daerah aman dapat segera kembali ke rumah,” ujar Wan Siswandi.
General Manager PT PLN Unit Induk Riau dan Kepulauan Riau Agung Murdifi menyatakan, sistem kelistrikan di Serasan telah mampu menghasilkan 1.200 kilowatt (KW). Dengan begitu, ia memastikan kebutuhan listrik 2.077 pelanggan PLN di Serasan tercukupi karena masih ada surplus daya 580 KW.