Jadi Arena Final Piala Dunia U-20, Pemugaran Stadion Manahan Dikebut
Stadion Manahan bakal dijadikan arena pertandingan final dalam pergelaran Piala Dunia U-20 di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pemugarannya dikebut agar segera memenuhi standar yang ditentukan FIFA.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Stadion Manahan bakal dijadikan arena pertandingan final dalam pergelaran Piala Dunia U-20 di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pemugaran stadion dikebut agar memenuhi standar yang ditentukan dari Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA. Ditargetkan pengerjaan fisik stadion pada akhir Maret nanti bisa melampaui 90 persen.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta Rini Kusumandari menyampaikan, saat ini progres pembangunan telah mencapai 75 persen. Pihaknya merasa optimistis pemugaran bisa rampung tepat waktu dengan waktu sekitar satu bulan ini. Adapun target penyelesaian pemugaran awal April. Sebab, ajang tersebut akan dimulai pada 20 Mei 2023 nanti.
”Nanti akan ada inspeksi lagi dari FIFA. Diharapkan akhir Maret progres pembangunan sudah 90 persen. Ini masih sesua target. Kita mengejar terus supaya memenuhi standar dijadikan venue final nanti,” kata Rini saat dihubungi pada Kamis (2/3/2023).
Beberapa pekerjaan utama, menurut Rini, sudah bisa diselesaikan, seperti pemindahan pintu gerbang dan penggantian rumput lapangan. Untuk rumput, menurut dia, tinggal menunggu penyulaman yang akan dilakukan pertengahan Maret. Adapun pekerjaan yang masih memerlukan waktu adalah penambahan meja bagi awak media di tribune. Progres pekerjaan tersebut baru sekitar 50 persen.
Tim perwakilan dari FIFA setidaknya sudah dua kali melaksanakan inspeksi ke stadion tersebut. Inspeksi terakhir dilaksanakan pada Jumat (24/2/2023) lalu. Dari hasil peninjauan terdapat sejumlah hal yang disoroti, mulai dari kurangnya fasilitas penerangan, marka parkir, hingga pengaspalan.
Rini menyatakan, item pekerjaan yang dijadikan sorotan itu akan dikerjakan secara gotong royong. Jajaran organisasi pemerintah daerah (OPD) dilibatkan untuk bersama-sama menggarap kekurangan yang ada. Itu mesti dilakukan demi membuat perhelatan tersebut bisa digelar dengan optimal.
Misalnya, menurut Rini, kurangnya penerangan nanti akan dibantu pemasangan lampu sorot oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Di sisi lain, sudah ada tiga titik pemasangan lampu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di area pintu A, B, dan F.
Kami sebagai tuan rumah harus mengikuti dan bersinergi dengan permintaan FIFA. Sudah itu saja. Sudah siap. Tenang saja. (Gibran Rakabuming Raka)
Pihaknya juga masih akan meminta bantuan dari PLN untuk optimalisasi penerangan kawasan stadion tersebut. Lalu, kekurangan lain, seperti pengaspalan jalan, akan didukung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
”Pekerjaan yang kami lakukan ini sesuai dengan arahan dari FIFA. Semuanya nanti akan kami tindak lanjuti bersama-sama dengan segenap OPD,” kata Rini.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan semua kekurangan pekerjaan bisa dipenuhi tepat waktu. Pihaknya mengalokasikan sebagian anggaran milik pemerintah daerah untuk menyelesaikan pemugaran tersebut. Namun, ia enggan membeberkan besaran anggaran yang disiapkan. Ia optimistis pergelaran final nanti dapat terselenggara dengan baik di kota tersebut.
”Kami intervensi dengan anggaran kami sendiri. Itu hanya item-item kecil, seperti lampu dan pengaspalan. Kami sebagai tuan rumah harus mengikuti dan bersinergi dengan permintaan FIFA. Sudah itu saja. Sudah siap. Tenang saja,” kata Gibran.
Menurut rencana, Piala Dunia U-20 akan diselenggarakan pada 20 Mei 2023 hingga 11 Juni 2023. Stadion Manahan merupakan salah satu arena yang digunakan dari enam stadion yang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan.
Selain Stadion Manahan, perhelatan tersebut akan digelar pula di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). Adapun pembukaan pergelaran bakal dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.