Sedikitnya 2.600 Tokoh di Kabupaten Magelang Terdata Ikuti Coklit Pemilu
Lebih dari 2.000 tokoh di Magelang bakal menjalani tahapan coklit pemilu. Harapannya, kegiatan itu mendorong banyak warga Magelang melakukan hal serupa.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kurang lebih 2.600 tokoh masyarakat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah terdata untuk menjalani tahapan pencocokan dan penelitian daftar pemilih untuk Pemilu 2024. Langkah ini dilakukan untuk menarik minat warga lain menjalani proses yang sama.
”Setelah tahu tokoh panutannya sudah didata sebagai pemilih, banyak warga masyarakat yang mengidolakan tokoh tersebut pasti bersemangat menjalani tahapan serupa,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang Afifudin, Selasa (14/2/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Tokoh-tokoh itu berasal dari berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya adalah seniman Sutanto Mendut dan pendiri Wihara Mendut, Bhikku Sri Pannavaro Mahathera. Hingga Selasa pagi, tercatat ada 2.600 tokoh yang telah terdata.
Jumlahnya bisa terus bertambah hingga tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) usai pada 14 Maret 2023. Untuk kegiatan ini, KPU Kabupaten Magelang menerjunkan 4.398 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang akan bertugas mendata dari rumah ke rumah.
Tahapan coklit yang dilalui para tokoh itu nantinya akan didokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Semuanya lantas bakal dipublikasikan melalui media sosial KPU dan akun pribadi dari sejumlah anggota KPU Kabupaten Magelang.
”Kami berharap tokoh masyarakat itu juga melakukan publikasi serupa,” ujarnya.
Sutanto Mendut meminta masyarakat bersiap didatangi petugas untuk didata sebagai pemilih. ”Kali ini serius. Bersiaplah didata sebagai pemilih dan memilih. Abaikan kata-kata saya 20 tahun lalu yang sempat mengatakan akan golput,” tuturnya.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Magelang Gunawan mengatakan, bersama KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pihaknya intens menyosialisasikan pemilu dan pentingnya hak pilih kepada warga. Sosialisasi itu juga akan diprioritaskan kepada pemilih pemula di sekolah menengah atas.
”Dalam setiap kegiatan sosialisasi, pelajar, para pemilih pemula itu biasanya sangat antuasias bertanya berbagai hal tentang pemilu,” ujarnya. Sebagian di antaranya juga mengaku tidak sabar untuk segera didata sebagai pemilih.