Penyelenggaraan WSBK 2023 di Mandalika Butuh 1.750 Sukarelawan
Sebanyak 1.750 sukarelawan dibutuhkan untuk penyelenggaraan WSBK 2023 di Sirkuit Mandalika. Pendaftaran sukarelawan telah dibuka oleh Mandalika Grand Prix Association.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sejak mulai digelar pada tahun 2021, pelaksanaan Kejuaraan Dunia Superbike atau WSBK di Sirkuit Mandalika selalu melibatkan warga Nusa Tenggara Barat. Mereka, antara lain, dilibatkan sebagai sukarelawan dalam penyelenggaraan WSBK. Tahun ini, sebanyak 1.750 sukarelawan dibutuhkan untuk WSBK 2023 yang akan berlangsung pada 3-5 Maret mendatang.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria dalam keterangan persnya, Selasa (7/2/2023), mengatakan, pendaftaran sukarelawan WSBK 2023 telah dibuka. Pembukaan dilakukan sejak Senin (6/2/2023) kemarin.
Priandhi menyebutkan, dalam penyelenggaraan WSBK 2023, tidak ada perubahan tugas sukarelawan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para sukarelawan akan ditempatkan di sejumlah bagian, misalnya keamanan, kebersihan, acara, dan teknisi.
Sukarelawan bidang keamanan bertugas mengatur keramaian, lalu lintas, serta parkir penonton dan pengisi acara di luar balapan. Para sukarelawan bidang keamanan juga akan ditempatkan di sejumlah pos penjagaan dan keamanan.
Sementara itu, sukarelawan bidang kebersihan bertugas dan bertanggung jawab untuk kebersihan area dalam dan luar sirkuit. Area dalam sirkuit termasuk paddock, race control, hingga tempat menonton, seperti premiere class, deluxe class, observation deck, dan area tribune. Sementara area luar sirkuit meliputi tempat parkir; sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan toilet di setiap area properti sirkuit.
Masyarakat yang tertarik menjadi sukarelawan diminta untuk langsung mendaftar ke Sirkuit Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah. Syarat pendaftaran adalah perempuan atau laki-laki berusia minimal 18 tahun dan merupakan warga Lombok, diutamakan yang berdomisili di Lombok Tengah.
Tahun ini, sebanyak 1.750 sukarelawan dibutuhkan untuk WSBK 2023 yang akan berlangsung pada 3-5 Maret mendatang
Warga yang ingin mendaftar menjadi sukarelawan bisa masuk dari Red Gate (gerbang barat Sirkuit Mandalika) dan menuju Dining Hall melalui gerbang ketiga (gerbang area paddock).
Setelah sampai di Dining Hall di lantai dua, pendaftar langsung ke meja registrasi untuk memindai kode pengisian data. Setelah itu, mereka akan mengikuti wawancara.
Pendaftar juga diharuskan membawa ponsel pintar yang telah memiliki akun Whatsapp, kartu identitas, buku rekening, serta bukti vaksin Covid-19 minimal dosis kedua. Jika diterima, mereka akan mengikuti pelatihan sebelum gelaran WSBK.
Sistem kelistrikan
Selain sukarelawan, persiapan lain yang tidak kalah penting dalam gelaran WSBK adalah sistem kelistrikan. Terkait hal itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo mengatakan, pada WSBK 2023, PLN akan kembali mempersiapkan skema zero down time atau layanan listrik tanpa kedip. Skema itu sukses digunakan pada WSBK 2021 dan 2022 serta MotoGP 2022.
”Saat ini PLN telah bersiap untuk WSBK 2023. Beberapa peralatan, seperti mobile genset, trafo, dan material instalasi pendukung, telah dibawa ke Sirkuit Mandalika. Untuk instalasi listriknya telah kami pasang permanen. Jadi, persiapan akan lebih cepat,” kata Sudjarwo.
Pada WSBK tahun 2022, PLN mengalirkan listrik ke sembilan titik, yakni area Main Festival, Festival Nusantara, Lombok Sumbawa Festival, paddock area, main pit building, race control, medical control, observation deck, dan VIP village.
Menurut Sudjarwo, kebutuhan daya listrik untuk Sirkuit Mandalika mencapai 5,19 megavolt ampere (MVA). Kebutuhan listrik itu disuplai dari dua gardu induk (GI) terdekat.
”Secara garis besar, kebutuhan listriknya masih sama dengan sebelumnya. Suplai listrik dari tiga jalur utama akan saling mendukung. Kami juga terus berkoordinasi dengan PT ITDC dan juga MGPA selaku penyelenggara WSBK,” katanya.
Ia menyebutkan, dari sisi pembangkit, kondisi sistem kelistrikan Lombok saat ini memiliki daya mampu sebesar 378 megawatt (MW) dengan beban puncak 296 MW. Artinya, masih terdapat cadangan daya sebesar 82 MW yang dapat dioptimalkan.