Ratusan Turis China Carter Pesawat Lion Air untuk Berlibur ke Bali
Setelah ditutup sejak awal Februari 2020 akibat pandemi Covid-19, penerbangan internasional dari China ke Indonesia kembali diaktifkan. Minggu (22/1/2023), lebih dari 210 turis dari Shenzhen, China, tiba di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Gubernur Bali Wayan Koster (tengah) didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (sebelah kiri) dan Konsul Jenderal Republik Rakyat China Zhu Xinglong (sebelah kanan) menyaksikan pementasan tari Bali dalam seremoni penyambutan penumpang penerbangan khusus sewa dari Shenzhen, China, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Minggu (22/1/2023).
BADUNG, KOMPAS — Sedikitnya 210 turis asal China tiba di Bali, Minggu (22/1/2023), melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung. Kedatangan turis asal China ke Bali itu menandai kembali diaktifkannya perjalanan wisata dari ”Negara Tirai Bambu” ke Indonesia.
Para penumpang dari China itu menggunakan penerbangan carter yang dioperasikan maskapai Lion Air melalui Bandara Internasional Bao’an, Shenzhen, China, yang terbang langsung ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Penerbangan langsung dari China ke Bali itu memakan waktu sekitar lima jam.
Kedatangan penumpang dari Shenzhen di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (22/1/2023), disambut Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bersama Konsul Jenderal Republik Rakyat China Denpasar Zhu Xinglong. Mereka juga didampingi Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, dan perwakilan maskapai Lion Air.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Suasana penyambutan kedatangan penumpang dari Shenzhen, China, di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Minggu (22/1/2023). Seremoni penyambutan kedatangan penumpang penerbangan langsung dari China dihadiri Gubernur Bali, Wakil Gubernur Bali, Konsul Jenderal China di Denpasar, dan sejumlah pejabat daerah di Bali.
Seremoni penyambutan dilangsungkan di area terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tidak hanya mendapat kalung bunga, para penumpang tersebut juga disambut penampilan tari Bali dan tari barongsai.
Kedatangan pelancong China itu juga bertepatan dengan tahun baru Imlek 2574 Kongzili yang dirayakan pada 22 Januari 2023. Mereka merupakan turis China perdana yang kembali ke Bali setelah penerbangan dari China ke Bali dan sebaliknya, dari Bali ke China, dihentikan mulai awal Februari 2020 akibat pandemi Covid-19.
Seusai menyambut kedatangan para penumpang dari Shenzhen, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, kedatangan turis asal China ke Bali pada Minggu (22/1/2023) menjadi penanda pemulihan dan kebangkitan pariwisata Bali. Koster juga menyebut hari kedatangan perdana wisatawan dari China pada 22 Januari 2023 merupakan hari baik. ”Mudah-mudahan (kedatangan) ini akan terus berlanjut dan bertambah,” kata Koster.
Konsul Jenderal RRC Denpasar Zhu Xinglong mengapresiasi penyambutan para penumpang dari China, yang dihadiri Gubernur Bali bersama Wakil Gubernur Bali dan sejumlah pejabat pemerintah di Bali. Menurut dia, hal ini aksi nyata penerimaan pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap turis China.
Zhu menyebutkan, Indonesia termasuk dalam 20 negara yang mendapat perhatian dari Pemerintah China dalam rangka pemulihan perjalanan wisata pascapandemi Covid-19.
”Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China memulai proyek percontohan perjalanan wisatawan China mulai 6 Februari 2023,” kata Zhu dalam jumpa pers di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Minggu (22/1/2023). Pemerintah China mencanangkan 20 negara, yang dijadikan percontohan pemulihan perjalanan wisatawan, termasuk Indonesia.
Lebih lanjut Zhu menyatakan, seiring membaiknya situasi penanganan pandemi Covid-19 secara global, Pemerintah China akan memulihkan perjalanan ke luar negeri dan mengizinkan penerbangan langsung ke destinasi. Zhu mengaku optimistis perjalanan wisatawan dari China ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan seiring beroperasinya kembali penerbangan rute internasional dari China.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pergelaran tari Bali menyambut kedatangan penumpang di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Minggu (22/1/2023). Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kini melayani kedatangan dan keberangkatan penumpang dari China yang menggunakan penerbangan khusus sewa (charter flight).
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menyatakan, kedatangan warga China sebagai pelancong ke Bali sudah dikomunikasikan dengan pemerintah melalui Kemenparekraf. Kedatangan sekitar 210 penumpang dengan penerbangan carter dari Shenzhen ke Bali, Minggu (22/1/2023), menjadi kedatangan resmi perdana wisman China ke Indonesia setelah kondisi pandemi Covid-19 sudah membaik secara global, termasuk di Indonesia.
”Kenapa ke Bali? Karena Bali menjadi destinasi yang mereka impikan setelah hampir tiga tahun tidak dapat berlibur,” kata Marthini di area Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Minggu (22/1/2023).
Marthini mengatakan, penerimaan kedatangan wisman asal China di Bandara I Gusti Ngurah Rai mendapat perhatian, antara lain, lantaran kedatangan mereka merupakan kunjungan wisata perdana dari China yang diorganisasi secara resmi ke Indonesia.
Marthini menambahkan, penerimaan kedatangan wisman dari China itu juga diharapkan menjadi momen pemulihan dan kebangkitan perjalanan wisata ke Indonesia. Menurut Marthini, pemulihan kunjungan wisatawan dari China akan berpengaruh penting dalam pemulihan pariwisata Indonesia dan pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia.
Terkait situasi pandemi Covid-19 yang masih ada dan belum sepenuhnya mereda, Marthini menyatakan sikap dan langkah Kemenparekraf sudah jelas, yaitu tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu, menurut Marthini, setiap wisman juga diwajibkan memiliki asuransi perjalanan wisata yang juga mencakup pembiayaan perawatan akibat penyakit Covid-19.