Penyelenggara Perayaan Tahun Baru Perhatikan Kerumunan
Polda Bali memastikan kesiapan penyelenggara acara perayaan Tahun Baru 2023 memperhatikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung. Penyelenggara diminta memperhatikan kapasitas tempat agar pengunjung nyaman.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Bali memastikan kesiapan penyelenggara acara perayaan Tahun Baru 2023 mematuhi prosedur standar operasi menyangkut keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung. Penyelenggara acara perayaan diminta memperhatikan kapasitas tempat agar pengunjung nyaman.
Terkait dengan hal itu, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra berkeliling ke sejumlah tempat penyelenggaraan acara perayaan Tahun Baru 2023 di wilayah Badung dan sekitarnya, Sabtu (31/12/2022).
Putu Jayan bersama sejumlah pejabat utama Polda Bali juga mengecek secara langsung kesiapan personel Polda Bali, yang ditempatkan di lokasi-lokasi rawan kerumunan dan rawan kemacetan, di kawasan Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
”Di wilayah Badung ini ada tiga wilayah yang ramai dikunjungi masyarakat nanti (Sabtu) malam, yaitu, Kuta, GWK (Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), dan di Kuta Utara,” kata Putu Jayan seusai mengunjungi Atlas Beach Fest di Canggu, Kuta Utara, Badung, Sabtu (31/12/2022).
Putu Jayan menambahkan, lokasi perayaan tahun baru itu akan ramai didatangi pengunjung karena adanya atraksi atau pesta perayaan tahun baru.
Polda Bali mengerahkan lebih dari 1.800 personel polisi dalam pengamanan perayaan tahun baru serangkaian pengamanan Natal 2022 melalui Operasi Lilin Agung 2022. Selain dari Polda Bali, instansi lain yang terkait dan pemerintah daerah juga menerjunkan aparatur.
Secara keseluruhan, lebih dari 3.400 personel dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Lilin Agung 2022 yang digelar mulai Jumat (23/12/2022).
Lebih lanjut Putu Jayan menambahkan, Polda Bali mengerahkan pula personel tambahan dari Brimob Polda Bali untuk memastikan terjaganya situasi keamanan dan kenyamanan masyarakat di lokasi-lokasi penyelenggaraan acara perayaan tahun baru. Putu Jayan mengatakan, pihak penyelenggara acara juga sudah diberi tahu perihal perizinan keramaian ataupun penggunaan kembang api.
”Penyelenggara harus melihat jumlah pengunjung. Jikalau sudah penuh, jangan dipaksakan (menerima pengunjung),” kata Putu Jayan.
Adapun terkait penempatan personel Brimob Polda Bali, menurut Putu Jayan, juga bertujuan memberikan arahan dalam penggunaan kembang api agar tidak membahayakan dan mengancam keselamatan pengunjung.
Tempat acara
Dari pantauan Kompas di kawasan Canggu dan Pantai Kuta, Sabtu (31/12/2022), lokasi-lokasi penyelenggaraan acara perayaan tahun baru sudah mulai didatangi pengunjung. Di kawasan Canggu, misalnya, selain di Atlas Beach Fest, tempat yang menyelenggarakan acara perayaan tahun baru, antara lain, Finns Beach Club dan Café Del Mar Bali.
Acara perayaan pergantian tahun juga digelar di Pantai Kuta dan di GWK Cultural Park. Hal itu menyebabkan volume kendaraan menuju tempat-tempat perayaan tahun baru itu pun meningkat sehingga arus lalu lintas menjadi padat.
Pihak manajemen Atlas Beach Fest menyebutkan acara perayaan tahun baru, yang digelar sampai 1 Januari 2023, diperkirakan akan dihadiri lebih kurang 10.000 pengunjung. Sementara itu, manajemen GWK Cultural Park menyediakan sekitar 21.000 tiket untuk acara ”Bali Countdown 2023” yang berlangsung hingga 1 Januari 2023.
Untuk di kawasan Pantai Kuta, Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Badung mengadakan perayaan pergantian tahun dengan acara bertajuk ”Celebration by the Sea Old and New Year” mulai Sabtu (31/12/2022).
Untuk menjaga kelancaran lalu lintas, pihak kepolisian memberlakukan rekayasa atau pengaturan lalu lintas menuju kawasan keramaian itu. Polda Bali dan pihak kepolisian resor juga menerjunkan polisi lalu lintas untuk berjaga di sepanjang jalan dan persimpangan jalan di obyek wisata dan tempat keramaian itu.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan Polda Bali juga berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah, misalnya, Pemkab Badung, dalam mengantisipasi kemacetan. Untuk itu, disiapkan kantong-kantong parkir di sekitar obyek wisata dan tidak mengizinkan kendaraan diparkir di tepi jalan.