Aneka hiburan diselenggarakan di kawasan GWK Cultural Park dalam menyongsong tahun baru. Pemulihan pariwisata di Bali dinanti seiring penanganan pandemi Covid-19 yang terus membaik.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pengelola Garuda Wisnu Kencana Cultural Park menyiapkan beragam hiburan dalam acara GWK Bali Countdown 2023 mulai Sabtu (17/12/2022) sampai Sabtu (31/12/2022). Suasana di kawasan GWK Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (17/12/2022).
BADUNG, KOMPAS – Pengelola kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK Cultural Park) menggelar acara GWK Bali Countdown 2023 dengan menyelenggarakan beraneka pergelaran di kawasan GWK Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, mulai Sabtu (17/12/2022). Pengunjung dapat menyaksikan pergelaran tradisional, misalnya, tari Kecak, pementasan band, atau menikmati beraneka makanan, yang dijual di area GWK Cultural Park.
Beraneka hiburan dipersiapkan bagi pengunjung GWK Cultural Park hingga Sabtu (31/12) malam menjelang pergantian tahun. Acara pergantian tahun ke 2023 dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api musikal. “Kami menyelenggarakan event road to GWK Bali Countdown 2023 selama 16 hari ke depan sampai 31 Desember nanti,” kata General Manager Marketing, Communication, and Event GWK Cultural Park, yang juga Project Manager GWK Bali Countdown 2023, Andre Prawiradisastra dalam jumpa pers di Restoran Jendela Bali GWK Cultural Park, Badung, Sabtu (17/12).
Menyongsong acara GWK Bali Countdown 2023, pihak manajemen GWK Cultural Park juga menghadirkan suasana baru di Restoran Jendela Bali dan di dalam gedung utama GWK. Restoran Jendela Bali menyajikan aneka menu dan makanan khas Bali, mulai rujak sampai boga bahari (seafood). Kompleks restoran juga sudah selesai direnovasi sehingga tetamu dapat menyaksikan panorama Bali dengan lebih nyaman dari area restoran.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pengelola Garuda Wisnu Kencana Cultural Park menyiapkan beragam hiburan dalam acara GWK Bali Countdown 2023 mulai Sabtu (17/12/2022) sampai Sabtu (31/12/2022). Suasana jumpa pers bersama Operational Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa (kanan) dan General Manager Marketing, Communication, and Event GWK Cultural Park Andre Prawiradisastra di Restoran Jendela Bali GWK Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Sabtu (17/12/2022).
Adapun di dalam gedung GWK, menurut Operational Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa, pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru di lantai 9 dan di lantai 23 bangunan, atau galeri pandang GWK. Stefanus mengatakan, suasana baru di lantai 9 dan lantai 23 itu menambah keindahan dan kemegahan patung dari sisi dalam bangunan. “Kami berkomitmen menjadikan GWK Cultural Park sebagai kebanggaan Bali,” ujar Stefanus dalam jumpa pers tersebut.
Stefanus menambahkan, sebagai kawasan taman budaya, GWK Cultural Park tetap menyajikan pengalaman bernuansa budaya bagi pengunjung, termasuk melalui pergelaran budaya yang dihadirkan selama acara GWK Bali Countdown 2023. Stefanus menyatakan, perbaikan dan penambahan di area GWK Cultural Park juga bertujuan memberikan pengalaman, yang interaktif, bagi para pengunjung GWK Cultural Park.
“Melalui pembaruan suasana di dalam patung GWK dan restoran Jendela Bali juga diharapkan para pengunjung benar-benar menikmati suasana Bali secara utuh, bahkan sampai ke makanannya,” kata Stefanus lebih lanjut.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pengunjung restoran di Jendela Bali GWK Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, dapat menyaksikan panorama Bali dari restoran di GWK Cultural Park.
Pariwisata
Penambahan atraksi melalui pembaruan suasana itu juga bertujuan meningkatkan daya tarik kawasan sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan ke GWK Cultural Park. Stefanus menyatakan, kunjungan ke GWK Cultural Park sudah bertumbuh positif setelah situasi pandemi Covid-19, bahkan semakin ramai setelah GWK Cultural Park dipercaya sebagai lokasi penyelenggaraan jamuan makan dalam KTT G20 2022.
Efek meredanya pandemi Covid-19 dan juga kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia dialami hotel-hotel di kawasan The Nusa Dua, Badung. Tingkat okupansi hotel di kawasan The Nusa Dua dinyatakan meningkat sekitar 95 persen pada November 2022 dibandingkan kondisi hunian hotel pada November 2021. Pada November 2022, tingkat okupansi hotel di kawasan The Nusa Dua mencapai rata-rata 64,42 persen, sedangkan pada November 2021 rata-ratanya 33,13 persen.
Dari siaran pers PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Sabtu (17/12), Direktur Utama ITDC Ari Respati menyatakan tingkat okupansi di kawasan The Nusa Dua menunjukkan penguatan. Padahal, November termasuk periode musim sepi kunjungan (low season). “Ditopang pelaksanaan KTT G20, kami meyakini penguatan ini didorong geliat wisata yang semakin tumbuh, khususnya menjelang tutup tahun,” kata Ari dalam siaran pers ITDC.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Restoran Jendela Bali di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park menyajikan beraneka makanan tradisional, yang melengkapi menu d restoran tersebut. Pengelola Garuda Wisnu Kencana Cultural Park menyiapkan beragam hiburan dalam acara GWK Bali Countdown 2023 mulai Sabtu (17/12/2022) sampai Sabtu (31/12/2022).
Dengan kondisi okupansi yang tumbuh positif, ITDC menyatakan kesiapan mereka menyambut perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, yang diprediksi berimbas terhadap kenaikan tingkat hunian hotel di kawasan The Nusa Dua. Periode Natal dan Tahun Baru dinilai menjadi momen masyarakat untuk berlibur dan melangsungkan perjalanan wisata. ITDC menyebutkan sejumlah hotel di kawasan The Nusa Dua sudah menyiapkan promosi menarik serangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru nanti.
“Kami optimistis The Nusa Dua dapat menutup tahun 2022 dengan tingkat okupansi, yang lebih tinggi daripada bulan-bulan sebelumnya. Dan terus menjaga momentum pemulihan pariwisata pasca-Covid-19,” ujar Ari dalam siaran pers ITDC. (COK)