Pengurus Gereja di Surabaya Perlu Terapkan Pengamanan Berlapis
Pengelola atau pengurus tempat ibadah diimbau menerapkan keamanan secara berlapis selama dua hari perayaan Natal. Hal ini termasuk mendaftar umat yang hadir di gereja secara dalam jaringan.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·1 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota tentang Pengawasan dan Pengamanan Internal tempat Ibadah menjelang Hari Raya Natal. Pengelola tempat ibadah diharapkan bisa menerapkan pengamanan berlapis selama dua hari perayaan Natal yakni Sabtu dan Minggu,
Surat edaran (SE) dengan Nomor: 450/23272/436.8.6/2022 tersebut dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Rabu (21/12/2022). Ada 4 poin penting yang disampaikan wali kota terkait menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban di Surabaya.
Wali Kota Surabaya mengimbau seluruh pengurus tempat ibadah agar mengoptimalkan petugas keamanan untuk meningkatkan pengawasan tempat ibadah dan mewaspadai dini lingkungan sekitar. Selain itu, pengurus gereja atau tempat ibadah lain agar melakukan pengamanan ketat dengan penyaringan terhadap tamu menggunakan detektor logam.
“Selain itu, para pengurus gereja diharapkan untuk memasang barrier, dengan jarak yang cukup aman dari pintu masuk tempat ibadah,” kata Eri Cahyadi, Kamis (22/12/2022).
Agar lebih aman, seluruh pengurus gereja dapat membuat pendaftaran digital untuk jemaat yang akan mengikuti ibadah. Pendaftaran digital ini untuk memudahkan kontrol terhadap jumlah dan data masing-masing umat.
SE tersebut bukan hanya ditujukan kepada pengurus gereja, akan tetapi juga kepada organisasi kepemudaan dari masing-masing agama, untuk membantu pengamanan jelang pelaksanaan ibadah Natal. Tak hanya itu, pengurus gereja dan organisasi kepemudaaan juga diminta selalu berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) secara intensif.
Jika ada gangguan ketentraman, ketertiban dan keamanan tempat ibadah, mereka diminta segera melapor kepada camat, lurah, dan Forkopimcam setempat, atau bisa juga menghubungi Call Center (CC) 112.
Kami minta seluruh tempat hiburan tutup mulai pukul 18.00 - 24.00 Wib (Maria Rahayu)
Pada Sabtu (24/12/2022), Pemkot Surabaya akan menggelar apel persiapan pengamanan Natal. Setelah itu, dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa lokasi gereja. Pada malam Natal nanti, sambung Maria, seluruh tempat hiburan yang ada di Kota Pahlawan diminta untuk tutup sementara.Tujuannya adalah untuk menghormati umat Kristiani yang akan melaksanakan peribadatan di malam Natal. “Kami minta seluruh tempat hiburan tutup mulai pukul 18.00-24.00 WIB,” katanya.Sementara itu dosen Pariwisata Universitas Airlangga (UNAIR) M Nilzam Aly menyebutkan, meski singkat, momentum liburan akhir tahun tetap dinanti masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Ada beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan waktu liburan.“(Hal) yang perlu diingat, bukan seberapa jauh atau seberapa banyak uang yang dikeluarkan, melainkan apa makna dari momentum liburan yang didapatkan,” ujarnya.Baca juga : Jaga Keandalan Pasokan Listrik Jatim Selama Natal dan Tahun Baru, Ribuan Personel Dikerahkan
Mengingat durasi libur yang pendek, Nilzam menyarankan masyarakat untuk menghabiskan waktu libur di daerah yang dekat dengan rumah hingga melakukan staycation.“Bisa menciptakan agenda yang spesial dibanding hari-hari lain, semisal makan bersama, berkemah. Intinya bisa menumbuhkan keakraban dalam keluarga,” jelas dosen Fakultas Vokasi (FV) UNAIR tersebut.
Bisa menciptakan agenda yang spesial dibanding hari-hari lain, semisal makan bersama, berkemah. Intinya bisa menumbuhkan keakraban dalam keluarga.
Namun, bagi keluarga yang ingin melaksanakan wisata, disarankan untuk menjauhi area yang sudah lama menjadi rujukan untuk mengantisipasi kepadatan pengunjung.“Akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi anak, sehingga keluarga yang ingin berwisata bisa melakukan kunjungan alternatif di ring 2 atau ring 3, sebagai contoh Magelang atau Gunung Kidul yang cenderung bisa diakses dan tingkat keramaiannya tidak sepadat wilayah kota,” sebutnya.Meski keadaan sudah lebih longgar dari tahun lalu, masyarakat juga perlu memperhatikan syarat, ketentuan, serta regulasi yang berlaku terkait aturan perjalanan.Baca juga: Wisata di Jatim Dorong Tumbuhnya Beragam Sektor Ekonomi BaruSelain menjaga kesehatan fisik di tengah masa endemi, kesehatan finansial juga menjadi hal yang penting diperhatikan dalam masa berlibur. “Jangan sampai pengeluaran besar pada liburan natal dan tahun baru mengakibatkan kondisi keuangan yang tidak stabil di kemudian hari,” katanya.Pembuatan itinerary atau rencana perjalanan sebelum berlibur dapat menjadikan liburan lebih terarah. “Rencana perjalanan adalah daftar rencana perjalanan serta estimasi biaya yang dibutuhkan. Dengan membuat rancangan ini, maka pos-pos pengeluaran selama liburan akan dapat lebih diperhitungkan,” jelasnya.