Pasca-bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar Bandung, Petugas Geledah Sejumlah Lokasi
Sejumlah petugas berseragam Gegana Polri dan Inafis melakukan pemeriksaan di salah satu kamar kontrakan di Kelurahan Batununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, pascaaksi bom bunuh diri Polsek Astanaanyar.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Petugas kepolisian menggeledah sejumlah lokasi di Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/12/2022). Penggeledahan ini dilakukan pascaaksi bom bunuh diri di Kantor Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022) silam.
Meskipun tidak mengetahui tujuan penggeledahan, warga melihat sejumlah petugas berseragam Gegana hingga Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) mondar-mandir di salah satu jalan di RT 003, RW 001, Kelurahan Batununggal, tersebut. Bahkan, sejumlah petugas sudah berjaga di sekitar lokasi dan memeriksa satu ruangan indekos lain pada Senin malam sebelumnya.
Diding (65), Ketua RT 003, menyebut petugas telah melakukan pemeriksaan sejak Senin pagi hingga siang. dia pun diminta menjadi saksi pemeriksaan setelah petugas menggeledah kamar kontrakan yang ada di wilayahnya.
Namun, Diding mengaku tidak mengenal orang yang menyewa kamar kontrakan tersebut. Bahkan, dia tidak menerima laporan adanya penghuni baru dari indekos yang ada di sana.
”Makanya, saat ada penggeledahan, saya tidak menyangka ada yang menginap di sana. Baru tadi saat jadi saksi bersama perangkat kewilayahan lainnya, saya baru sadar ada yang tinggal di sana, bahkan bermasalah,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Selasa siang.
Meskipun tidak mengetahui tujuan dari penggeledahan tersebut, Diding membenarkan petugas yang ikut dalam penggeledahan tersebut berseragam Gegana Polri dan Inafis. Selain itu, saat penggeledahan, petugas membawa sejumlah barang dari ruangan tersebut sehingga ruangan menjadi tampak lebih bersih dan lapang.
Petugas tampak baru selesai memeriksa lokasi sekitar pukul 13.00. Dua mobil berwarna oranye dan berlogo Inafis pun berhenti di salah satu sisi jalan, dan sejumlah petugas meletakkan sejumlah kotak di dalamnya.
Hujan deras melanda daerah tersebut sehingga tidak ada warga yang mengamati pekerjaan petugas dari luar. Asep (48), warga RT 003 yang berjualan tidak jauh dari lokasi penggeledahan, hanya mengamati dari warungnya saat petugas berjalan hilir mudik di hadapannya.
Menurut Asep, petugas telah memadati gang tersebut sejak Senin malam. Jalan yang mengarah ke lokasi penggeledahan ini berjarak sekitar 5,4 kilometer dari Kantor Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jabar, yang menjadi lokasi bom bunuh diri pada Rabu (7/12/2022) pekan lalu.
“Sudah dari tadi malam banyak petugas yang datang. Awalnya, Senin sore banyak petugas yang mobilnya pelat B (nomor polisi Jabodetabek), lalu malamnya baru datang petugas pakai senjata laras panjang,” ujarnya.
Kedatangan petugas tersebut membuat jalan selebar 3-4 meter itu pun dipadati kendaraan. Menurut Asep, kepadatan kendaraan bahkan membuat jalanan tersebut macet dari kedua arah.
”Saya sudah 24 tahun tinggal di sini, baru pertama kali ada keramaian seperti ini. Saya tidak tahu ini pemeriksaan atas kasus apa, tapi yang lewat itu berbagai macam kendaraan polisi,” ujarnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo tidak merinci dengan jelas tujuan dari penggeledahan tersebut, bahkan keterkaitannya dengan kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. ”Terkait info pengembangan kasus, semua masih dalam pengembangan dan mirip data teknis sehingga belum bisa diinfokan ke publik, ujarnya.
Sebelumnya, kepolisian meyakini kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar ini berasal dari sekelompok orang. Karena itu, pengembangan dari kasus tersebut terus dilakukan agar bisa mengungkap jaringan terorisme di kejadian yang menewaskan satu anggota Polri dan melukai 10 orang lainnya luka.
Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal Ibnu Suhaendra sebelumnya menyebut, pihaknya menduga aksi terorisme ini dilakukan berkelompok. Pelaku bom bunuh diri, Agus Sujatno, dianggap masih berafiliasi dengan jaringan kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah.
”Kami menduga aksi ini berkelompok karena Agus sebelumnya terlibat aksi terorisme di Bandung 2017 silam. Dia menjadi perakit bom panci yang meledak di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, dan kami menduga rakitan sejenis juga digunakan saat bom bunuh diri ini,” paparnya.