Banjir di Kabupaten Bireuen memakan dua korban jiwa. Korban atas nama Suraya tewas terseret arus banjir, sedangkan Nazariah tewas karena kesetrum arus listrik.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
KARANG BARU, KOMPAS — Jalan nasional perbatasan Provinsi Aceh dengan Sumatera Utara yang lumpuh total karena longsor kini telah bisa dilalui, tetapi dengan sistem buka tutup. Sementara di sejumlah daerah bencana banjir kembali menggenangi.
Juru Bicara Pemkab Aceh Tamiang Agusliana Devita dihubungi Sabtu (19/11/2022) menuturkan, material longsor yang menutupi badan jalan telah dipindahkan sehingga telah bisa dilalui kendaraan.
Tebing di sisi jalan nasional, tepatnya di kawasan Semadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Jumat (18/11/2022) sore longsor. Material longsor dan pohon tumbang menutup badan jalan membuat arus transportasi terhambat. Antrean panjang terjadi di kedua arah.
Beberapa alat berat dan mobil pemadam dikerahkan untuk memindah tanah yang menutup badan jalan. Proses pembersihan melibatkan petugas gabungan dari Pemkab Aceh Tamiang, TNI, dan Polri. ”Sekarang sudah bisa lewat, tetapi sistem buka tutup,” kata Devita.
Banjir di Aceh Tamiang yang terjadi sejak 1 November 2022 telah surut, semua pengungsi telah kembali ke rumah. Akan tetapi, Aceh Tamiang belum bebas dari ancaman bencana banjir sebab hujan deras masih mengguyur kawasan itu.
Sementara itu banjir di Kabupaten Bireuen memakan dua korban jiwa. Korban atas nama Suraya tewas terseret arus banjir, sedangkan Nazariah tewas karena kesetrum arus listrik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen Afwadi mengatakan, banjir menggenangi 19 desa di Kecamatan Makmur sejak Jumat malam. Ketinggian air di permukiman 50 cm hingga 1 meter.
Suraya, warga Desa Blang Perlak, ditemukan meninggal oleh warga di dalam banjir di desanya, sedangkan Nazariah meninggal di dalam rumah karena tersengat listrik.
Afwadi mengatakan, sebagian desa banjir mulai surut, tetapi warga yang rumahnya masih tergenang masih mengungsi. Posko-posko darurat dibangun untuk membuka dapur umum.
Sementara longsor juga terjadi di Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah. Jalan menuju ke Kecamatan Samarkilang tertutup longsor sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bener Meriah Anwar Sahdi mengatakan, longsor terjadi pada Rabu (16/11/2022) hingga kini belum kesemuanya menutup badan jalan. Warga Samarkilang terisolasi lantaran jalur tidak bisa diakses dengan roda empat.
“Baru bisa diakses roda dua. Di lokasi ada tiga alat berat untuk mengeruk material longsor,” kata Anwar.
Pemkab setempat telah mengantar bantuan pangan berupa beras, ikan kaleng, dan lain-lain kepada warga Syiah Utama karena distribusi barang ke sana terhambat. ”Kami pastikan logistik cukup satu minggu tercukupi,” kata Anwar.