Banjir Kiriman dari Hulu Terus Menyebar di Kota Jambi
Banjir di Kota Jambi tak hanya disebabkan kiriman dari hulu. Banjir juga terjadi akibat faktor pembangunan yang mengabaikan keselamatan lingkungan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Banjir kiriman dari kawasan hulu terus menyebar di wilayah Kota Jambi. Sejumlah lokasi pada tiga kecamatan di Kota Jambi mulai terendam banjir.
Banjir terjadi di Kecamatan Jelutung, Telanaipura, dan Kotabaru. Banjir terparah merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Jelutung.
Luapan anak Sungai Batanghari merendam setidaknya 200 rumah. ”Menjelang Subuh tadi tetangga teriak, ada banjir. Kami pun kaget. Rupanya air sudah masuk ke dalam rumah,” ujar Mulyono, warga Jelutung, Jumat (11/11/2022).
Ia pun langsung menyelamatkan perabotan dan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. Ketinggian air terus bertambah. Di jalan lingkungan, tingginya berkisar 1 hingga 1,5 meter. Di dalam rumah, tinggi banjir hingga 50 sentimeter.
Menurut Mulyono, banjir di wilayah itu terjadi akibat luapan air sungai. Fenomena banjir baru terjadi dua tahun terakhir. ”Kalau sebelumnya tidak pernah ada banjir di sini,” lanjutnya.
Kondisi banjir di wilayah itu, menurut dia, dipengaruhi kondisi curah hujan dan degradasi lingkungan di hulu. Banjir yang terjadi di hulu tak terbendung dan terbawa hingga ke hilir. Karena kondisi sungai tak mampu menampung luapan, akhirnya banjir pun terjadi di hilir.
Sekitar pukul 10.00, tim Badan Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Provinsi Jambi menyisir lokasi-lokasi banjir dan daerah rawan. tim juga menempatkan perahu karet di sana. Kepala Kantor SAR Provinsi Jambi Widodo mengatakan, perahu karet ditempatkan di lokasi rawan banjir agar dapat digunakan sewaktu-waktu untuk mengevakuasi korban ketika kondisi banjir semakin parah.
Kalau sebelumnya tidak pernah ada banjir di sini. (Mulyono)
Ia mengimbau masyarakat untuk langsung mengabarkan bilamana terjadi banjir di wilayahnya. Saat ini, ada enam unit perahu karet dan 20 personel bersiaga mengantisipasi bencana banjir. Timnya juga berkoordinasi dengan TNI dan kepolisian.
Selain di Jelutung, Banjir diketahui mulai merendam ruas jalan dan rumah-rumah warga di sekitar aliran Sungai Kambang di Kota Jambi. Banjir terjadi mulai dari Simpang Mayang hingga di kawasan sekitar kampus Universitas Jambi di Telanaipura.
Sejumlah kendaraan mogok karena nekat melintasi jalan yang tergenang air setinggi 30-an sentimeter itu. Sebagian kendaraan lagi mencari jalur alternatif untuk mencapai tempat tujuan.
Warga Sungai Kambang, Harnis, mengatakan, sejak semalam warga mulai waspada karena hujan terus turun dua pekan terakhir. Sejak Kamis malam, air bahkan mulai merendam jalan lingkungan. Menjelang dini hari, air masuk ke dalam rumah. ”Sejak semalam, barang-barang berharga kami pindahkan ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Selain itu, banjir juga mulai melanda sejumlah perumahan yang terletak di bantaran Sungai Kenali Kecil. Menurut Usman, warga Perumahan Kembarsari I, kondisi air sungai telah meluap dan menggenangi jalan di sekitarnya. Ia bersama sebagian warga terus berjaga karena khawatir banjir akan masuk ke dalam rumahnya. ”Sejak dini hari tadi, luapannya juga mulai membanjiri sebagian rumah di perumahan ini. Warga sangat khawatir kalau kondisinya makin parah,” katanya.