Banjir Genangi Jalinsum, Lalu Lintas Aceh-Sumut Lumpuh
Banjir telah menggenangi badan jalan nasional sejak Selasa (1/11/2022), tetapi ketinggian air masih dapat ditembus oleh roda empat. Pada Rabu malam, debit air meninggi, Sumut-Aceh pun lumpuh.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
Banjir menggenangi Jalan Lintas Sumatera di Desa Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (3/11/2022). Banjir melanda sebagian wilayah Aceh Tamiang sejak sepekan yang lalu.
KARANG BARU, KOMPAS - Banjir yang melanda 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, turut membuat jalur utama penghubung Aceh dan Sumatera Utara terputus. Akibatnya, jalur transportasi antara Aceh dan Sumut lumpuh total.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tamiang Syoibun yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (3/11/2022), mengatakan, beberapa titik jalan lintas Sumatera (jalinsum) Medan-Banda Aceh di Aceh Tamiang tergenang banjir dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter. Akibatnya, moda transportasi, baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintasi.
Menurut Syoibun, banjir telah menggenangi badan jalan nasional sejak Selasa (1/11), tetapi ketinggian air masih dapat ditembus oleh roda empat. Pada Rabu malam, debit air meninggi sehingga kendaraan roda empat pun tidak bisa lagi lewat.
Saat ini dari arah Aceh Tamiang antrean mobil mencapai 5 kilometer. Kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali. Dari arah Sumatera Utara pun terjadi antrean panjang. ”Satu-satu solusi menunggu banjir surut,” kata Syoibun.
Jalan lintas Sumatera itu terhubung dengan jalan protokol di dalam kota. Akibatnya, kemacetan di jalan nasional memicu kemacetan di dalam kota.
Seorang warga Aceh Besar, Sudirman (45), mengaku terjebak kemacetan panjang di Aceh Tamiang. Sudirman hendak berangkat ke Medan, Sumatera Utara, tetapi sejak Kamis dini hari mobilnya tidak bisa bergerak karena macet parah.
”Saya pakai mobil pribadi, terpaksa harus menunggu sampai bisa melintas,” kata Sudirman.
Banjir di Aceh Tamiang terjadi sejak Selasa. Permukiman warga, jalan nasional, kantor pemerintahan, dan pasar ikut tergenang. Hingga kini, banjir akibat meluapnya Sungai Tamiang itu belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas mengatakan, banjir menggenangi 12 kecamatan di Aceh Tamiang. Ratusan warga telah mengungsi. ”Banjir terjadi karena curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Ilyas.
Ketua Forum Kepala Desa Rantau Fachrizal mengatakan, banjir di permukiman warga mencapai 1 meter. Warga yang rumahnya tergenang sebagian masih bertahan, tetapi ada juga yang mengungsi.
Satu-satu solusi menunggu banjir surut.
Fachrizal khawatir banjir akan berlangsung lama sebab cuaca ekstrem masih melanda Aceh Tamiang. ”Tadi malam hujan lebat masih mengguyur di wilayah Aceh Tamiang,” kata Facrizal.
Dia mengimbau warganya agar mengutamakan keselamatan jiwa dengan tidak kembali ke rumah sebelum kondisi aman.
Sementara itu, petugas gabungan dari BPBD, Polri, dan TNI masih bersiaga di lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir. Bantuan masa panik telah disalurkan terutama kebutuhan pangan.