Jatim Bebaskan Pajak Kendaraan Listrik hingga 90 Persen
Jatim gencarkan pengembangan EBT dalam upaya mewujudkan target Indonesia Net Zero Emission tahun 2060. Caranya dengan memperbanyak pembangkit listrik tenaga surya berbasis atap dan membebaskan pajak kendaraan 90 persen.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menggencarkan pengembangan energi baru terbarukan dalam upaya mewujudkan target Indonesia Net Zero Emission tahun 2060. Caranya, antara lain, memperbanyak pembangkit listrik tenaga surya berbasis rooftop (atap) dan membebaskan pajak kendaraan listrik hingga 90 persen.
Berbagai upaya pengembangan ekosistem energi baru terbarukan (EBT) tersebut telah dirumuskan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Selain itu, Surat Edaran Nomor 671/630/124.5/2022 tentang Implementasi Pemasangan PLTS Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta serta SE No 671/851/124.3/2022 tentang Imbauan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Jawa Timur.
”Di Jatim sendiri rasio elektrifikasinya saat ini sudah mencapai 105,47 persen. Kami juga punya 573 unit PLTS berbasis rooftop,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka acara bertajuk PJB Connect 2022 di Jatim International Expo, Surabaya, Selasa (4/10/2022).
Khofifah mengatakan, format pengembangan PLTS rooftop akan dimaksimalkan, terutama pada basis-basis komunitas masyarakat seperti daerah-daerah sentra nelayan dan sentra tempat pelelangan ikan (TPI). Selain itu, pada daerah-daerah yang punya kekuatan ekonomi besar tetapi belum bisa terakses oleh listrik yang mencukupi.
Seiring jalan dengan pengembangan PLTS rooftop, Pemprov Jatim juga menjalankan program pemberian insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor berbasis listrik hingga 90 persen bagi pengguna kendaraan listrik. Jumlah kendaraan listrik di Jatim saat ini tercatat mencapai 1.546 unit.
”Oleh karena itu, tadi saya menyampaikan bagaimana kalau forum ini bisa memberikan rekomendasi strategis kepada Menteri Keuangan untuk memberikan insentif dari tingkat pusat untuk kendaraan yang lebih besar, misalnya, insentif pajak. Supaya kemungkinan orang beralih ke kendaraan berbasis listrik itu bisa lebih cepat lagi,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan, pihaknya tengah mengkaji pengadaan kendaraan dinas berbasis listrik sebagaimana amanah Presiden. Dia pun mendukung penuh penggunaan kendaraan dinas berbasis listrik agar lebih ramah lingkungan dan lebih hemat secara penggunaan maupun pemeliharaan.
”Seiring dengan hal tersebut, yang juga kita sedang dorong adalah memperbanyak stasiun pengisian kelistrikan umum. Supaya masyarakat memiliki kepastian ketika memiliki kendaraan listrik, didukung oleh stasiun pengisian baterai secara sistematis,” ucap Khofifah.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, sesuai kesepakatan pada UN Climate Change Conference, COP 26, di Glasgow tahun 2021, Indonesia berkomitmen menjaga suhu tidak naik 1,5 derajat celsius. Selain itu, mempercepat mitigasi krisis iklim dengan meninjau komitmen penurunan emisi 2030 dalam Nationally Determined Contribution (NDC) tiap negara.
”Usaha penurunan emisi ini kami lakukan dengan penggunaan energi terbarukan, melaksanakan efisiensi energi, konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih,” ujar Jisman.
PJB Connect diselenggarakan pada 4-6 Oktober 2022 dengan mengusung tema PLN NP Jump Beyond Connection. Acara dihelat PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) yang kini telah berganti nama menjadi PT PLN Nusantara Power. Pergelaran ke-7 kali ini juga sebagai bagian rangkaian HUT Ke-27 PLN Nusantara Power sekaligus menyambut Hari Listrik Nasional ke-77.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, PJB Connect penting bagi perkembangan industri kelistrikan. Sejak diadakan pertama kali pada 2016, PJB Connect menjadi ajang saling tukar inovasi, diskusi, serta teknologi terkini untuk menunjang perkembangan energi listrik.
”Hadirnya PJB Connect akan membawa sinergi yang baik antarperusahaan listrik, utilitas, akademisi, dan investor menjadi lebih kuat, solid, dan apik. PJB Connect juga menjadi jembatan terjalinnya komunikasi yang sinergi dan merambah dimulainya proyek dan bisnis dengan skala besar,” kata Ruly.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menambahkan, pihaknya merumuskan berbagai upaya percepatan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) sektor energi Indonesia pada tahun 2060. Hal itu merupakan komitmen Indonesia sebagai bagian komunitas global dalam aksi mitigasi perubahan iklim. Hal inilah yang perlu diketahui dan disepakati bersama, khususnya bagi pemangku kepentingan di bidang ketenagalistrikan.
”Selama 7 tahun berturut-turut PJB Connect telah menyumbangkan kontribusi besar dalam perkembangan industri listrik di Indonesia. Melalui berbagai inovasi dan diskusi dalam seminar, saya berharap seluruh pihak yang terlibat dalam industri ketenagalistrikan dapat mendorong kebijakan pemerintah Indonesia,” ucap Dadan.