Potongan Tubuh ASN Semarang yang Belum Ditemukan Terus Dicari
Jenazah ASN Bapenda Kota Semarang, yang ditemukan hangus, diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Polisi kantongi fakta-fakta baru yang mengerucut kepada pelaku. Pelaku diminta segera menyerahkan diri.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jenazah Paulus Iwan Boedi Prasetijo (51), aparatur sipil negara Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang, Jawa Tengah, diserahkan kepada keluarga, Rabu (21/9/2022), dalam kondisi yang belum lengkap. Pencarian bagian tubuh yang belum ditemukan masih terus dilakukan untuk membuat terang kasus pembunuhan tersebut.
Penyerahan jenazah Iwan dilakukan Kepolisian Resor Kota Besar Semarang di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang, Rabu. Saat diserahkan kepada keluarga, jenazah Iwan dalam kondisi yang belum lengkap. Tangan kiri, kaki kanan, dan kepala Iwan masih belum ditemukan.
Penyerahan dilakukan karena keluarga ingin segera memakamkan Iwan. Menurut rencana, jenazah Iwan akan dimakamkan pada Kamis (22/9/2022).
”Pencarian bagian tubuh yang belum ditemukan terus kami lakukan. Saat ini, tim kami masih berada di sekitar tempat kejadian untuk mencari. Nanti, kalau sudah ada bagian tubuh yang ditemukan, akan kami serahkan kepada keluarga untuk dijadikan satu dengan jenazah yang kami serahkan hari ini,” kata Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Esty Handayani.
Theresia Onee Anggarawati, istri Iwan, bersyukur karena jenazah suaminya sudah diserahkan kepada keluarga. Pada Selasa (20/9) petang, Onee dan anak-anaknya mengunjungi tempat penemuan jenazah Iwan di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat. Di tempat itu, mereka berdoa lalu menaburkan bunga.
Kunjungan Onee pada Selasa petang merupakan yang ketiga. Ia berharap kunjungan pada Selasa petang menjadi yang terakhir. ”Kami sudah tidak mau ke sini lagi. Kami menganggap bahwa Bapak (Iwan) sudah pulang, sudah tidak di sini,” ucapnya.
Onee akan terus menunggu perkembangan kabar terkait perjalanan kasus pembunuhan terhadap Iwan. Ia meminta kasus pembunuhan terhadap suaminya bisa segera diungkap dan pelakunya bisa segera ditangkap. ”Tolong, siapa pun (yang terlibat) untuk segera meyerahkan diri, baik pelakunya, eksekutornya, yang membiayai, maupun otak dari pembunuhan ini,” ujar Onee.
Penyelidikan terus dilakukan oleh polisi melalui berbagai metode. Pada Senin (19/9), misalnya, polisi melakukan bedah rekaman kamera pemantau. Dari kegiatan itu, ditemukan fakta baru.
Sebelum jenazahnya ditemukan terbakar, Iwan dilaporkan hilang oleh keluarganya. Iwan terakhir kali meninggalkan rumahnya di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Rabu (24/9) pukul 06.40. Kepada keluarga, Iwan pamit akan berangkat ke tempat kerjanya di kantor Bapenda di Kompleks Balai Kota Semarang. Namun, Iwan tidak langsung menuju kantor.
Pada Rabu sekitar pukul 07.24, Iwan terlacak kamera pemantau menuju ke arah tempat terjadinya perkara, di wilayah Kelurahan Tawangsari. Sejak saat itu, Iwan tak pernah terlacak lagi di kamera pemantau mana pun.
”Kemungkinan, korban diakhiri hidupnya tidak lama setelah jam itu. Untuk apa korban datang ke tempat itu, termasuk bertemu dengan siapa, masih kami dalami,” tutur Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar, Senin.
Irwan bertekad segera menghadirkan tersangka dalam kasus tersebut. Irwan mengatakan, sudah ada orang yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan terhadap Iwan. ”Kami imbau agar para pelaku menyerahkan diri karena cepat atau lambat kasus ini akan terungkap,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendukung penuh upaya kepolisian mengungkap kasus tersebut. Ia mengimbau, orang-orang di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk memberikan keterangan yang diperlukan polisi untuk menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.
Menurut Hendrar, hak-hak Iwan sebagai pegawai, termasuk gaji dan tunjangan, akan dibayarkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hendrar juga mengajak pegawai di lingkungan Pemkot Semarang untuk bergotong royong membantu keluarga Iwan. ”Salah satunya dengan membantu menyekolahkan anak-anak Pak Iwan sampai jenjang tertinggi,” ucapnya.