Suami-Istri di Baubau Tewas Ditikam di Rumah, Pelaku dalam Pengejaran
Penganiayaan yang menyebabkan dua orang tewas terjadi di Kecamatan Wolio, Baubau. Korban adalah La Moni dan Wancumapi, yang merupakan suami-istri.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Suami-istri ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan di rumah mereka di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Korban yang hanya tinggal berdua dan mengurus rumah indekos itu diketahui meninggal oleh kerabatnya. Polisi mengejar terduga pelaku yang mengambil ponsel korban.
Peristiwa itu terjadi di Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, dan diketahui pada Selasa (23/8/2022) pagi. Korban adalah La Moni dan Wancumapi, yang merupakan pasangan suami-istri.
Kepala Kepolisian Resor Baubau Ajun Komisaris Besar Erwin Pratomo mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga adanya dugaan penganiayaan hingga menyebabkan orang tewas pada Selasa pukul 08.00 Wita. Personel kepolisian lalu diturunkan untuk melakukan pengamanan dan olah tempat kejadian perkara.
”Korban ditemukan meninggal dunia oleh kerabatnya saat mengecek rumah korban yang tertutup. Saat pintu dibuka, korban terlihat telah bersimbah darah dan meninggal dunia. Penganiayaannya diduga terjadi pada Senin (22/8) malam,” kata Erwin, saat dihubungi dari Kendari, Selasa siang.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, kedua korban dianiaya dengan senjata tajam. Keduanya mengalami luka tusuk di leher dan dada. Pendarahan hebat yang dialami membuat korban meninggal.
Pasangan ini, lanjut Erwin, diketahui hanya tinggal berdua di rumah itu. Namun, mereka mengelola sejumlah kamar indekos yang juga masih bagian dari rumah utama tersebut. Sang suami adalah pensiunan pegawai badan usaha milik negara, sementara sang istri adalah pedagang.
Dari tempat kejadian, terduga pelaku diketahui hanya mengambil ponsel korban sebelum kabur. Barang berharga lain belum diketahui ada yang hilang.
”Kami masih kembangkan kasus ini. Motifnya belum bisa kami simpulkan, apakah murni perampokan atau ada permasalahan lain sehingga terjadi penganiayaan sampai meninggal dunia. Penyelidikan terus dilakukan dan mengejar terduga pelaku,” kata Erwin.
Saat ditanya terkait terduga pelaku, Erwin tidak menjelaskan lebih banyak. Baik itu kemungkinan pelaku lebih dari satu orang maupun ada keterlibatan orang dekat korban. ”Kami masih selidiki sembari memeriksa sejumlah saksi,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan saksi, KM (24), tetangga korban, ia dipanggil oleh seorang keponakan korban yang curiga kediaman pasangan tersebut tidak terbuka, padahal hari mulai tinggi. Keduanya lalu mencoba masuk ke rumah yang terkunci itu.
Saat pintu terbuka, keduanya melihat korban telah bersimbah darah. Kejadian ini lalu dilaporkan ke kepolisian. Sejumlah personel lalu datang dan melakukan pengamanan lokasi serta pemeriksaan.
Keluarga korban, Jamhari Hamzah, menyampaikan, ia sangat kaget mendengar kedua korban ditemukan meninggal karena dibunuh. Sebab, selain memiliki ikatan keluarga dengan keduanya, suami-istri ini dikenal baik dan cenderung pendiam.
”Saya kaget dengar kejadian ini karena selama ini tidak pernah dengar ada masalah. Kami pasrah dan mendoakan kedua korban dan menyerahkan semua prosesnya ke kepolisian. Semoga pelakunya cepat ketemu dan dihukum seberat-beratnya,” katanya.