Lomba Sampan Meriahkan Perayaan Hari Jadi Kota Negara dan HUT Kemerdekaan RI
Beragam perayaan digelar untuk memeriahkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI ataupun hari jadi daerah. Pada Selasa (16/8/2022) bakal digelar lomba sampan tradisional di Desa Budeng, Jembrana, serangkaian HUT Ke-127 Kota Negara.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Perlombaan sampan tradisional bakal digelar di Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, pada Selasa (16/8/2022), serangkaian memeriahkan Hari Jadi Ke-127 Kota Negara dan merayakan HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Lomba sampan tradisional juga menjadi ajang promosi pariwisata Kabupaten Jembrana, khususnya di Desa Budeng, yang memiliki potensi wisata kawasan pesisir.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mangrove Village Desa Budeng I Gede Wijaya mengatakan, lomba sampan tradisional adalah lomba rutin yang digelar di Jembrana. Lomba sampan menjadi agenda tahunan Pemkab Jembrana.
Selain dalam rangka menyemarakkan peringatan hari jadi Kota Negara setiap 15 Agustus, menurut Wijaya dalam jumpa pers di Kota Denpasar, Senin (15/8/2022), lomba sampan juga bertujuan memberdayakan masyarakat pesisir serta memasyarakatkan olahraga.
”Melalui lomba ini, kami juga ingin menjaga eksistensi perahu tradisional dan berharap dapat membangun sektor pariwisata karena Jembrana memiliki potensi wisata bahari,” kata Wijaya.
Wijaya menambahkan, lomba sampan pada Selasa (16/8/2022) dipusatkan di wilayah Desa Budeng, yakni mulai Sungai Tibu Kleneng sampai wilayah Sangkaragung, Jembrana. Setiap sampan didayung dua orang. Peserta lomba sampan diutamakan nelayan dari pesisir Jembrana.
Wijaya mengungkapkan, setiap sampan yang mengikuti lomba sampan diberikan insentif sebesar Rp 200.000 per perahu atau per sampan. Adapun peserta lomba sampan tradisional tersebut akan memperebutkan hadiah bernilai total Rp 28 juta.
Melalui lomba ini, kami juga ingin menjaga eksistensi perahu tradisional dan berharap dapat membangun sektor pariwisata. (I Gede Wijaya)
Lomba sampan tradisional di Desa Budeng juga dirangkaikan dengan pengenalan olahraga stand up paddle dari komunitas Bali Stand Up Paddle (SUP).
Menurut Ketua Pengurus Daerah Stand Up Paddle Bali Arie Sapta, stand up paddle dapat dilakukan di pantai, sungai, atau waduk. Arie menambahkan, komunitas stand up paddle Bali mendukung lomba sampan di Jembrana dan ikut memeriahkannya.
Perwakilan Kadin, Roy Wicaksono, menyebutkan, wilayah Jembrana di Bali barat memiliki potensi wisata bahari, yang belum dioptimalkan. Pantai di Jembrana sudah dikenal sebagai lokasi surfing. ”Jembrana memiliki Teluk Gilimanuk dan hutan mangrove yang luas,” kata Roy dalam jumpa pers bersama Wijaya dan Arie di Kota Denpasar, Senin (15/8/2022).
”Kami berkeinginan mengenalkan potensi wisata di Jembrana bersama komunitas Stand Up Paddle Bali melalui kegiatan, termasuk melalui lomba sampan nanti,” ujar Roy lebih lanjut.
Festival Nusantara
Sementara itu, pada Minggu (14/8/2022), pengelola Garuda Wisnu Kencana Cultural Park menggelar lomba baleganjur sebagai pembukaan acara Festival Nusantara.
Festival Nusantara, yang berlangsung mulai Minggu (14/8/2022) sampai Minggu (21/8/2022) di kawasan GWK Cultural Park, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, dimeriahkan beraneka kegiatan, mulai lomba, pergelaran, hingga pameran.
Dalam siaran pers GWK Cultural Park disebutkan, parade seni dalam Pagelaran Etnik Nusantara di GWK akan menampilkan kesenian dari puluhan daerah di Nusantara. Pertunjukan seni di GWK itu digelar setiap hari selama Festival Nusantara.
Puncak acara berlangsung pada 17 Agustus 2022 dengan kegiatan mulai Colorful Fun Walk pada Rabu pagi dan penampilan artis nasional serta pesta kembang api dalam Pentas Nusantara yang dimulai Rabu sore.
Penyelenggaraan Festival Nusantara di GWK Cultural Park pada Minggu (14/8/2022) dihadiri Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster bersama Direktur GWK Cultural Park Erwyanto Tedjakusuma.
Putri Koster mengatakan, perayaan Festival Nusantara juga bentuk rasa syukur dan kesempatan baik bagi Bali dalam upaya pemulihan pariwisata pascapandemi Covid-19.
Festival di GWK tersebut, menurut Putri Koster dalam siaran pers Pemprov Bali, juga menjadi ajang kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah (IKM) di Bali.