Selancar di Pantai Kuta Cocok bagi Pemula dan Profesional
Bali dikelilingi pantai dengan ombak yang menantang bagi peselancar ombak. Pantai di kawasan Kuta dan sekitarnya cocok bagi pemula ataupun bagi peselancar profesional.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Selain menjadi tempat berwisata, Pantai Kuta juga menjadi lokasi berselancar ombak. Suasana di Pantai Kuta, Badung, Senin (6/6/2022).
Sebagai destinasi yang sangat mengandalkan eksotisme alam, Pulau Bali beruntung karena dianugerahi pantai yang mengelilinginya. Kawasan pantai di Bali, khususnya di sepanjang Kuta, Kabupaten Badung, memiliki ombak yang menjadi daya tarik pesona alam sekaligus arena bagi penggemar olahraga selancar ombak.
Saiful Masudi (25), penjaga tempat sewa papan selancar di Pantai Kuta, Badung, Senin (6/6/2022), mengungkapkan, pantai di sepanjang Kuta, Legian, hingga Seminyak menjadi kawasan yang diminati para peselancar ombak. Saiful menyatakan, masing-masing spot tersebut dikenal memiliki karakter ombak yang berbeda.
”Kalau di Pantai Kuta ini, cocok bagi wisatawan yang ingin belajar berselancar karena arusnya tidak kuat. Kalau Seminyak dan Legian, arusnya lebih kuat sehingga cocok bagi peselancar yang lebih mahir,” ujar Saiful ketika ditemui di Pantai Kuta, Badung, Senin (6/6/2022).
Turis tertarik ke Pantai Kuta karena ombaknya disebut-sebut eksotik dan pantainya sangat alami.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pantai Kuta di Badung, Bali, menjadi pilihan lokasi berselancar ombak. Kondisi ombak di Pantai Kuta, Badung, dapat dipantau melalui aplikasi, Senin (6/6/2022).
Saiful menambahkan, kondisi ombak dan pasang surut pantai di Pantai Kuta juga sudah dapat dimonitor melalui aplikasi khusus pemantau ombak secara global, salah satunya dengan aplikasi magicseaweed surf forecast. Dengan demikian, para peselancar ombak dapat mengetahui waktu yang terbaik untuk berselancar di pantai.
Tokoh masyarakat di Kuta, I Gusti Ngurah Tresna (70), menuturkan, Pantai Kuta mulai dikenal sebagai lokasi surfing atau berselancar ombak sejak era 1960-an. Saat itu, menurut Tresna, turis yang ke Kuta masih jarang.
”Turis tertarik ke Pantai Kuta karena ombaknya disebut-sebut eksotik dan pantainya sangat alami,” ujar Tresna yang juga perintis kegiatan konservasi penyu di kawasan Kuta, Badung, Senin (6/6/2022).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Tempat penyewaan papan selancar ombak di Pantai Kuta, Badung, Senin (6/6/2022).
Tresna menyebutkan, wisatawan asing yang banyak mendatangi Pantai Kuta untuk berselancar umumnya dari Australia. Pada masa awal tersebut, menurut Tresna, pelancong dari Australia, khususnya dari Darwin, terlebih dahulu menyinggahi Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebelum mereka ke Bali.
”Beberapa pemuda dari Kuta berinisiatif menjemput turis ke bandara, lalu mengajak mereka ke Kuta,” ujar Tresna menuturkan.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pantai Kuta menjadi lokasi berselancar ombak. Suasana di Pantai Kuta, Badung, Senin (6/6/2022).
Animo peselancar dunia untuk menaklukkan ombak di pantai-pantai di Bali, termasuk Kuta dan sekitarnya, tidak lepas dari populernya film tentang peselancar berjudul Morning of the Earth yang dirilis 1972. Semakin banyak pelancong yang mendatangi Kuta untuk berselancar ombak.
Di masa awal perkembangannya itu, menurut Tresna, akomodasi pariwisata di Kuta masih sangat terbatas. Hingga 1970-an, terdapat sebuah hotel di Kuta. ”Karena itu, di Kuta banyak homestay karena warganya menjadikan rumah mereka sebagai penginapan bagi turis, termasuk keluarga saya,” ujar Tresna.
”Setelah ada transportasi bemo wisata dari bandara ke Kuta mulai 1977, Kuta semakin ramai didatangi turis,” kata Tresna.