Polisi Usut Kasus Tewasnya Seorang Kepsek dan Istri di Mamasa
Seorang kepala sekolah di Mamasa, Sulbar, ditemukan tewas di rumah bersama istrinya. Polisi masih mengusut kasus ini.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Aparat Kepolisian Resor Mamasa mengusut kasus tewasnya seorang kepala sekolah dan istrinya di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sejauh ini belum ada kesimpulan apakah tewasnya pasangan ini murni perampokan yang menyebabkan kematian atau pembunuhan.
Korban tewas, Pore Padang (54), adalah Kepala SMAN 2 Buntu Malangka, Kecamatan Aralle, Mamasa. Dalam peristiwa ini, istrinya, Sabrina (50), juga tewas. Adapun anak bungsunya, Marvel (14), masih dirawat akibat luka di kepala. Saat ini Marvel dirujuk dari RS Bhayangkara Mamuju menuju RS Wahidin di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Polres Mamasa Ajun Komisaris Besar Harry Andreas, saat dihubungi pada Senin (8/8/2022), mengatakan, peristiwa ini diduga terjadi pada Minggu (7/8/2022) dini hari. Ketiga korban ditemukan oleh salah satu anak Pore Padang, Amanda (20), pada Minggu pagi.
Amanda tinggal di kamar di bagian depan rumah. Adapun ketiga korban ditemukan di kamar yang berada di bagian belakang. Saat ditemukan, Pore Padang dan istrinya sudah dalam keadaan meninggal. Adapun Marvel terluka parah.
”Jadi, anaknya yang tinggal di bagian depan terbangun karena mendengar rintihan kesakitan adiknya. Dia lalu ke belakang dan melihat kedua orangtuanya sudah meninggal. Korban luka ataupun meninggal akibat luka di bagian kepala. Mereka semua tinggal serumah, tapi kamar anaknya di bagian depan,” kata Harry.
Berdasarkan informasi, selain sebagai kepala sekolah, Pore Padang juga menjadi agen BRI Link. Namun, menurut Harry, usaha layanan keuangan dan perbankan ini lebih banyak dikelola atau dijalankan oleh anaknya.
Sejauh ini polisi belum bisa mengambil kesimpulan apakah peristiwa ini murni perampokan yang menyebabkan korban tewas atau bermotif pembunuhan. Namun, polisi menemukan fakta ada uang sekitar Rp 10 juta yang raib saat korban ditemukan tewas.
”Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi. Kami belum bisa menyimpulkan korban meninggal akibat murni pembunuhan atau meninggal akibat perampokan. Memang ada uang yang hilang, tapi belum bisa kami simpulkan sebagai perampokan. Motifnya apa, juga belum jelas. Kasus ini masih kami usut,” katanya.
Terkait pengusutan kasus ini, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Rumah korban juga diberi garis polisi. Seusai kejadian, korban luka langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Mamuju. Namun, karena kondisinya yang parah, korban dirujuk ke RS Wahidin Makassar. Berangkat dari Mamuju Minggu tengah malam, diperkirakan korban tiba di Makassar Senin siang ini.
Camat Aralle Muhammad Ilyas, yang dihubungi terpisah, mengatakan, pascakejadian, warga membantu persiapan pemakaman Pore Padang. Rencana korban dimakamkan di Aralle pada Selasa (9/8/2022). Adapun jenazah istrinya sudah dibawa ke Kabupaten Pinrang untuk dimakamkan oleh keluarga.
”Kami dan warga semua bersedih dan terkejut. Pak Pore Padang kami tahu adalah orang baik. Dia ramah dan bergaul dengan warga. Walau terkejut dan bersedih, hari ini aktivitas masyarakat kembali seperti biasa. Sebagian berkumpul di rumah keluarga untuk membantu persiapan pemakaman. Kami dan keluarga menyerahkan kasus ini untuk ditangani polisi,” kata Ilyas.