Perbaikan Kebocoran Pipa Pertamina di Cilacap Terkendala Lokasi
Perbaikan pipa Pertamina yang bocor di Cilacap masih berlangsung. Lokasi pipa yang berada di dalam tanah menjadi salah satu kendala untuk melakukan perbaikan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Perbaikan kebocoran pipa bahan bakar minyak jenis pertalite milik Pertamina di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus dilakukan. Lokasi pipa yang berada di dalam tanah menjadi salah satu kendala untuk melakukan perbaikan.
Pipa yang berlokasi di Dusun Lengkong, Kelurahan Jeruklegi Kulon, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, itu mengalami kebocoran pada Rabu (3/8/2022). Hingga Kamis (4/8/2022), PT Pertamina Patra Niaga bersama PT Hutama Karya sebagai kontraktor pekerjaan proyek pipa masih berupaya melakukan perbaikan.
”Keberadaan pipa di kedalaman 4 meter sehingga perlu waktu,” kata Community Development PT Hutama Karya, Agung Suroyo, saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Agung menyatakan, PT Hutama Karya mengerahkan sekitar 50 personel untuk mengatasi kebocoran pipa tersebut. Meski begitu, dia mengaku belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan itu.
”Pipa masih dalam perbaikan sampai saat ini dan pekerjaan dilaksanakan sampai lembur. Perkiraan lama waktu perbaikan belum bisa kami prediksi. Kami tetap terus mengejar pekerjaan agar segera terselesaikan,” ujar Agung.
Camat Jeruklegi, Rosikin, menambahkan, kebocoran pipa sudah dalam penanganan oleh pihak-pihak terkait. Dia menyebut, meskipun bahan bakar minyak (BBM) yang bocor masuk ke dalam Sungai Jambu, hal itu tidak mengganggu aktivitas warga.
”Namanya minyak masuk ke sungai, ya, tentu ada pencemaran, tapi dampaknya sejauh mana masih dikaji. Terhadap masyarakat, mereka memakai air PAM, bukan dari air tanah. Jadi dampaknya tidak begitu besar,” ujar Rosikin.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebocoran pipa Pertamina diketahui warga pada Rabu sekitar pukul 05.00. Lokasi kebocoran itu berada di tengah kebun yang berjarak sekitar 1 kilometer ke Sungai Jambu di Dusun Lengkong.
BBM yang bocor itu kemudian mengalir deras masuk ke Sungai Jambu. Akibatnya, air sungai berubah warna menjadi biru kehitaman dan sebagian tampak sedikit berbuih.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, menyampaikan, pihaknya terus mengintensifkan penanganan dampak kebocoran pada Proyek Pipa BBM Cilacap-Bandung itu.
Hingga kini, PT Pertamina Patra Niaga melakukan penanggulangan dengan dukungan dari Fuel Terminal Lomanis, Fuel Terminal Maos, Integrated Terminal Cilacap, dan Fuel Terminal Tasikmalaya.
Pipa masih dalam perbaikan sampai saat ini dan pekerjaan dilaksanakan sampai lembur. Perkiraan lama waktu perbaikan belum bisa kami prediksi.
”Kami juga didukung oleh Refinery Unit Cilacap PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Pertamina Trans Kontinental,” kata Brasto.
Brasto menambahkan, saat ini pihaknya memprioritaskan penanganan yang dilakukan dalam tiga aspek, yaitu perbaikan pipa, penyedotan BBM yang bocor, dan pemulihan area terdampak. Dia menyebut, penyebab rembesan itu masih dalam proses penyelidikan.
”Saat diketahui adanya kejadian di lapangan, petugas segera mematikan pompa dan menutup pipa agar (petugas) dapat fokus untuk melakukan perbaikan pipa dan membersihkan sisa tumpahan BBM di sekitar area rembesan,” kata Brasto.
Menurut Brasto, puluhan personel dikerahkan secara bergilir selama 24 jam untuk membersihkan dampak rembesan dengan menurunkan sejumlah peralatan, misalnya vacuum truck, oil boom, solid floatation boom, mobil tangki, dan sebagainya. Pembersihan itu dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pihak-pihak terkait lainnya.