Brigadir J Sempat Hubungi Kekasihnya Berulang Kali Sebelum Tewas
Brigadir J sempat menghubungi Vera berturut-turut, tetapi tidak terangkat.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sebelum dinyatakan tewas, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat berkali-kali menghubungi kekasihnya, Vera Simanjuntak, lewat telepon seluler pada Jumat (8/7/2022) sore. Namun, panggilan terakhir yang sempat diangkat oleh Vera, Nofriansyah menyebut akan menghubunginya kembali.
Brigadir J sempat menghubungi Vera berturut-turut, tetapi tidak terangkat. Baru pada panggilan terakhir terangkat oleh Vera, sekitar pukul 16.31 WIB, bukan 16.43 sebagaimana diberitakan sebelumnya pada sejumlah media massa.
Namun, pembicaraan terakhir itu malah berlangsung sangat singkat. ”Vera tanya, ada apa bang? Dijawab (Brigadir J) nanti segera abang hubungi lagi, dek,” ujar Ramos Hutabarat, kuasa hukum Vera, Senin (25/7/2022).
Ponsel keduanya harus segera diperiksa penyidik
Hingga saat ini belum dapat disimpulkan maksud ucapan terakhirnya itu. Karena itu, kuasa hukum mendesak agar digital forensic dapat segera dituntaskan. Tidak hanya menelusuri isi percakapan antara Brigadir J dan kekasihnya, tetapi juga menelusuri pembicaraan di ponsel Kepala Dinas Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dan istrinya, Putri. ”Ponsel keduanya harus segera diperiksa penyidik,” katanya.
Menurut Ramos, salah satu kekhawatiran keluarga soal hasil otopsi adalah perihal waktu kematiannya. Dalam surat visum pertama disebutkan Brigadir J meninggal pukul 17.00. ”Padahal, pada pukul 17.05, Brigadir J masih online di Whatsapp,” ujarnya. Fakta itu mengindikasikan ada ketidakakuratan waktu meninggal dalam surat visum. Ketidak sesuaian itu perlu dikonfirmasi lewat otopsi ulang atau ekshumasi.
Vera dua hari berturut-turut dimintai keterangan oleh penyidik Bareskrim Polri di Markas Polda Jambi pada Sabtu dan Minggu (23-24/7/2022). Pada Minggu, pemeriksaan berlangsung selama 8 jam, dari pukul 11.00 hingga 18.50. Seusai pemeriksaan, ponsel milik Vera disita oleh penyidik.
Menurut Ramos, Vera awalnya menolak ponselnya diamankan aparat. ”Dia khawatir privacy-nya terganggu,” katanya. Akan tetapi, setelah melalui negosiasi, Vera akhirnya setuju untuk menyerahkan ponselnya kepada penyidik. Namun, sebelum ponsel diserahkan, semua data di dalamnya ia pindahkan ke komputernya.
Kepada wartawan, Vera membenarkan perihal dirinya berkomunikasi menjelang saat-saat terakhir tewasnya Brigadir J. Selebihnya, ia tak banyak berbicara. Bahkan, ia sempat terdiam lama sewaktu wartawan bertanya. Kuasa hukum langsung menyudahi wawancara tersebut dan pamit membawa Vera meninggalkan tempat itu.
Otopsi ulang
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Sungai Bahar Aang Hambali menyatakan, persiapan pelaksanaan otopsi ulang di RS itu semakin matang. Kamar jenazah yang menjadi tempat otopsi ulang telah siap. Pihaknya juga telah membangun jalur khusus dari halaman rumah sakit terhubung langsung ke kamar jenazah. ”Kami membantu melengkapi hal-hal yang dibutuhkan hingga pelaksaaan otopsi ulang, Rabu besok,” ujarnya,