Dua kali mendapatkan ancaman pembunuhan, Nofriansyah mengadu kepada orang terdekatnya. Ia sangat terancam, tetapi sulit mengadu karena menduga ancaman itu datang dari lingkungan tempatnya bekerja.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
MUARO JAMBI, KOMPAS — Nofriansyah Yosua atau Brigadir J disebut pernah dua kali diancam bakal dibunuh. Ancaman itu diceritakannya kepada salah satu orang terdekat di Jambi, beberapa hari sebelum dia tewas.
Kuasa hukum Keluarga Nofriansyah Yosua atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan, pesan elektronik berisi ancaman pembunuhan itu diterima Nofriansyah pertama kali pada akhir Juni. Pesan serupa kembali ia terima pada 7 Juli atau sehari sebelum tewas di rumah dinas Kepala Dinas Profesi dan Pengamanan nonaktif Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
Saat menerima ancaman kedua, lanjutnya, Brigadir J masih berada di Magelang, Jawa Tengah. Keesokan harinya, ia pulang mengantar istri Kadiv Propam dan anaknya menuju Jakarta, 8 Juli. Sore harinya, Brigadir J tewas dengan sejumlah tembakan.
”Isinya (pesan), dia (Brigadir J) akan dibunuh atau dihabisi jika berani naik ke atas,” ujarnya di Muaro Jambi, Sabtu (23/7/2022).
Kamaruddin menjelaskan belum bisa memastikan arti kata ”naik ke atas”. Namun, ancaman tersebut setidaknya bisa menjadi salah satu bukti kuat terkait tewasnya Nofriansyah.
Menurut Kamaruddin, Nofriansyah kebingungan mengadukan ancaman itu. Dia menduga, ancaman itu berasal dari koleganya. ”Kini, bukti ancaman itu telah disampaikan kepada penyidik,” katanya.
Ayah Nofriansyah, Samuel Hutabarat, mengaku belum mengetahui ancaman itu. Ia belum pernah dihubungi anaknya perihal hal tersebut. Namun, lanjutnya, pengaduan itu bisa saja disampaikan Norfiansyah kepada ibunya atau kekasihnya.
Sementara itu, terkait rekonstruksi awal di rumah Ferdy Sambo, Kamaruddin menyampaikan kekecewaannya. Alasannya, tim kuasa hukum keluarga Brigadir J tidak dilibatkan.
Kamaruddin mengatakan, meski salah satu kuasa hukum pada akhirnya tetap mendatangi lokasi rekonstruksi, dia akan menyampaikan keberatan pada polisi terkait hal ini.