Penyidik Bareskrim Gali Keterangan dari Keluarga Brigadir J
Sejumlah fakta baru disampaikan pada pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim. Menurut pengacara keluarga Brigadir J, telah ada orang yang mengaku sebagai pelaku, tapi masih dirahasiakan namanya demi kepentingan penyidikan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Tim penyidik Bareskrim Polri meminta keterangan dari keluarga Nofriansyah Yosua alias Brigadir J di Markas Kepolisian Daerah Jambi, Jumat (22/7/2022). Pemeriksaan itu terkait laporan kuasa hukum keluarga atas dugaan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Nofriansyah.
Penyidik Tindak Pidana Utama Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Agus Suharnoko, mengatakan, tim penyidik beranggotakan 8 orang meminta keterangan dari pihak keluarga sejak Jumat pagi. Pihak keluarga terdiri dari ayah dan ibu Nofriansyah, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, serta ketiga anak mereka, Yuni, Reza, dan Deby. Selain itu, tampak pula adik Rosti, yakni Rohani dan Roslin.
Mereka didampingi oleh tim pengacara yang diketuai Kamarudin Simanjuntak. Hingga pukul 19.30, pemeriksaan masih berjalan.
Agus mengaku belum dapat memaparkan isi dan hasil pemeriksaan itu. ”Masih proses. Nanti saja kalau sudah selesai,” katanya.
Adapun Kamarudin mengatakan, penggalian keterangan itu terkait dengan laporan yang disampaikan kuasa hukum keluarga korban perihal pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Nofriansyah pada 8 Juli lalu. Pihaknya telah menyampaikan puluhan foto dan video yang menjadi bukti kuat.
Selain foto luka dan memar, ia pun menyebut perihal kondisi kaki korban yang membengkok. Hal itu diperkuat dengan foto-foto dan video.
Ia menambahkan, masuknya kasus itu ke penyidikan dikarenakan sudah cukup bukti-buktinya. ”Sehingga cukup meyakinkan untuk naik dari penyelidikan ke penyidikan,” katanya.
Menurut dia, sudah ada pula orang yang mengaku sebagai pelaku. ”Namun, ini masih dirahasiakan karena untuk kepentingan penyidikan,” katanya.
Lebih jauh Kamarudin menjelaskan perihal ada kamera pemantau (CCTV) yang diambil dari lingkungan perumahan polisi. Ia menyebut pengambilan itu karena ada yang menyuruh.
”Pertanyaannya tentu ada yang menyuruh, siapa? Yang menyuruh adalah petinggi besar,” katanya.
Wartawan lalu menanyakan siapa yang disuruh. ”Yang disuruh itu diduga, maaf bukan bermaksud rasis, tetapi warga keturunan. Bukan dari Polri, tetapi swasta,” ujarnya.
Otopsi ulang
Sabtu (23/7/2022), tim pengacara akan mengecek situasi di makam. Tempat itu akan dijadikan lokasi otopsi ulang jenazah Nofriansyah. Pihaknya telah mengikuti rapat dengan tim dokter dan disepakati pelaksanaannya di awal pekan depan.
”Diperkirakan awal minggu depan, tetapi belum bisa disebutkan dulu apakah Senin atau Selasa,” katanya lagi.
Rencana awal otopsi ulang akan dilangsungkan di makam. Namun, jika tempatnya dinilai kurang layak, dapat dipindahkan ke rumah sakit.
Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, pengamanan menjelang otopsi ulang jenazah Nofriansyah diperkuat. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak RSUD Sungai Bahar bilamana diperlukan dukungan terkait otopsi.
Sementara itu, organisasi Horas Bangso Batak berencana menggelar aksi 1.000 lilin di halaman Kantor Gubernur Jambi pada Sabtu (23/7/2022) malam. Menurut Rachmad, pihaknya mengimbau agar aksi tidak digelar malam, sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah melalui dialog akhirnya disepakati aksi akan digantikan dengan ziarah ke makam Brigadir J.