Warga Masih Ragu dengan Kualitas Minyak Goreng Curah Rakyat
Mendag Zulkifli Hasan meyakinkan warga bahwa minyak goreng curah rakyat bernilai gizi cukup. Walakin, sejumlah warga ragu dengan kualitasnya dan berharap harga migor kemasan kembali normal.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Di tengah masih tingginya harga minyak goreng kemasan bermerek, pemerintah giat mempromosikan minyak goreng curah rakyat. Namun, sebagian warga di Kalimantan Timur meragukan kualitasnya dan berharap harga minyak goreng kemasan kembali normal.
Keraguan itu muncul saat Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan datang ke Kota Balikpapan, Kaltim, Rabu (20/7/2022). Dia berkunjung ke sejumlah toko yang menjual minyak goreng curah rakyat (MGCR). Minyak curah itu dijual Rp 14.000 per liter.
”Di sini ibu-ibu takut pakai minyak curah. Tolong nanti jelaskan kepada masyarakat, minyak curah itu vitaminnya masih tinggi, sehat, sangat aman, dan layak untuk dikonsumsi,” kata Zulkifli. Warga lebih tertarik membeli minyak goreng kemasan meski dijual Rp 23.000 per liter.
Saat ini ada dua jenis minyak goreng yang dipasarkan, curah dan kemasan bermerek. Minyak goreng curah rata-rata mengalami sekali penyaringan sehingga harganya lebih murah. Sementara minyak goreng kemasan mengalami dua kali atau lebih penyaringan.
Selama ini, Kota Balikpapan belum tersentuh program Minyak Kita. Dalam kunjungan itu, Zulkifli berjanji akan segera mendistribusikan program Minyak Kita, lanjutan dari MGCR. Perbedaannya terletak pada kemasan Minyak Kita yang lebih kuat dan rapi.
Sumping (50), warga Balikpapan, mengeluhkan kualitas minyak goreng curah cepat menghitam saat digunakan berulang. Menurut pengalamannya, makanan yang dipanaskan dengan minyak goreng curah memiliki cita rasa berbeda, tidak maksimal.
”Kalau begitu, minyak harus sering diganti supaya makanan tetap sehat dikonsumsi dan rasanya tetap bagus,” ujar Sumping.
Rizka (34), warga Balikpapan Utara, berharap, pemerintah tidak hanya menggencarkan program minyak goreng curah murah. Ia meminta persoalan harga minyak goreng kemasan bermerek yang masih tinggi segera diselesaikan.
”Saya berharap bukan hanya minyak goreng curah yang digencarkan, tetapi juga harga minyak goreng kemasan diturunkan seperti dulu. Warga butuh minyak berkualitas dengan harga terjangkau,” katanya.
Sejak 22 Juni 2022, pemerintah membuat program minyak goreng curah rakyat Rp 14.000 per liter. Masyarakat bisa membelinya maksimal 10 liter per hari. Itu diharapkan bisa mencukupi kebutuhan harian, khususnya pengusaha mikro, kecil, dan menengah agar bisa terus melanjutkan usaha.
ID FOOD Group dipercaya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan sebagai distributor atau Pelaku Usaha Jasa dan Logistik Eceran (PUJLE) dalam mendistribusikan minyak goreng curah rakyat melalui aplikasi digital Warung Pangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Pembelian minyak goreng curah bisa menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang terintegrasi dengan aplikasi Warung Pangan yang dimiliki PT PPI, bagian dari ID Food.
Jika sudah terintegrasi dengan Peduli Lindungi, para pengecer atau pedagang yang telah bermitra dengan Warung Pangan akan dilengkapi dengan QR Code aplikasi Peduli Lindungi. Itu dilakukan agar memudahkan penjual dalam pendataan pembelian minyak goreng. Pedagang dan pengecer juga bisa membeli dengan menyerahkan fotokopi KTP.
Kepala Cabang PPI Balikpapan Ayu Dewiningrum mengatakan, pihaknya terbuka jika para pemilik warung di Balikpapan ingin bergabung dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat. ”Caranya tinggal download aplikasi Warung Pangan dan daftarkan warungnya. Kami akan antar minyak ke tempat ibu dan bapak pemilik warung,” kata Ayu.