Anggota Brimob di Jayawijaya Tewas Dibacok, Dua Senpi Dirampas
Seorang anggota Brimob tewas akibat dibacok dan dua senjata api dirampas. Organisasi Papua Merdeka menyatakan terlibat dalam aksi itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Seorang anggota Brigade Mobil beridentitas Brigadir Dua Diego Rumaropen tewas dibacok orang tak dikenal di daerah Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Para pelaku juga merampas dua pucuk senjata api yang dibawa korban dan belum ditemukan hingga kini.
Kapolres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Muhammad Safei yang berada di Wamena saat dikonfirmasi pada Minggu (19/6/2022) membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, insiden pembacokan Bripda Diego terjadi Sabtu (18/6/2022) kemarin sekitar pukul 16.00 WIT di Napua.
Diego selama ini bertugas sebagai anggota Brimob Batalyon D Kompi III Wamena. Dia baru bertugas selama enam bulan di satuan tersebut.
Adapun kronologi kejadian bermula ketika korban bersama pimpinannya Ajun Komisaris Rustam menuju Napua sekitar pukul 15.20 WIT. Tujuannya untuk menembak sapi milik seorang warga untuk kebutuhan konsumsi.
Setelah melepaskan tembakan Rustam pun meninggalkan Diego beserta dua pucuk senjata untuk memeriksa kondisi sapi tersebut. Tiba-tiba datanglah dua orang menyerang Diego hingga tewas. Mereka pun merampas dua pucuk senjata jenis AK 101 dan sniper styer.
”Korban meninggal di lokasi kejadian karena terluka di kepala dan bagian rusuk sebelah kiri. Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Wamena yang berjarak sekitar empat kilometer dari lokasi kejadian,” kata Safei.
Mereka pun merampas dua pucuk senjata jenis AK 101 dan sniper styer.
Safei menuturkan, pihaknya masih berupaya untuk mengambil kembali dua pucuk senjata yang dirampas para pelaku. Dari hasil penyelidikan sementara, lanjut Safei, belum terdapat indikasi kelompok kriminal bersenjata yang terlibat dalam aksi ini.
”Kami melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan dua pucuk senjata dengan upaya persuasif. Sebanyak 27 anggota Brimob Polda Papua juga diterjunkan ke Wamena untuk menyelidiki kasus ini,” tambahnya.
Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambon menegaskan, pihaknya terlibat dalam aksi pembacokan Bripda Diego. Aksi ini dipimpin langsung oleh Naman Tabuni bersama seorang bawahannya.
”Kami menyampaikan turut berduka cita karena korban adalah anak asli Papua. Kami terpaksa menempuh cara tersebut untuk mendapatkan tambahan senjata api,” ungkap Sebby.
Sementara itu, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua, Komisaris Besar Gustav Urbinas menyatakan Ajun Komisaris Rustam yang bersama korban pada saat peristiwa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Jayawijaya.