Tiga Senjata Polisi yang Dirampas Warga di Paniai Belum Ditemukan
Para pelaku yang merampas tiga pucuk senjata api polisi di Pos Polisi 99 Kampung Ndeotadi, Kabupaten Paniai, belum ditemukan hingga kini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tiga senjata api milik polisi yang dirampas sekelompok warga saat menyerang Pos Polisi 99 Kampung Ndeotadi, Distrik Ndeotadi, Kabupaten Paniai, Papua, pada 15 Mei lalu, hingga kini belum ditemukan. Polisi pun masih menempuh pendekatan persuasif untuk mendapatkan kembali senjata tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw, saat berkunjung ke Nabire, Selasa (19/5/2020), mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi terkait penyerangan pos polisi di Kampung Ndeotadi itu. Para pelaku diketahui selama ini tidak mempunyai masalah dengan polisi di pos tersebut.
Selain merampas tiga pucuk senjata api, kata Paulus, para pelaku juga menganiaya satu anggota pos, yakni Brigadir Satu Kristian Paliling. Kristian terluka parah dan hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Nabire.
”Kami masih mendalami penyebab para pelaku bisa nekat menyerang anggota dan merampas tiga pucuk senjata. Warga setempat tak pernah memiliki masalah dengan pihak kepolisian,” kata Paulus.
Ia pun meminta para pelaku yang merampas senjata itu segera menyerahkan diri atau mengembalikan senjata tersebut kepada pihak kepolisian. Senjata tersebut sangat dibutuhkan untuk tugas pengamanan kepolisian.
”Kami mengedepankan pendekatan persuasif untuk mendapatkan kembali tiga pucuk senjata ini. Kami berharap tokoh masyarakat di Paniai bisa mengimbau para pelaku agar segera menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib,” tutur Paulus.
Ia menambahkan, kunjungan ke Nabire untuk secara langsung meninjau kondisi kesehatan Briptu Kristian. ”Kondisi Kristian sudah membaik walaupun dirinya mengalami luka berat di sejumlah bagian tubuh, seperti leher, punggung, dan belakang kepala,” katanya.
Saat penyerangan pada Jumat malam itu, Kristian sedang sendirian di pos. Sementara, tiga rekannya melaksanakan pengamanan rapat di salah satu rumah warga.
Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Wilayah Papua Frits Ramandey mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Paniai dalam pertemuan pada Senin (18/5/2020). Pertemuan ini untuk meminta klarifikasi OPM terkait perampasan tiga pucuk senjata tersebut.
”Pihak OPM membantah mereka terlihat dalam aksi perampasan tiga pucuk senjata. Mereka akan membantu untuk menemukan tiga pucuk senjata itu karena tidak mau konflik dengan pihak keamanan,” ungkap Frits.
Bupati Paniai Meki Nawipa, saat dihubungi, mengatakan, dirinya telah menginstruksikan pimpinan distrik (setingkat kecamatan) setempat untuk mempersuasi pelaku agar segera menyerahkan senjata yang dirampasnya.
”Kami akan berupaya agar tidak terjadi tindakan tegas dari pihak keamanan akibat insiden ini. Saya akan menemani Kapolda Papua ke lokasi kejadian pada Minggu ini,” tutur Meki.