Pemda DIY mengantisipasi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Langkah antisipasi yang dilakukan, misalnya mempercepat vaksinasi penguat serta memperkuat skrining di pintu masuk kedatangan internasional di bandara.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Daerah DI Yogyakarta melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Langkah antisipasi yang dilakukan antara lain mempercepat vaksinasi booster atau penguat serta memperkuat skrining di pintu masuk kedatangan internasional di bandara.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyatakan, hingga Sabtu (11/6/2022), belum ditemukan adanya kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di DIY. Meski demikian, Pemda DIY terus melakukan sejumlah langkah antisipasi, misalnya dengan mendorong percepatan vaksinasi penguat.
”Kita akan mencoba meningkatkan lagi cakupan booster. Kita kan vaksinasi kedua dan pertama sudah bagus. Mudah-mudahan nanti booster juga meningkat,” ujar Pembajun, Sabtu, di Yogyakarta.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di situs vaksin.kemkes.go.id, hingga Sabtu pukul 18.00, vaksinasi dosis pertama di DIY telah mencapai 112,2 persen dari target. Adapun cakupan vaksinasi dosis kedua di provinsi tersebut mencapai 104,14 persen. Namun, vaksinasi dosis ketiga atau booster di DIY baru mencapai 34,48 persen.
Pembajun menuturkan, salah satu upaya untuk mendorong percepatan itu adalah berkoordinasi dengan institusi pendidikan, baik perguruan tinggi maupun sekolah. Hal ini untuk mempercepat vaksinasi di kalangan mahasiswa dan pelajar. Apalagi, banyak mahasiswa yang kuliah di DIY berasal dari daerah lain.
”Misalnya UGM (Universitas Gadjah Mada), mahasiswanya banyak yang mulai datang untuk tatap muka. Diupayakan dilakukan booster pada mahasiswa yang belum mendapatkan booster,” kata Pembajun.
Dinkes DIY juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY untuk mempercepat vaksinasi penguat di kalangan pelajar. Dalam pelaksanaan vaksinasi, Dinkes DIY juga bakal bekerja sama dengan institusi lain, misalnya Badan Intelijen Negara Daerah DIY.
Selain mendorong vaksinasi penguat, Pembajun memaparkan, Dinkes DIY juga akan berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memperketat proses skrining di pintu masuk kedatangan internasional di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Pengetatan dilakukan karena salah satu potensi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 adalah dari pengunjung yang berasal dari luar negeri. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan suhu dan pengecekan apakah pengunjung dari luar negeri tersebut mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19 atau tidak.
”Kita bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk lebih meningkatkan skrining,” kata Pembajun.
Pemeriksaan WGS
Di sisi lain, Dinkes DIY juga menyiapkan sejumlah laboratorium untuk melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Pemeriksaan WGS itu dilakukan untuk mengidentifikasi apakah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke DIY atau belum.
Saat ini, kata Pembajun, ada beberapa institusi di DIY yang memiliki laboratorium yang bisa melakukan WGS, misalnya Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, serta Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito.
Pembajun menambahkan, Dinkes DIY juga akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota di provinsi itu untuk mengirimkan sampel orang yang diduga terinfeksi Omicron. Sampel-sampel tersebut akan dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan WGS guna memastikan apakah mereka terinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 atau tidak.
Berdasarkan data Dinkes DIY, pada akhir Mei dan awal Juni lalu, jumlah kasus Covid-19 di DIY mengalami kenaikan. Pada 28 Mei 2022, misalnya, tercatat ada 24 kasus baru Covid-19 di DIY dalam sehari. Satu hari kemudian, terdapat 14 kasus baru di DIY.
Pada 31 Mei 2022, jumlah kasus baru Covid-19 di DIY sebanyak 13 kasus. Lalu, pada 1 Juni, jumlah kasus Covid-19 di DIY melonjak menjadi 43 kasus dalam sehari. Namun, setelah itu, jumlah kasus Covid-19 di DIY menurun dengan jumlah kurang dari 10 kasus per hari.
Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi itu disebabkan adanya skrining tes Covid-19 kepada para pelajar di Kabupaten Bantul, DIY. Skrining itu dilakukan kepada para pelajar yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka setelah Lebaran.