Pengusaha Penggergajian Kayu Dalangi Penembakan Dua Warga di Aceh Besar
AB, seorang pengusaha kilang kayu yang juga tokoh politik partai lokal di Banda Aceh, tersangka otak pelaku pembunuhan dua warga di Aceh Besar.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
AB alias Toke AW, pengusaha penggergajian kayu (panglong) sekaligus tokoh partai politik lokal Aceh, diduga mendalangi kasus penembakan yang menewaskan dua orang di Kabupaten Aceh Besar. Pelaku diduga dendam kepada salah satu korban.
Dor... Dor... Dor... Dor!
Gelap malam menjadi saksi saat tubuh Ridwan (38) dan Maimun (38), warga Aneuk Glee, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, ambruk dari atas motor setelah dihajar peluru panas, Kamis (12/5/2022) malam. Ditembak dari jarak dekat di kawasan persawahan, darah segar langsung mengalir dari perut dan paha mereka. Tidak peduli terhadap korban yang sekarat, para pelaku melarikan diri.
Saat meniti garis tipis antara hidup dan mati, Maimun masih punya sedikit tenaga. Dia mengambil telepon genggam dan menghubungi salah seorang kerabat untuk meminta pertolongan. Kedua korban lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Banda Aceh, sekitar 30 kilometer dari lokasi. Namun, kehabisan banyak darah, nyawa keduanya tidak panjang. Mereka mengembuskan napas terakhir keesokan harinya.
Polisi segera mengusut kejadian itu. Di tempat kejadian, aparat menemukan empat selongsong peluru kaliber 5,56 milimeter. Polisi menduga peluru dilepaskan dari senjata api laras panjang. Peluru 5,56 mm bukan amunisi biasa. Kaliber itu dipakai untuk senjata tempur seperti SS1 atau M16.
Keberadaan kedua senjata itu marak dipakai TNI/Polri dan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat masa konflik di Aceh. Setelah perdamaian tahun 2005, banyak senjata api milik GAM dipotong memakai gergaji mesin.
Titik terang didapatkan sepekan setelah kejadian. Polisi menangkap lima tersangka, yakni TM, DW, NZ, ZD, dan MY. Mereka berencana dan berperan berbeda, seperti memantau keadaan, mengumpulkan informasi keberadaan korban, dan menentukan eksekutor penembakan. Dari kesaksian pelaku, muncul nama AB. Dia disebut orang yang menyuruh dan mendanai penembakan itu.
”Eksekutor yang diduga menyimpan senjata apinya masih kami buru. Belum diketahui pasti berapa bayaran yang diterima para pelaku dari AB,” kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh Komisaris Besar Winardy dalam konferensi pers, Senin (6/6/2022).
Dari mulut AB, pengusaha kayu sekaligus tokoh partai politik lokal, polisi mendapatkan motif penembakan. Dia dendam terhadap Ridwan yang kerap mengganggu usahanya. Disebut persoalan bisnis tidak terkait aktivitas politik, Winardy menyebut, polisi masih akan mendalami detail konflik yang melatarbelakangi kasus ini.
”Sasaran tembaknya adalah Ridwan. Namun, untuk menghilangkan saksi, Maimun ikut ditembak,” kata Winardy.
Sosiolog dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Otto Syamsuddin Ishak, menuturkan, kriminalitas dengan senjata api rentan mengancam perdamaian Aceh. Dia sangat menyayangkan, tersangka adalah tokoh partai yang seharusnya mengampanyekan perdamaian.
”Kalau motifnya murni karena bisnis dan bukan aktivitas politik, berarti kriminalitas meningkat,” kata Otto.
Dihubungi secara terpisah, juru bicara Partai Aceh, Nurzahri, mengatakan masih mengumpulkan informasi terkait dugaan keterlibatan kadernya dalam kasus itu. ”Kami akan menggelar rapat internal. Setelah itu, hasilnya baru kami sampaikan ke publik,” ujar Nurzahri.