Tanamkan Budaya Menulis, Unsoed Purwokerto Gelar Pelatihan Jurnalis Cilik
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menggelar pelatihan jurnalis cilik bagi siswa SD. Diharapkan, kebiasaan menulis tertanam sejak dini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS – Tim Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman serta Tabloid Pendidikan Edukator menggelar pelatihan jurnalis cilik bagi siswa-siswi sekolah dasar. Pelatihan ini diharapkan menanamkan kebiasaan menulis sekaligus meningkatkan literasi media.
”Siswa diundang untuk berinteraksi dengan sesamanya karena hampir dua tahun terdampak pandemi. Ini semacam healing atau penyegaran, tetapi juga memotivasi anak untuk bisa menulis dengan baik dan benar serta meliput kegiatan positif,” kata Ketua Tim Riset Keilmuan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Adhi Iman Sulaiman, Rabu (1/6/2022).
Adhi mengatakan, terdapat 12 sekolah yang masing-masing mengirimkan perwakilan dua siswa serta guru untuk mengikuti pelatihan ini. Saat para guru mengikuti sarasehan terkait dengan pengalaman mengajar selama pandemi Covid-19, siswa dan siswi mengikuti pelatihan jurnalistik dengan mengenal tugas wartawan hingga unsur-unsur dan nilai berita. Para siswa kemudian diajak menuliskan berita kegiatan tersebut, membuat puisi tentang alam, lalu menyajikannya dalam bentuk majalah dinding per kelompok.
”Ini sebagai penyaluran anak-anak di era digital. Mereka main Youtube atau vlog dan sebagainya. Kini aktivitas itu lebih diarahkan. Jadi, potensi anak-anak akan lebih terarah bagaimana menulis lebih kreatif dan produktif,” kata Adhi.
Total ada 17 siswa dan siswi berpartisipasi dalam kegiatan bertema ”Menjadi Jurnalis Cilik Itu Asyik” yang digelar di Rumah Makan Gubug Panemon, Desa Kebanggan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Kegiatan tersebut diikuti oleh mereka dengan penuh antusias.
”Senang bisa belajar bersama teman-teman di luar kelas. Dulu di sekolah pernah di-ajarin membuat berita, tapi kali ini baru tahu ada nilai-nilai berita,” ujar Septi Amilatul Zahro (12), siswi kelas VI SD Negeri 2 Kemutug Lor, Baturraden.
Guru Life Skill Sekolah Alam Baturraden, Sapta Candra, mengapresiasi kegiatan bersama ini. Di sekolahnya juga digelar festival literasi setiap semester, terutama pada peringatan Hari Buku. Kegiatan itu untuk mendorong para siswa membuat aneka tulisan untuk kemudian dibukukan.
”Misalnya ada kegiatan outbound atau mendaki gunung, anak-anak membuat jurnal lalu nanti dibuat tulisan dan dibukukan saat festival literasi,” kata Candra.
Salah satu kegiatan yang rutin digelar Sekolah Alam Baturraden adalah mendaki Gunung Prau di Dieng, Wonosobo, selama empat hari dan tiga malam. Di sana anak-anak diajak mengenal alam, mengenal budidaya kentang, hingga produksi carica secara langsung, kemudian menuliskannya di dalam jurnal. Selain itu, dibangun kesadaran pula bahwa kondisi alam di Dieng sudah rusak sehingga kini sering timbul banjir dan longsor.