Pariwisata Kota Singkawang Menggeliat Saat Libur Lebaran
Hotel-hotel di Singkawang sejak libur Lebaran mulai penuh. Restoran di Singkawang dan Pontianak juga ramai didatangi pengunjung. Liburan berdampak positif pada pariwisata.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pariwisata Kota Singkawang, Kalimantan Barat, kembali menggeliat di hari libur Lebaran. Sejumlah destinasi wisata, seperti pantai, restoran, hotel, dan pusat perbelanjaan ramai dikunjungi wisatawan. Jalur menuju keluar kota terjadi antrean cukup panjang.
Mobilitas warga untuk berwisata di hari libur Lebaran sangat tinggi, khususnya dari Kota Pontianak, ibu kota Kalbar, menuju Kota Singkawang. Pada jam-jam tertentu, terjadi kemacetan di Jembatan Kapuas 1, jalur yang menghubungkan Pontianak ke jalur pantai utara Kalbar, yaitu Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, hingga ke Kabupaten Sambas. Kemacetan bisa berkisar 1,5 km-2 km. Jam kemacetan juga bervariasi, bisa menjelang siang atau sore dan malam.
Sementara itu di Singkawang, destinasi wisata khususnya pantai ramai dikunjungi warga. Jalur dari Singkawang menuju luar kota pun macet. Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Jumat (6/5/2022), menuturkan, hotel-hotel dan restoran di Singkawang penuh. Ini perkembangan luar biasa di masa-masa setelah pandemi.
Kunjungan wisatawan tinggi karena pariwisata Singkawang sudah dibuka. Selain itu, penataan lorong-lorong kota dan adanya Korean Town, yaitu Itaewon di salah satu pusat perbelanjaan turut meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung.
”Panjangnya liburan turut memengaruhi pariwisata Singkawang. Mudah-mudahan tren yang baik ini terus berlanjut. Kami terus berbenah menyambut wisatawan,” ujar Tjhai Chui Mie.
Singkawang termasuk daerah tujuan wisata di Kalbar. Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2020 sebanyak 560.294 orang. Kemudian, pada tahun 2021 kunjungan wisatawan naik jadi 642.114 orang. Pada tahun 2022 hingga bulan Maret ini sudah ada 280.447 orang yang berkunjung ke kota itu.
Pemerintah Kota Singkawang memperkirakan kunjungan wisatawan ke Singkawang selama tahun 2022 akan naik sekitar 50 persen dari tahun lalu. Perkiraan tersebut didasarkan pada beberapa hal, yaitu adanya hari libur Idul Fitri dan akhir pekan yang berlangsung cukup lama, kreativitas pengelola destinasi wisata, dan terkenalnya Singkawang sebagai kota toleransi yang selalu ramah menyambut para wisatawan dari berbagai latar belakang.
Mudah-mudahan tren yang baik ini terus berlanjut. Kami terus berbenah menyambut wisatawan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar Yuliardi Qamal menuturkan, hotel di Singkawang sejak menjelang libur Lebaran mulai penuh. Restoran di Singkawang dan Pontianak juga ramai didatangi pengunjung. Liburan berdampak positif bagi hotel dan restoran. Pihaknya tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Libur juga cukup berdampak positif bagi penjualan oleh-oleh. Apo (39), salah satu penjual oleh-oleh di Pontianak, menuturkan, penjualan oleh-oleh lumayan meningkat di hari libur Lebaran tahun ini dibandingkan Lebaran tahun lalu. Sebagai contoh, minuman dari bahan lidah buaya beberapa hari lalu laku hingga 30 kotak. Biasanya penjualan berfluktuasi.
Agun (38), salah satu karyawan di toko oleh-oleh khususnya suvenir Pontianak, mengatakan, pada hari ketiga Lebaran jumlah pengunjung sudah mencapai belasan orang. Jumlah itu ramai dibandingkan hari biasa. Konsumen membeli baju, kaus, hingga replika tugu khatulistiwa. ”Lumayan ada peningkatan pengunjung,” ujar Agun.