Pelaku Wisata di Pantura Kalimantan Barat Siapkan Diri Sambut Libur Idul Fitri
Libur Idul Fitri diharapkan mendongkrak pariwisata yang sempat mati suri akibat pandemi. Daerah-daerah destinasi periwisata di Kalimantan Barat pun mulai bersiap menerima kunjungan wisata dengan tetap waspada.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Libur Idul Fitri 2022 diharapkan mampu mendongkrak geliat pariwisata yang mati suri akibat pandemi Covid-19 di Kalimantan Barat. Banyak pelaku wisata di jalur pesisir pantura, mulai dari Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, hingga Kabupaten Sambas, menantikan momen besar ini.
Di Mempawah Mangrove Park, misalnya, pengunjung bakal disuguhi kehidupan 13 vegetasi mangrove seluas 40 hektar. Hutan ini didominasi jenis Avicennia marina atau api-api putih dan Rhizophora atau akar jangkar. Pengunjung juga bisa menanam mangrove dengan biaya Rp 1.500 per pohon.
Raja Fajar Azansyah, Ketua Mempawah Mangrove Conservation dan juga inisiator pengelola Mempawah Mangrove Park, Senin (25/4/2022), menuturkan tengah memperbaiki sejumlah infrastruktur menyambut kedatangan pengunjung. Selama pandemi, untuk pertama kali kawasan ini dibuka saat libur Idul Fitri dengan protokol kesehatan.
”Sebelum pandemi Covid-19, pada akhir pekan, pengunjung Mempawah Mangrove Park rata-rata 500. Dalam satu bulan bahkan pernah 8.000-10.000 pengunjung,” kata Fajar.
Libur Lebaran juga sangat dinantikan pelaku wisata Kota Singkawang. Wisatawan bakal disajikan panorama pantai, taman, rumah-rumah ibadah berusia tua, hingga ragam kuliner halal.
Salah satu yang wajib dikunjungi adalah Rumah Marga Tjhia. Berdiri sejak 1901, bangunan itu mengadopsi gaya Timur dan Barat berbahan kayu ulin. Ukiran, ornamen, dan barang-barang bersejarah lain di dalamnya juga masih terawat dengan baik.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menuturkan, pengelola destinasi wisata sudah memasang barcode Peduli Lindungi untuk memastikan wisatawan sudah divaksin. Protokol kesehatan diterapkan guna mencegah penularan Covid-19.
”Promosi juga kami lakukan dengan media sosial,” katanya.
Kota Pontianak juga tidak ingin ketinggalan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yakin pengusaha hotel, restoran, rumah makan, serta usaha mikro kecil dan menengah bisa memanfaatkan peluang bisnis saat libur Lebaran. Dengan kedatangan pemudik, potensi pendapatan warga Pontianak bisa membaik tahun ini.
”Lima hari menjelang Idul Fitri biasanya pusat perbelanjaan dan pasar kebutuhan pokok ramai dikunjungi warga. Selain berharap bisa memberikan pendapatan pada warga, kami berpesan protokol kesehatan harus tetap dipatuhi,” kata Edi.