Hadapi Puncak Arus Balik, Jateng Siapkan Kemungkinan ”Oneway” hingga Tol Sragen
Sistem satu arah lokal dimungkinkan akan diterapkan Polda Jateng, mendukung penerapan sistem satu arah dari GT Kalikangkung hingga Cikampek untuk memecah kepadatan. Sistem satu arah lokal bakal diberlakukan dari Sragen.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah kembali diterapkan dari Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, hingga Kilometer 47 Cikampek, Jakarta, mulai Jumat (6/5/2022) pukul 14.00. Jika kebijakan itu dinilai belum mampu memecah kepadatan, Kepolisian Daerah Jateng akan menerapkan sistem satu arah lokal mulai dari Tol Sragen.
Direncanakan, sistem satu arah akan diberlakukan dari timur atau Semarang ke arah barat atau Jakarta pada Jumat-Minggu (6-8/5/2022). Pada Jumat, sistem satu arah dijadwalkan hingga pukul 24.00. Kendati demikian, ada kemungkinan penerapannya diakhiri lebih cepat atau diperpanjang. Hal itu menyesuaikan kondisi lalu lintas.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jendral Firman Santyabudi meminta kerja sama masyarakat, terutama yang akan melakukan perjalanan menuju ke arah timur untuk memilih jalur non-jalan tol, seperti jalur pantura, jalur selatan, dan jalur tengah. Agar tidak terjebak macet, mereka diimbau melakukan perjalanan pada malam hari, saat dinamika masyarakat lokal di jalan raya mulai berkurang.
”Tidak usah menunggu di depan pintu tol karena di sana tidak ada kepastian. Kita harus tetap mengikuti dinamika lalu lintasnya. Mudah-mudahan nanti arusnya landai, jadi kami bisa memberikan relaksasi, satu jalur dibuka untuk kendaraan ke arah timur,” kata Firman di Gerbang Tol Kalikangkung, Jumat.
Untuk menekan risiko kepadatan di tempat istirahat, Firman mengimbau pemudik yang akan kembali tidak memaksakan berhenti di tempat istirahat yang penuh, kecuali benar-benar mendesak. Mereka diminta melanjutkan perjalanan dan beristirahat di tempat istirahat selanjutnya. Dengan demikian, kendaraan-kendaraan yang ada di belakangnya bisa tetap melaju dengan waktu tempuh lebih singkat dan tidak terlalu lama di jalan raya.
Berdasarkan data Kepolisian Daerah Jateng, selama arus mudik, ada sekitar 300.000 kendaraan yang masuk ke wilayahnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 109.000 kendaraan diperkirakan sudah kembali. Sisanya diperkirakan kembali pada Jumat hingga Minggu.
”Kemungkinan, nanti malam ada lonjakan arus lalu lintas. Polda Jateng, atas perintah Kapolda dan hasil evaluasi, akan menerapkan oneway (sistem satu arah) lokal. Kami lihat dulu nanti lonjakannya, (sistem satu arah lokal) bisa diterapkan dari Bawen, Banyumanik, atau bahkan dari Sragen,” ucap Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Komisaris Besar Agus Suryo Nugroho.
Agus menyebut, jajarannya siap menerapkan sistem satu arah lokal. Sebab, hal itu sudah pernah dibahas dan disimulasikan dalam tactical floor game.
Sementara itu, di jalur non-jalan tol, antisipasi kepadatan juga telah disiapkan oleh Polda Jateng bersama dengan semua kepolisian resor di wiayahnya. Rekayasa lalu lintas yang siap diterapkan berupa sistem satu arah, sistem lawan arus, dan pengalihan arus.
Protokol kesehatan
Pelepasan sistem satu arah di Gerbang Tol Kalikangkung dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jendral Firman Santyabudi. Sebelum melepas arus balik, Budi berpesan agar para pemudik berhati-hati dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
”Kami para menteri ditugaskan oleh Presiden untuk memberikan keamanan bagi masyarakat. Aman di sini berarti bisa selamat dan tepat waktu sampai tujuan. Kami juga mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Budi.
Imbauan untuk menerapkan protokol juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar kepada masyarakat yang akan meninggalkan dan menuju ke Jateng. Imbauan itu selalu disampaikan dalam setiap kegiatan, di posko-posko mudik, hingga di fasilitas layanan kesehatan.
”Fasilitas layanan kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit kami imbau waspada bila ada pasien yang datang dengan gejala mengarah ke Covid-19. Segera lakukan tes dan lacak kontak eratnya, terutama bila pasien dinyatakan positif Covid-19,” katanya.
Hingga Kamis (5/5/2022), jumlah kasus aktif Covid-19 di Jateng sebanyak 158 orang. Angka ini sekitar 0,02 persen dari total kasus di Jateng, sepanjang pandemi, yakni 755.853 orang. Kasus Covid-19 harian di Jateng sejak dimulainya arus mudik pada Kamis (28/4/2022) tergolong fluktuatif. Rata-rata kasus harian sejak Kamis (28/4/2022) hingga Kamis (5/5/2022) sebanyak 19 orang. Penambahan kasus harian tertinggi terjadi pada Kamis (28/5/2022) dengan 41 kasus. Sementara penambahan kasus harian terendah terjadi pada Selasa (3/5/2022) dengan tiga kasus.