Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Juanda Surabaya mencapai 38.000 penumpang atau melampaui prediksi sebesar 37.000 penumpang. Mengantisipasi lonjakan pada saat arus balik nanti, pengelola bandara melakukan mitigasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Juanda Surabaya mencapai 38.000 penumpang atau melampaui prediksi sebesar 37.000 penumpang. Mengantisipasi lonjakan pada saat arus balik nanti, pengelola bandara melakukan sejumlah upaya mitigasi.
Selama enam hari Posko Angkutan Udara Lebaran Tahun 2022 dibuka sejak Senin, 25 April 2022, Bandar Udara Internasional Juanda tercatat telah melayani 199.303 penumpang. Pada hari kelima yakni Jumat atau H-3 Idul Fitri, menjadi puncak arus mudik dengan jumlah penumpang 38.071 jiwa. Meski demikian, pergerakan pesawat tertinggi terjadi pada H-4 atau Kamis (28/4) sebanyak 280 pergerakan.
General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar mengatakan, puncak arus mudik Lebaran terjadi di luar prediksinya yakni pada Sabtu (30/4). Namun, faktanya jumlah penumpang pada Sabtu hanya 37.000 orang atau lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya.
“Realisasinya, Jumat kemarin menjadi yang tertinggi, melampaui prediksi kami," ujar Sisyani.
Jumlah penumpang harian tertinggi selama Posko Lebaran juga menjadi jumlah penumpang harian tertinggi selama tahun 2022 ini. Data pengelola, rata-rata penumpang harian di tahun 2022 sejumlah 22.750 orang per hari.
Sisyani mengatakan, dari total penumpang yang telah dilayani selama periode Posko Lebaran, rata-rata penumpang per hari adalah 33.217 orang. Penumpang yang dilayani didominasi kedatangan domestik sebanyak 52.820 orang dan keberangkatan domestik sejumlah 30.880 orang.
Peningkatan jumlah penumpang di Bandar Udara Internasional Juanda terlihat signifikan, terutama sejak empat hari terakhir atau Kamis (28/4/2022). Jumlah rata-rata penumpang 35.000 orang, meningkat hampir 60 persen dibanding hari operasional sebelum Posko Lebaran atau jumlah rata-rata 22.000 penumpang per hari.
Hal yang sama juga terjadi pada pergerakan pesawat. Berdasar analisa data Bandara Juanda, jumlah tertinggi pada periode mudik dan balik adalah 240 pergerakan. Namun, realisasinya mencapai 280 pergerakan. Hal ini tidak terlepas dari tingginya jumlah penerbangan tambahan yang diajukan oleh maskapai.
"Dari total 342 extra flight yang diajukan sejumlah maskapai, sebanyak 82 flight atau sebesar hampir 24 persennya sudah terealisasi. Untuk pergerakan pesawat harian di tahun 2022 rata-rata 180 pergerakan," ucap Sisyani.
15 pesawat per hari
Manager Humas Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, pihaknya telah melayani sejumlah 1.509 pergerakan pesawat selama enam hari terakhir arus mudik Lebaran berjalan. Rata-rata ada sekitar 250 pergerakan pesawat per hari atau 15 pergerakan per jam.
“Di periode lebaran ini kami menambah kapasitas runway sehingga dapat melayani hingga 30 pergerakan pesawat per jam,” ujar Yuristo.
Dia menambahkan, selama enam hari masa arus mudik berjalan tidak ada kejadian khusus atau ireguler terkait pelayanan kepada pengguna jasa yang menonjol. Meski jumlah penumpang meningkat, khususnya di area kedatangan, operasional berjalan baik dan aman. Hal ini tidak terlepas dari dukungan semua instansi untuk mewujudkan mudik aman, nyaman, dan sehat.
Yuristo menambahkan, berkaca pada tingginya arus mudik Lebaran kali ini, pengelola Bandara Juanda telah menyiapkan upaya mitigasi menyambut pergerakan penumpang pada arus balik. Untuk mendukung kelancaran arus balik, pihaknya menghimbau kepada seluruh calon penumpang yang akan berangkat agar memperhatikan persyaratan penerbangan.
Menyiapkan dokumen persyaratan perjalanan serta memperhatikan betul regulasi terbaru dari pemerintah ditingkat pusat. Penumpang diminta memanfatkan Posko Lebaran untuk mengatasi kendala yang mereka hadapi di lapangan. Alasannya, posko ini diawaki oleh sejumlah instansi sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi.
Selain itu, terkait dengan hal-hal teknis penerbangan atau lalu lintas pesawat, pengelola bandara telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang. Koordinasi itu, antara lain mengatur slot penerbangan, manajemen alur penumpang dan ruang tunggu, memaksimalkan patroli keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan.
Selain itu, memastikan penerapan protokol kesehatan di setiap area terminal untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi oleh pengguna jasa bandara antaralain memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.