Bandara Juanda Tambah Jam Operasional, KAI Daop 8 Sediakan Layanan Pemeriksaan di 11 Stasiun
Beragam persiapan menyambut pergerakan masyarakat yang akan mudik pada Lebaran 2022 terus dimatangkan. Bandara Juanda menambah waktu operasional penerbangan. Adapun PT KAI Daop 8 buka layanan tes antigen di 11 stasiun.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
Jemaah umrah antre memeriksakan barang bawaan serta tiket di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). Setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19, pada 14 Maret dilakukan pemberangkatan jemaah umrah perdana melalui Bandara Juanda oleh maskapai Lion Air. Jemaah umrah yang berangkat berjumlah 366 orang. Penerbangan umrah dijadwalkan berlangsung dua kali dalam seminggu.
SIDOARJO, KOMPAS — Beragam persiapan menyambut pergerakan masyarakat yang akan mudik pada Lebaran 2022 terus dimatangkan. Bandara Juanda Surabaya, misalnya, telah menambah waktu operasional layanan penerbangan. Adapun PT Kereta Api Daop 8 Surabaya menyediakan layanan pemeriksaan Covid-19 di 11 stasiun di wilayahnya.
General Manager Bandara Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan, pihaknya membuka layanan penerbangan komersial mulai pukul 05.00 hingga 22.00 waktu setempat. Sebelumnya, bandara militer enklave sipil ini beroperasi sejak pukul 05.00 hingga 20.00 waktu setempat.
”Hal ini untuk mengantisipasi terus naiknya jumlah penumpang. Harapannya, rekan-rekan maskapai dapat memanfaatkan secara maksimal operating hour yang ada serta membahas bersama upaya untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan tetap mengedepankankan aspek keamanan, keselamatan, dan kesehatan,” ujar Sisyani, Senin (18/4/2022).
Sisyani mengatakan, penambahan jam operasional bandara tersebut dilakukan sejak akhir Maret lalu. Salah satu alasannya, pertumbuhan jumlah penumpang yang terus menunjukkan tren peningkatan selama 2022. Peningkatan jumlah penumpang ini diprediksi terus berlangsung menyambut Lebaran.
Bandar Udara Internasional Juanda telah melayani 2.016.286 penumpang selama triwulan pertama tahun 2022. Jumlah penumpang tersebut meningkat sebesar 59,36 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.265.256 orang. Kenaikan terbesar terjadi pada Maret, dengan jumlah penumpang mencapai 766.305 orang.
Jumlah penumpang ini meningkat sebesar 43,8 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Februari, yang tercatat sebanyak 532.878 penumpang.
Adapun untuk Januari, jumlah penumpang tercatat sebanyak 717.103 orang. Berdasarkan rute atau tujuan perjalanannya, penumpang penerbangan domestik masih mendominasi meskipun penerbangan internasional sudah kembali dibuka sejak awal tahun.
Pelanggan yang tidak melengkapi persyaratan tidak diperkenankan berangkat dan dipersilakan membatalkan tiketnya.
”Jumlah penumpang domestik pada Maret mencapai 761.134 penumpang dengan jumlah pergerakan pesawat 5.454. Alhamdulillah, per Maret kemarin sudah mulai terlihat kenaikan jumlah penumpang internasional, yakni sebanyak 5.171 penumpang, dengan 113 pergerakan pesawat,” ucap Sisyani.
Kenaikan jumlah penumpang di Bandara Juanda Surabaya ternyata dibarengi dengan peningkatan pergerakan pesawat.
Selama triwulan pertama, misalnya, jumlah pergerakan pesawat mencapai 15.895 atau meningkat 10,82 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 14.343 pergerakan pesawat.
Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, di tengah terjadinya peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat, lalu lintas kargo udara justru menurun meski sedikit.
Berdasarkan data Bandara Juanda, pengiriman kargo hanya mencapai 16.711.003 kilogram (kg) atau minus 1,19 persen dibandingkan periode sebelumnya sebanyak 16.912.983 kg.
Bandara Juanda Surabaya akan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan.
Tujuannya, menjaga tingkat kepercayaan atas aspek keamanan penumpang. Selain itu, lalu lintas pesawat, penumpang, dan barang diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun.
Kereta api
PT KAI (Persero) menetapkan masa angkutan Lebaran 1443 H selama 22 hari, mulai H-10 sampai dengan H+10 atau 22 April hingga 13 Mei 2022.
Selama periode angkutan Lebaran tersebut, waktu keberangkatan yang paling banyak dipilih masyarakat di wilayah kerja Daop 8 Surabaya adalah tanggal 29-30 April dan 6-8 Mei.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Luqman Arif mengatakan, penumpang harus menyiapkan syarat keberangkatan berdasarkan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 39 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi Covid-19 tanggal 4 April 2022.
Penumpang anak usia 6-18 tahun yang sudah menerima vaksin kedua wajib menunjukkan hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam atau tes PCR 3 x 24 jam.
Sementara itu, penumpang anak yang baru menerima vaksin pertama wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR 3 x 24 jam.
Kewajiban menunjukkan bukti tes PCR 3 x 24 jam juga berlaku bagi yang belum divaksin karena alasan medis. Namun, hal itu harus ditambah dengan kelengkapan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
Adapun penumpang anak berusia di bawah enam tahun tidak wajib vaksin dan tidak diwajibkan menunjukkan hasil penapisan Covid-19. Hanya, wajib ada pendamping yang memenuhi syarat perjalanan.
”Pelanggan yang tidak melengkapi persyaratan tidak diperkenankan berangkat dan dipersilakan membatalkan tiketnya,” ujar Luqman.
Untuk membantu penumpang memenuhi syarat perjalanan dengan kereta, PT KAI Daop 8 Surabaya menyediakan layanan tes antigen Covid-19 di 11 stasiun. Biaya pelayanannya cukup terjangkau, yakni Rp 35.000 per penumpang.
Adapun 11 stasiun yang melayani tes antigen adalah Stasiun Gubeng, Pasar Turi, Malang, Bojonegoro, Babat, Lamongan, Mojokerto, Wonokromo, Sidoarjo, Kepanjen, dan Wlingi.
Sementara itu, ditengah tingginya animo masyarakat untuk mudik Lebaran, PT KAI Daop 8 Surabaya terus berupaya mencegah penularan Covid-19. Salah satunya dengan memastikan penumpang menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah di tingkat pusat.