Di Kota Malang, jumlah pemudik yang menggunakan bus ataupun kereta api cenderung naik, tetapi jumlahnya belum besar. Kepadatan justru terjadi di pusat-pusat perbelanjaan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Arus mudik Lebaran di Kota Malang, Jawa Timur, hingga awal pekan ini masih terasa landai. Jumlah pemudik yang menggunakan bus ataupun kereta api cenderung naik, tetapi jumlahnya belum besar. Kepadatan justru terjadi di pusat-pusat perbelanjaan.
Di Stasiun Malang, jumlah penumpang kereta api juga terus bertambah. Pada H-10 Lebaran atau tanggal 22 April 2022, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya telah menjual 281.013 tiket KA jarak jauh atau sekitar 54 persen dari total tiket yang disediakan sebanyak 519.130.
Adapun khusus untuk keberangkatan di Stasiun Malang, tiket terjual sebanyak 51.701 tiket atau sekitar 60 persen dari yang disediakan, yaitu sebanyak 85.668 tiket.
”Selama empat hari masa angkutan Lebaran 2022 ini tercatat sebanyak 29.244 pelanggan menggunakan jasa angkutan kereta api. Data tersebut terdiri dari 8.768 yang naik dari Surabaya Gubeng, 8.839 dari Stasiun Pasar Turi, dan 5.424 naik dari Stasiun Malang,” kata Manajer Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Luqman Arif, Senin (25/4/2022).
Menurut Luqman, arus puncak pemudik menggunakan kereta api diperkirakan terjadi pada 29 April 2022. Saat ini jumlah pemudik yang tercatat memesan tiket untuk hari itu sebanyak 17.800 penumpang.
Adapun di Terminal Arjosari, Kota Malang, jumlah penumpang juga terus naik meski belum mengalami lonjakan. Per Sabtu (23/4/2022), jumlah penumpang mencapai 200-an orang dari rata-rata 180-an orang.
”Penumpang terbesar dari Jateng dan Jakarta. Adapun trayek lain, seperti Bima, Medan, dan Denpasar, (jumlah penumpang) belum begitu naik banyak,” kata Mustakim, petugas pendataan di Terminal Arjosari Malang, Senin (25/4/2022).
Menurut Mustakim, sebagaimana kebiasaan selama ini, penumpang akan mulai melonjak saat mulai cuti. ”Nanti diprediksi, kenaikan tertinggi juga akan terjadi pada 29 April 2022. Adapun yang mudik lebih awal seperti sekarang ini mungkin mereka mematuhi anjuran pemerintah untuk mudik lebih awal agar pemudik tidak menumpuk di satu waktu,” katanya.
Salah seorang pemudik yang memilih mudik lebih awal ialah Nilahayatus (18), pemudik tujuan Jakarta. Mahasiswi semester 2 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang itu memilih mudik akhir pekan lalu menggunakan bus.
”Orangtua saya meminta saya mudik awal, menghindari kerumunan orang. Saya setuju karena kuliah juga bisa dilakukan secara online. Selain itu, mudik awal lebih aman dan nyaman,” katanya.
Pada angkutan Lebaran 2022 jumlah pemudik datang dan berangkat dari Jawa Timur diprediksi mencapai 16,8 juta orang. Mereka akan menggunakan sejumlah moda transportasi, seperti angkutan darat, laut, dan udara. Di setiap moda transportasi itu diperkirakan naik 10-35 persen dibandingkan kondisi biasa.
Selama arus Lebaran 2022, di Jatim terpetakan ada 10 titik rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Lokasi rawan banjir misalnya Sumobito dan Ploso Jombang. Adapun lokasi longsor seperti jalur Dampit-Lumajang, jalur Ponorogo-Pacitan, jalur Kota Batu, Jalur Pujon, Ngantang, dan Kasembon (Kabupaten Malang).
Adapun Dishub Jatim memetakan belasan titik rawan kemacetan, seperti Kota Malang (Tlogomas, Panji Suroso, Kolonel Sugiono), Kabupaten Malang (Lawang, Simpang Tiga Karangploso, Karanglo, Bululawang), Jalan Raya Masiun Surabaya, Pasar Ketapang Banyuwangi, dan By Pass Krian.
”Antusiasme pemudik pada Lebaran 2022 diprediksi meningkat setelah 2 tahun pandemi Covid-19. Tahun ini diperkirakan 14-16 juta pemudik akan melakukan pergerakan di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sejumlah titik rawan kemacetan, kecelakaan, dan bencana alam harus diwaspadai. Meningkatnya antusiasme mudik ini harus diimbangi dengan peningkatan kewaspadaan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono.
Jika pergerakan pemudik belum terlalu mencolok, berbeda halnya dengan kepadatan di pusat-pusat perdagangan di Kota Malang. Pusat perbelanjaan, toko makanan dan busana, pasar, serta sejumlah tempat lain ramai pengunjung mulai siang hingga malam hari. Di antara mereka tampak membeli baju atau kebutuhan Kebaran, seperti kue dan minuman.
Beberapa pusat pertokoan yang ramai pengunjung misalnya Pasar Besar Malang dan kawasan di sekitarnya, serta pertokoan dan mal di sekitar Alun-alun Merdeka.
Padatnya pembeli di pusat perbelanjaan tergambar dari survei Bank Indonesia, yakni menunjukkan mulai tumbuhnya kegiatan di dunia usaha. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan pertama tahun 2022 menunjukkan kegiatan usaha tumbuh positif. Hal tersebut tecermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan pertama tahun 2022 sebesar 6,93%, atau meningkat dibandingkan SBT -29,08% pada triwulan pertama tahun 2021.
”Pertumbuhan kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan pertama tahun 2022 terindikasi meningkat terutama pada sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi dan pergudangan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Samsun Hadi dalam siaran persnya.
Kondisi investasi, menurut Samsun Hadi, juga terindikasi membaik dengan SBT 0,96 persen, atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,00 persen.
”Pertumbuhan positif dunia usaha pada triwulan pertama 2022 didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang HBKN Idul Fitri, meredanya kasus Covid-19 varian Omicron di sejumlah daerah wilayah kerja Bank Indonesia Malang seiring akselerasi vaksinasi booster menjelang arus mudik Lebaran,” kata Samsun Hadi.
Tumbuh positifnya kegiatan usaha tersebut, menurut Samsun Hadi, akan tetap bertumbuh positif pada triwulan kedua 2022.