Antusiasme Mudik di Jatim Meningkat, Harus Diiringi Kewaspadaan
Tahun ini, diperkirakan sekitar 16 juta pemudik akan melakukan pergerakan di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sejumlah titik rawan kemacetan, kecelakaan, dan bencana alam harus diwaspadai.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Antusiasme pemudik pada Lebaran 2022 diprediksi akan meningkat setelah dua tahun pandemi. Tahun ini, diperkirakan sekitar 16 juta pemudik akan melakukan pergerakan di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sejumlah titik rawan kemacetan, kecelakaan, dan bencana alam harus diwaspadai. Meningkatnya antusiasme mudik diyakini harus diimbangi dengan peningkatan kewaspadaan.
Hal itu menjadi isi rapat koordinasi angkutan Lebaran Jawa Timur 2022, Sabtu (23/4/2022), di Kota Batu. Dukungan pemerintah daerah dan stakeholder terkait menjadi salah satu kunci kelancaran dan keamanan angkutan Lebaran kali ini.
Rapat koordinasi dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal Nurchahyanto, dan sejumlah pejabat lain. Rapat dihadiri bupati dan wali kota se-Jawa Timur.
Dalam rapat tersebut diungkap prediksi jumlah pemudik di Jatim bisa mencapai 16,8 juta orang. Mereka akan menggunakan berbagai moda transportasi, seperti darat, laut, dan udara. Di setiap moda transportasi itu diperkirakan naik 10-35 persen dibandingkan dengan kondisi biasa.
Di Jatim terpetakan ada 10 titik rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Lokasi rawan banjir, misalnya, Sumobito dan Ploso, Jombang. Adapun lokasi longsor seperti jalur Dampit-Lumajang, jalur Ponorogo-Pacitan, jalur Kota Batu, Jalur Pujon, Ngantang dan Kasembon (Kabupaten Malang), dan seterusnya.
Adapun Dishub Jatim memetakan belasan titik rawan kemacetan, seperti Kota Malang (Tlogomas, Panji Suroso, Kolonel Sugiono), Kabupaten Malang (Lawang, Simpang Tiga Karangploso, Karanglo, Bululawang), Jalan Raya Masiun Surabaya, Pasar Ketapang Banyuwangi, By Pass Krian, dan seterusnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap meski presiden sudah mengizinkan mudik Lebaran, masyarakat tetap berhati-hati dan mencegah kembali melonjaknya kasus Covid-19 seusai Lebaran. Beberapa hal harus dilakukan, seperti menaati aturan halalbihalal (silaturahmi) serta disiplin menerapkan aplikasi Peduli Lindungi sesuai ketentuan.
Sebagaimana instruksi Mendagri terbaru, menurut Khofifah, untuk daerah dengan level 1 boleh menyelenggarakan halalbihalal dengan jumlah 100 persen kapasitas tempat. Namun, untuk acara di atas 100 orang, harus dicermati agar makanan dan minumannya dikemas dalam kemasan untuk dibawa pulang. ”Di Jatim masih ada daerah dengan level 3, yaitu Pamekasan. Bukan karena epidemiologi, melainkan karena capaian vaksinasinya. Oleh karena itu, hal-hal yang mungkin bisa kita dorong adalah vaksinasi di Pamekasan,” katanya.
Menurut Khofifah, secara umum di Jatim akan digencarkan vaksinasi booster berbasis masjid dan dilakukan seusai shalat Tarawih. Saat ini, vaksinasi, khususnya warga lansia, di Jatim, menurut dia perlu terus digenjot.
”Adapun terkait mudik, perlu diwaspadai kemungkinan cuaca buruk dan kemacetan di sejumlah titik, seperti di kawasan wisata dan pasar-pasar tumpah. Kawasan wisata perlu diwaspadai, seperti Telaga Sarangan, Prigen, Tretes dan Trawas, Padusan Pacet, kawasan Bromo Tengger Semeru, Kota Wisata Batu, dan Pasir Putih Situbondo,” kata Khofifah.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta mengatakan, pada angkutan Lebaran 2022, tagline di Jatim adalah mudik aman dan sehat. Artinya, selain aman, masyarakat diharapkan juga bisa tetap sehat.
”Tagline mudik kita adalah mudik aman dan sehat. Itu sebabnya, penanganan penyebaran Covid-19 akan tetap jadi prioritas. Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi itu wajib,” kata Nico.
Salah satu kewaspadaan penyebaran Covid-19, menurut Kapolda, adalah di tempat-tempat wisata di Jatim. Ada 45 titik wisata yang dinilai akan menjadi lokasi kerumunan masyarakat selama Lebaran. ”Di seluruh tempat itu kami minta ketegasan untuk penggunaan aplikasi Peduli Lindungi. Ini agar mudik Lebaran ini benar-benar aman dan sehat,” katanya.
Tagline mudik kita adalah mudik aman dan sehat. Itu sebabnya, penanganan penyebaran Covid-19 akan tetap jadi prioritas.
Selain memantau tempat wisata, Polri juga diharapkan mendukung pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi pemudik di sepanjang perjalanan menuju kampung halaman. ”Di Jatim ada 23 rest area yang menyediakan gerai vaksinasi. Hal itu masih ditambah dengan 53 gerai vaksinasi di pusat keramaian, 613 gerai vaksinasi door to door, serta terus aktifnya vaksinasi di 39 satpas jajaran Polri,” katanya.
Yang jelas, menurut Nico, kerja sama antar-instansi untuk mewujudkan mudik sehat dan aman ini sangat penting. ”Untuk Polri, sudah saya instruksikan semua akan melaksanakan operasi dan cuti setelah operasi Lebaran ini. Saya berharap pos PPKM mikro dihidupkan lagi. Di PPKM mikro ini butuh dipikirkan, apa mungkin dilakukan vaksinasi, khususnya untuk warga lansia,” kata Nico.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal Nurchahyanto mengatakan, TNI mendukung operasi angkutan Lebaran 2022 tersebut. ”Mudik tahun ini adalah mudik pertama di era pandemi. Dengan demikian, antusiasme masyarakat akan sangat tinggi. Secara nasional akan dilakukan 85 juta masyarakat kita dan yang masuk ke Jatim sekitar 16 juta orang. Mereka harus dilayani dan diamankan,” katanya.
Oleh karena itu, Pangdam berharap setiap personel terlibat dalam rencana operasi angkutan Lebaran 2022 tersebut menjalankan tugasnya sesuai tupoksi masing-masing. ”Laksanakan tugas sesuai tupoksi masing-masing, sosialisasikan secara terus-menerus terkait pengendalian arus mudik, siapkan tim medis, dan tegakkan protokol kesehatan dengan humanis dan terus buka layanan vaksinasi,” katanya.