Saat Kemacetan Parah Menghadang Pemudik di Jalur Lintas Timur Sumatera
Para pemudik yang melewati jalur lintas timur Sumatera didera ujian berupa kemacetan parah dengan durasi lama. Kemacetan itu terjadi sejak Sabtu (23/4/2022) dini hari karena adanya truk tronton yang terperosok.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
Para pemudik yang melewati jalur lintas timur Sumatera didera ujian berupa kemacetan parah dengan durasi lama. Kemacetan itu terjadi sejak Sabtu (23/4/2022) dini hari ketika sebuah truk tronton terperosok di Desa Lubuk Lancang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Butuh waktu 13 jam bagi petugas untuk mengevakuasi truk yang menutupi sebagian besar ruas jalan lintas timur Sumatera itu. Meski truk itu sudah berhasil dievakuasi pada Sabtu sekitar pukul 17.30, kemacetan masih terjadi. Salah satu penyebabnya adalah ulah pengendara yang dengan serampangan mengambil ruas jalan yang lain sehingga kemacetan lalu-lintas semakin sulit untuk diurai.
Hingga Minggu (24/4) malam, kemacetan panjang di jalur lintas timur Sumatera ruas Palembang-Betung masih terjadi. Bahkan panjang kemacetan diperkirakan mencapai 39 kilometer dari Betung hingga Sembawa, Kabupaten Banyuasin.
Kemacetan itulah yang menghadang perjalanan Dewa (28), pemudik tujuan Pekanbaru, Riau. Maksud hati ingin berangkat lebih awal guna menghindari kemacetan di puncak arus mudik, Dewa dan istrinya malah terjebak kemacetan panjang di jalur lintas timur Sumatera ruas Palembang-Betung. Saat ditemui Sabtu sore, mereka telah terjebak kemacetan sekitar 3 jam.
Dewa bersama istrinya berangkat dari Malang, Jawa Timur, menuju ke Pekanbaru untuk menjumpai orangtuanya yang sudah setahun tidak bertemu. ”Tahun lalu tidak sempat mudik, baru tahun inilah bisa mudik,” kata Dewa.
Untuk mendukung niat itu, segala perlengkapan, pasokan makanan, dan juga sertifikat vaksin sudah disiapkan sebagai bekal pulang kampung. Namun, di tengah jalan pulang ke kampung halaman, dia dan istrinya harus terjebak kemacetan panjang.
Slamet (56), pemudik asal Pekanbaru, juga terjebak macet sehingga harus menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Jambi menuju Palembang. Padahal dalam kondisi normal, hanya butuh 6 jam untuk menempuh ruas tersebut.
"Ketika saya lihat, truk tronton yang kemarin terperosok sudah dievakuasi. Entah apa penyebab kemacetan," kata dia.
Sekitar 40 pemudik yang naik bus SAN jurusan Pekanbaru-Solo juga ikut terjebak selama berjam-jam di jalur itu. ”Mereka (penumpang) banyak mengeluh karena harus tinggal di dalam bus sampai sembilan jam,” kata kernet bus SAN, Andre (27), Sabtu sore.
Tak hanya pemudik, pengemudi truk angkutan logistik juga terdampak kemacetan parah di lintas timur Sumatera. Sopir truk pengangkut sembako, Hengky (25), mengaku sangat dirugikan dengan kemacetan itu. "Kemacetan panjang ini membuat waktu saya habis di jalan," katanya. Padahal honor yang ia terima sebagai pengemudi truk sangatlah terbatas.
Untuk sekali jalan dia mendapat honor sekitar Rp 900.000. Uang tersebut digunakan untuk membeli bensin sebanyak Rp 600.000, uang bongkar muat sebanyak Rp 100.000, dan sisanya untuk uang makan.
"Semakin lama saya di jalan, semakin banyak uang makan yang keluar," kata Hengky yang sudah terjebak macet selama 4 jam saat ditemui Minggu siang.
Ragam masalah
Jalur lintas timur Sumatera ruas Palembang-Betung memang punya banyak masalah. Selain ruas jalan bergelombang dan berlubang, lebar jalan itu hanya 7 meter tapi dilewati oleh segala jenis kendaraan. Mulai dari sepeda motor, mobil, bus, hingga truk tronton pengangkut komoditas, sembako, dan alat berat.
Untuk mengatasi kemacetan, Kapolres Banyuasin, Ajun Komisaris Besar Imam Syafii, memantau langsung kondisi jalur Palembang-Betung. Dia juga menginstuksikan seluruh jajarannya mengurai kemacetan di sejumlah titik. Bahkan, para petugas kepolisian yang dikerahkan tidak hanya dari satuan lalu-lintas, tapi juga dari bagian lain.
Mereka mencegat kendaraan yang nekat melawan arus dan menyuruh kendaraan-kendaraan itu untuk menepi di bahu jalan. Tujuannya agar tidak ada ruas yang terkunci.
Iman berharap, pengguna jalan benar-benar tertib berlalu-lintas dan tidak melawan arus. Hal ini karena kondisi jalan lintas timur Sumatera yang tergolong sempit.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Banyuasin Ajun Komisaris Ricky Mozam menjelaskan, kemacetan di ruas Palembang-Betung memang sulit diurai karena jalur ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan Palembang-Jambi. "Segala jenis kendaraan melintas di jalur ini," katanya.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya jalur alternatif sehingga sulit untuk melakukan pengalihan arus ke ruas jalan yang lain. Di sepanjang jalur lintas timur Sumatera ruas Palembang-Betung, banyak terdapat perkebunan karet dan sawit serta permukiman penduduk.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengingatkan agar semua pihak bersinergi untuk kelancaran mudik tahun ini. Pemudik pun diharapkan mempersiapkan diri, baik dari sisi kesiapan kesehatan, kendaraan, dan tetap menjalankan tertib berlalu-lintas.
Kemacetan panjang di jalur lintas timur Sumatera menjadi ujian perdana bagi semua pihak di Sumatera Selatan untuk menjawab segala tantangan yang menanti dalam beberapa hari ke depan. Di sisi lain, dalam kondisi seperti ini, kesabaran pemudik diuji untuk tetap mematuhi ketertiban lalu-lintas demi kepentingan bersama.