Paskah atau perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian semoga menyemangati kehidupan umat Kristen di Surabaya, Jawa Timur, agar bangkit dan memulihkan kehidupan seiring pandemi Covid-19 melandai dan segera usai.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Perayaan Paskah atau kebangkitan Yesus Kristus dari kematian diharapkan menjadi energi kebangkitan umat Kristen dan Katolik di Surabaya, Jawa Timur, dari dampak Covid-19 (coronavirus disease 2019). Serangan pandemi sejak Maret 2020 mematikan berbagai sektor penghidupan umat. Namun, situasi yang membaik dan keyakinan pandemi segera berakhir menjadi tanda kemenangan umat manusia, momentum kebangkitan, dan pemulihan kehidupan.
Demikian diutarakan oleh RD (Reverendus Dominus) Ignatius Sadewo Setiabudi dalam khotbah ekaristi Paskah di Gereja Hati Kudus Yesus (Katedral Surabaya), Surabaya, Minggu (17/4/2022). Perayaan Paskah mengakhiri perjalanan peribadatan, terutama bagi umat Katolik, sejak Rabu Abu pada 2 Maret 2022.
Dalam keyakinan Kristen, peristiwa Paskah merupakan inti dari segala peribadatan agama ini. Sepekan sebelum Paskah dirayakan sebagai Minggu Palma sekaligus menandai permulaan pekan suci. Dalam pekan suci terdapat trihari suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci. Seluruh rangkaian peribadatan dipuncakkan dalam Paskah yang diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Kematian dalam penyaliban untuk penebusan dosa itu diperingati pada Jumat Agung.
Sadewo mengatakan, masa Paskah tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, tetapi membaik. Berbeda dibandingkan dengan 2020 dan 2021 karena umat masih menghadapi berbagai kesulitan. Dalam perspektif iman, kesulitan yang melahirkan penderitaan dalam masa pandemi Covid-19 ibarat ”salib” yang dipikul oleh umat. Penderitaan dan kesengsaraan seolah memuncak dalam kematian seperti Yesus Kristus yang mati disalib dan diperingati dalam Jumat Agung.
”Namun, Yesus bangkit dari kematian untuk memberikan harapan dan terang bagi umat manusia,” kata Sadewo. Sebagai pengikut Kristus, umat Kristen juga dapat bangkit dari ”kematian” atau kesengsaraan. Kehidupan umat lebih berharga daripada kematian sehingga perlu diperjuangkan sekuat tenaga.
Di sisi lain, situasi pandemi melandai dan diyakini segera berakhir sehingga bisa dipandang sebagai kemenangan umat manusia. Namun, setelah ini, umat manusia harus lebih memperhatikan kehidupan agar keberlangsungannya berjalan dengan baik, damai, dan tenteram.
Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya RD Yosef Eko Budi Susilo mengatakan, meski situasi Covid-19 sudah melandai, Gereja Katolik di Surabaya belum secara otomatis mengizinkan kehadiran umat secara penuh dalam perayaan dan ibadat. Kehadiran umat masih dibatasi, yakni 50 persen, dengan tujuan tetap menekan potensi penularan Covid-19.
”Kami terus mengikuti perkembangan dan berusaha sesuai dengan arahan pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan,” kata Yosef. Untuk itu, rangkaian peribadatan dihadiri oleh umat yang sebelumnya mendaftar melalui pengurus paroki di tingkat lingkungan. Yang tidak hadir di gereja bisa mengikuti peribadatan secara daring atau online.
Di Gereja Salib Suci Tropodo, Sidoarjo, misa Paskah untuk anak diadakan pada Minggu pukul 10.30. Misa dipimpin oleh RP (Reverendus Pater) Frans Sidok, SVD. Ekaristi berlangsung lancar dan anak-anak begitu gembira sebab menerima bingkisan dari pengurus gereja sebelum pulang. Anak-anak senang karena mereka dapat kembali mengikuti peribadatan di gereja setelah dua tahun terakhir nyaris selalu secara daring.
Situasi berbeda terjadi di Gereja Roh Kudus Surabaya. Dalam misa Paskah pada pukul 10.00, umat yang hadir hanya orang dewasa dengan kapasitas 50 persen. Adapun anak-anak dalam Bina Iman Anak Katolik (BIAK) mengikuti perayaan secara daring. Selepas misa, sebanyak 162 anak BIAK Paroki Roh Kudus itu mengikuti lomba membuat menu makanan bertema Paskah.
Secara terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, seluruh proses peribadatan umat Kristen terkait Paskah mendapat penjagaan dan pengawasan aparatur terpadu. Seluruh kegiatan peribadatan di gereja berlangsung tertib, lancar, dan bagus dalam penerapan protokol kesehatan.
”Semoga semangat Paskah meningkatkan kerukunan umat beragama,” kata Eri.
Ketua DPRD Kota Surabaya Dominikus Adi Sutarwijono mengatakan, Paskah bagi umat Kristen diharapkan menjadi semangat kebangkitan untuk pemulihan kehidupan dalam masa pandemi. ”Mari bangkit untuk mengupayakan kehidupan yang lebih baik,” ujar Ketua PDI-P Surabaya itu.