logo Kompas.id
NusantaraSeniman dan Sastrawan NTT...
Iklan

Seniman dan Sastrawan NTT Butuh Perhatian Pemerintah

Sastrawan NTT merasa tidak mendapat perhatian dan tempat bermasyarakat oleh pemda. Mereka ingin agar karya mereka pun dihargai karena telah memberi sumbangan bagi masyarakat.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 3 menit baca
Para pembedah dan pemakalah buku <i>Sang Mesias, Antologi Puisi Religi</i> karya P Fritz Meko SVD, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/4/2022). Dari kiri ke kanan, P Fritz Meko SVD (penulis), Pdt Nelman Weny (pembedah), Fery Guru (moderator), Yohanes Sehandi (kritikus sastra, pembedah), dan Marsel Robot (kritikus sastra, pembedah).
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Para pembedah dan pemakalah buku Sang Mesias, Antologi Puisi Religi karya P Fritz Meko SVD, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/4/2022). Dari kiri ke kanan, P Fritz Meko SVD (penulis), Pdt Nelman Weny (pembedah), Fery Guru (moderator), Yohanes Sehandi (kritikus sastra, pembedah), dan Marsel Robot (kritikus sastra, pembedah).

KUPANG, KOMPAS - Peran sastrawan dan musisi lokal Nusa Tenggara Timur masih membutuhkan banyak dukungan pemerintah daerah. Karya sastra terbukti ampuh mendongkrak ekonomi daerah hingga membangun karakter manusianya menjadi lebih baik.

Pendapat itu dikatakan kritikus sastra asal NTT, Yohanes Sehandi, dalam bedah buku Sang Mesias,Antologi Puisi Religi karya P Fritz Meko SVD di Kupang, Sabtu (2/4/2022). Sehandi merujuk pada nasib lebih kurang 60 sastrawan NTT yang telah menghasilkan 279 karya sastra sejak tahun 1955 hingga sekarang.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000