Masyarakat Antusias Mengikuti Penukaran Awal Tiket MotoGP
Penukaran tiket menonton MotoGP Mandalika yang lebih awal disambut antusias masyarakat. Keputusan itu guna memecah antrean panjang saat pelaksanaan balapan pada 18-20 Maret 2022 mendatang.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·5 menit baca
MATARAM, KOMPAS – Penyelenggara balap MotoGP, yang akan berlangsung di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika pada 18-20 Maret 2022, membuka penukaran tiket lebih awal. Masyarakat menyambut antusias hal itu dan rela antre berjam-jam demi bisa menukarkan tiket mereka.
Penukaran tiket akan berlangsung dalam dua hari, yakni 16-17 Maret 2022. Hal itu bertujuan memecah antrean panjang pada hari pelaksanaan balapan. Jika pada hari ketiga atau balapan utama, Minggu, bakal ada 63.000 penonton, maka penukaran lebih awal diharapkan bisa mengurangi sekitar 20.000 antrean pada hari pelaksanaan.
Ada dua lokasi penukaran yakni di eks Bandara Selaparang Mataram untuk semua kategori tiket (kecuali Hospitality Premiere-Deluxe) dan di eks Embarkasi Haji Bandara Internasional Lombok untuk kelas Hospitality Premiere-Deluxe.
Pantauan Kompas, Rabu (16/3/2022) pukul 09.00 Wita, telah terjadi antrean panjang para pemegang tiket. Ada yang datang sendiri, juga dalam rombongan.
Tidak hanya warga Lombok, tetapi juga ada dari luar Lombok yang sengaja lebih awal. “Saya sudah tiga jam setengah jam mengantre. Belum kunjung bisa menukarkan tiket akhir pekan Zona A. Sepertinya, ini kurang terorganisasi dengan baik antreannya,” kata Fermana Nusantara (44), calon penonton asal Jakarta.
Fermana yang telah tiba di Lombok sejak Senin lalu dan sempat berkeliling ke sejumlah tempat wisata, berharap persoalan antrean panjang bisa diperbaiki. Juga kecepatan petugas. “Jika perlu, ada tenda juga. Soalnya Lombok panas ya,” kata Fermana yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta.
Luh De, warga Mataram, juga sudah mengantre sejak pukul 10.00 WITA. Ia akan menukarkan sepuluh tiket untuk keluarganya. Tetapi, hingga pukul 13.00 WITA, ia tidak kunjung masuk ke area loket.
Meski demikian, Luh De mengaku tetap semangat mengantre. Apalagi, ia antusias untuk menonton MotoGP yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia dalam 25 tahun terakhir. Bagi mereka, ada rasa bangga MotoGP bisa berlangsung di Lombok.
“Jadi tidak apa-apa (mengantre). Mumpung ada penukaran di sini, jadi datang, daripada nanti mengantre lagi di sana (Mandalika). Tetapi, sebaiknya loket ditambah biar cepat,” kata Luh De.
Loket yang tersedia sebanyak tujuh. Tetapi, pelayanan untuk satu orang tidak cepat, apalagi jika satu orang bisa membawa beberapa tiket sekaligus. Bahkan, ada yang satu orang menukarkan hingga 100 tiket.
Mereka terlihat membawa tiket elektronik berisi kode batang tiket masing-masing yang telah dicetak, termasuk identitas yang berlaku. Oleh petugas, kode itu dipindai dan dicek sesuai identitas. Kemudian, gelang dengan tiga warna dicetak.
Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Arie Prasetyo, Rabu pagi, mengatakan, pada hari ketiga atau balapan utama MotoGP Mandalika, ada sekitar 63.000 penonton yang akan datang.
Menurut Arie, Komandan Lapangan MotoGP Mandalika 2022 Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto meminta penukaran lebih awal agar pergerakan penonton lebih cepat.
“Kalau WSBK (Superbike, November 2021 lalu), gelang baru diterima di hari pelaksanaan. Misalnya, tiket hari pertama, maka tiket ditukar di lokasi pada hari itu. Sekarang, penukaran dimajukan,” kata Arie.
Meski demikian, kata Arie, pada hari pelaksanaan, penukaran tiket di lokasi tetap dibuka. Maka, masyarakat tidak perlu khawatir. Mereka tetap bisa mendapatkan gelang untuk mengakses sirkuit.
Menurut Arie, masyarakat antusias menukarkan tiket lebih awal. Oleh karena itu, agar penanganan lebih cepat dan tidak terjadi antrean yang panjang, maka loket penukaran akan ditambah.
Rute Transportasi
Selama rangkaian MotoGP, yakni 18-20 Maret 2022, Pemerintah Provinsi NTB telah menyiapkan rute moda transportasi menuju Sirkuit Mandalika.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Lalu Moh Faozal mengatakan, moda transportasi itu akan berangkat dari sejumlah titik (koridor), yakni Pelabuhan Bangsal di Lombok Utara, Eks Bandara Selaparang di Mataram, dan Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat. Seluruh trayek akan membawa penonton langsung ke pintu timur atau pintu barat Sirkuit Mandalika.
Selain empat trayek tersebut, ada juga trayek Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Parkir Timur dan Jalan Raya Sengkol Kuta-Parkir Barat. Lalu, Hub Embarkasi Haji melewati Jalan Bypass BIL Mandalika ke parkir barat atau timur kawasan Mandalika.
Menurut Faozal, untuk memastikan kelancaran transportasi, di masing-masing titik keberangkatan telah disiapkan bus dan angkutan sewa khusus (ASK) mulai dari ukuran mikro hingga besar.
Misalnya, di Pelabuhan Bangsal yang akan mengakomodir penonton yang berada di kawasan Gili dan sekitarnya, disiapkan 44 unit minibus dengan kapasitas 15-30 tempat duduk. Di koridor tersebut, juga ada tambahan 10 minibus di Senggigi. Juga ada 78 unit ASK dan 5 unit angkutan sewa umum (ASUM).
“Kami menggunakan minibus dengan pertimbangan kecepatan mengingat jarak dari Bangsal ke Mandalika cukup jauh,” kata Faozal.
Sementara di Pelabuhan Gili Mas, disiapkan 91 unit bis mikro, 110 unit ASK dan 8 unit ASUM. Koridor Gili Mas akan mengangkut penonton yang menginap di KM Kelud yang mampu menambung 1.500 penonton. “Menginap di KM Kelud gratis. Syaratnya punya tiket dan sudah vaksin dua kali,” kata Faozal.
Arie memastikan, bus shuttle yang akan digunakan penonton dari parkir barat dan timur juga mudah dikenali. Sudah ada warna merah, biru, dan hijau pada bus sesuai gelang para yang digunakan para penonton.
“Kalau seandainya salah bus, akan ada bus sapu jagat yang berkeliling. Penonton bisa bisa menggunakan bus itu menuju tribun yang sesuai,” kata Arie.