Kasus Covid-19 Jateng Naik, Pemda Diminta Aktifkan Lokasi Isolasi Terpusat
Seiring dengan peningkatan kasus aktif dan jumlah pasien dirawat, pemerintah Jateng menyiapkan penambahan tempat tidur isolasi. Tempat perawatan umum disiapkan untuk dialihkan bagi perawatan pasien Covid-19.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 aktif di Jawa Tengah terus naik hingga tembus 15.446 orang pada Rabu (16/2/2022). Seiring penambahan kasus aktif, pemerintah di kabupaten/kota diminta kembali mengaktifkan tempat isolasi terpusat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, hingga Rabu pukul 16.00, jumlah total kasus Covid-19 sebanyak 674.332 orang. Tercatat 15.446 orang adalah kasus aktif. Sebanyak 2.163 orang dirawat dan 13.383 orang lainnya menjalani isolasi terpusat ataupun di rumah.
Pada Rabu, kasus baru mencapai 4.991 orang. Sebarannya, antara lain, ada di Kota Semarang dengan 763 orang, Sukoharjo (342), Kendal (298), Kabupaten Tegal (268), dan Kabupaten Magelang (251).
”Kasus aktif saat ini mayoritas berasal dari kluster rumah tangga dan perkantoran. Tren kenaikan kasus hampir merata di seluruh kabupaten/kota di Jateng,” ujar Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar, Kamis (17/2/2022).
Menurut Yunita, Jateng sejauh ini telah menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 seiring tren peningkatan pasien dirawat. Pada Rabu, jumlah tempat tidur isolasi biasa yang disiapkan 8.356 unit dan tempat tidur ICU hingga 993 unit. Jumlah itu itu lebih banyak 11 persen dari jumlah tempat tidur isolasi biasan dan ICU pada pekan lalu.
Dari jumlah tempat tidur pasien yang ada saat ini, 338 unit tempat tidur ICU atau sekitar 34,04 persen terpakai. Adapun tempat tidur isolasi biasa yang terpakai 3.302 unit atau sekitar 39,52 persen.
”Tingkat keterisian tempat tidur saat ini sudah lebih tinggi dari awal pekan lalu. Pada Minggu (13/2/2022), tingkat keterisian tempat tidur isolasi biasa 29,72 persen dan tingkat keterisian tempat tidur isolasi ICU 22,25 persen,” imbuh Yunita.
Seiring kenaikan jumlah kasus dan jumlah pasien dirawat, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta pemerintah kabupaten/kota bersiap menerapkan strategi penanganan Covid-19. Langkahnya ialah dengan menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat dan menambah tempat tidur isolasi biasa maupun ICU di rumah sakit. Hal itu pernah dilakukan saat varian Delta muncul pertengahan tahun lalu.
”Kita harus mulai siap-siap untuk menggeser tempat tidur perawatan umum di rumah sakit, dicadangkan untuk perawatan pasien Covid-19. Tempat-tempat isolasi terpusat di kabupaten/kota juga sudah saya minta untuk kembali diaktifkan,” kata Ganjar.
Di Kota Semarang, pemda menyiapkan sekitar 1.700 tempat tidur di 20 rumah sakit di wilayahnya. Pada Kamis, ada 780 pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Semarang, terdiri dari 127 warga luar Kota Semarang dan 653 orang warga Kota Semarang.
”Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit sekitar 42 persen. Artinya, masih banyak tempat yang bisa dipakai masyarakat. Selain itu, kami juga masih memiliki 400 unit tempat tidur di tempat isolasi terpusat yang saat ini terisi sekitar 11 persen,” tutur Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Hendrar menambahkan, pihaknya masih memiliki empat tempat isolasi terpusat yang dibuka. Empat tempat itu bisa dibuka sewaktu-waktu ada lonjakan kebutuhan tempat tidur pasien Covid-19.