Naik ke Level 3, Kota Kediri Kembali Terapkan Pembelajaran Daring
Semua sekolah di Kota Kediri mulai hari ini kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh menyusul status PPKM yang naik dari level 2 ke 3. Sementara di Kabupaten Blitar ada dua sekolah yang ditutup sementara.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kegiatan pembelajaran siswa di Kota Kediri, Jawa Timur, kembali dilakukan secara daring menyusul penetapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3. Tiga bulan yang lalu, status Kota Kediri masih di level 1.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rabu (9/2/2022), mengatakan, pembelajaran jarak jauh dilakukan di jenjang SD-SMA. Jangka waktunya akan ditentukan setelah evaluasi per pekan sembari melihat perkembangan kasus Covid-19.
”Bahkan, kegiatan di TK dan PAUD (pendidikan anak usia dini) ditiadakan dulu. Kemarin sudah mulai masuk, sekarang stop dulu karena para siswa belum vaksin. Semua ini dilakukan untuk menghindari kluster penularan di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, vaksinasi untuk siswa terus berjalan. Sasarannya siswa kelas I SD ke atas. Untuk mempercepat capaian vaksinasi, menurut rencana, Pemerintah Kota Kediri akan kembali menggandeng mahasiswa perguruan tinggi kesehatan sebagai vaksinator.
”Saat ini kami sedang berkomunikasi lagi dengan mereka. Kalau nanti tracing-nya tinggi, kami akan meminta mereka membantu proses tracing,” ucapnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, warga Kota Kediri yang mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai 308.095 orang (138,73 persen) dan dosis kedua 269.325 orang (121,28 persen).
Selain mengubah pola pembelajaran, Pemkot Kediri juga mengetatkan dan lakukan penyesuaian kegiatan. Untuk mal, pusat perbelanjaan, toko swalayan, pasar tradisional, dan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari, jam operasionalnya dibatasi hingga pukul 21.00 dengan kapasitas pengunjung maksimal 60 persen.
Kegiatan makan-minum di tempat diizinkan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat sampai pukul 21.00 dengan kapasitas maksimal 60 persen. Sementara restoran, rumah makan, dan kafe dengan jam operasional malam hari dapat beroperasi mulai pukul 18.00 hingga 00.00.
Sementara kegiatan seni, budaya, olahraga, dan sosial dilakukan dengan kapasitas maksimal 25 persen. ”Taman dan tempat wisata ditutup sementara. Begitu juga tempat bermain anak di dalam mal juga ditutup. Ini untuk melindungi anak-anak,” kata Abu Bakar.
Menurut dia, Pemkot juga akan mengalihkan arus lalu lintas dalam rangka pembatasan mobilitas masyarakat. Akses masuk kota di simpang empat Semampir, simpang empat Alun-alun, simpang tiga Water Torn, serta akses dalam kota Jalan Panglima Sudirman dan Jalan HOS Cokroaminoto ditutup mulai pukul 21.00.
Dua sekolah di Blitar Ditutup
Di Kabupaten Blitar, dua sekolah terpaksa ditutup sementara lantaran sejumlah siswa terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan SMPN 2 Doko dan MA Ma’arif Udanawu itu dilakukan sejak 9 Februari hingga dua pekan ke depan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Farida Lumazah membenarkan adanya penutupan ini. Di SMPN 2 Doko, dari 30 siswa yang menjalani tes usap (swab), dua orang terkonfirmasi positif. Sementara di MA Ma’arif Udanawu, dari 48 orang yang diperiksa, hasilnya 15 orang positif.
Dalam surat edaran tentang penutupan sementara kegiatan sekolah, Dinkes Kabupaten Blitar meminta sekolah melakukan beberapa langkah. Siswa dan guru yang terkonfirmasi positif harus menjalani isolasi 10 hari. Sementara kontak erat harus menjalani karantina lima hari dengan pemeriksaan kembali atau karantina 14 hari tanpa pemeriksaan kembali.
Selain itu, sekolah harus berkoordinasi dengan puskesmas setempat guna melanjutkan proses pengetesan dan penelusuran, pembersihan menyeluruh di ruang kelas, serta pelaporan ke puskesmas jika kondisi kesehatan warga sekolah selama karantina menunjukkan gejala memburuk.
Berdasarkan data Jatim Tanggap Covid-19 per 8 Februari, jumlah total kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Blitar mencapai 11.019 orang. Dari jumlah tersebut, 54 orang merupakan kasus aktif, 9.330 orang sembuh, dan 1.635 orang meninggal.