Siswa Positif Covid-19, Salah Satu SMK di Kota Blitar Hentikan PTM
Pihak SMK di Kota Blitar terpaksa menghentikan PTM dan menggantikannya dengan PJJ setelah ada siswa terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil tracing dan testing menyatakan ada tambahan delapan siswa lagi yang terkonfirmasi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BLITAR, KOMPAS – Pembelajaran tatap muka di SMK Indonesia Putra, di Jalan Kelud, Kota Blitar, Jawa Timur, dihentikan sementara setelah sejumlah siswa terkonfirmasi positif Covid-19. Selanjutnya pembelajaran dilakukan jarak jauh, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk wilayah Blitar, Solikin, Rabu (2/2/2022), mengungkapkan, total ada sembilan siswa yang positif. Dari jumlah itu, satu siswa terkonfirmasi awal dan delapan lainnya didapat dari hasil penelusuran (tracing) dan pengetesan (testing). Mereka merupakan siswa kelas XI.
”Benar, PTM (pembelajaran tatap muka) dihentikan sejak Senin (31/1/2022), berganti dengan PJJ (pembejaran jarak jauh). Sampai kapan? Nanti menunggu keputusan dari tim Gugus Tugas Covid-19 yang akan menentukan,” ujarnya.
Menurut Solikin, PJJ dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut. Adapun pelacakan tidak hanya dilakukan terhadap rekan sesama siswa, tetapi juga guru yang menjalin kontak erat dan keluarga siswa yang terpapar. Jumlah mereka yang dites mencapai 35 orang.
Tiap hari PTM dievaluasi, satgas sekolah kami minta membuat laporan secara periodik. Tiap pekan laporan dikirim ke cabang dinas terkait apakah ada siswa terkena kasus covid atau tidak.
Sebelumnya, PTM untuk tingkat SMA/SMK di Kota Blitar dilakukan 100 persen selama 6 jam per hari dengan durasi masing-masing 45 menit per jam pelajaran. Begitu mendapati ada siswa yang terkonfirmasi, siswa yang terpapar langsung diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Saat ini kondisi mereka sudah membaik. ”Meski demikian, kami tetap mengantisipasi dengan cara pembelajaran daring. Sebab, kalau tidak, dikhawatirkan akan merugikan yang lain,” ucapnya.
Disinggung soal bagaimana kasus ini mencuat, Solikin menuturkan, awalnya hanya ada satu siswa yang diketahui mengalami gejala sakit. Setelah dibawa ke rumah sakit, yang bersangkutan dinyatakan positif sehingga tim gugus tugas langsung terjun untuk melakukan pelacakan dan pengetesan.
”Semua siswa dan guru yang bersinggungan erat di-testing. Hasilnya baru keluar hari ini, yang positif siswa-siswa tadi, sedangkan yang lainnya negatif,” katanya.
Untuk sementara, lanjut Solikin, baru SMK Indonesia Putra yang melakukan PJJ. Sekolah lain tetap melakukan PTM lantaran kondisinya aman, tidak ada siswa ataupun guru yang terkonfirmasi positif.
”Tiap hari PTM dievaluasi, satgas sekolah kami minta membuat laporan secara periodik. Tiap pekan laporan dikirim ke cabang dinas terkait apakah ada siswa terkena kasus covid atau tidak,” ujarnya.
Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, sekolah yang bersangkutan harus ditutup sementara jika memang ada siswa yang terpapar. Tujuannya agar tidak menjalar ke siswa lain. Memang, untuk tingkat SMA/SMK kewenangan ada di tingkat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, tetapi sekolah tersebut berada di wilayah Kota Blitar.
”Mayoritas siswa yang sekolah (SMK Indonesia Putra) warga Kabupaten Blitar. Namun, kita tidak melihat (wilayah administrasi) kabupaten atau kota, karena lokasinya di kota, maka kita harus waspada,” ujarnya. Menurut Santoso, pihaknya selalu melakukan evaluasi dengan mencermati kondisi riil di lapangan.
Mengenai apakah ada rencana menghentikan PTM untuk semua sekolah, menurut dia, sejauh ini kasus positif hanya ditemukan di satu sekolah di level SMK sehingga belum perlu dilakukan pembelajaran daring secara keseluruhan. SD-SMP masih PTM lantaran siswa juga harus mengatasi ketertinggalan kurikulum.
Santoso menyebutkan, semua pihak sebenarnya sudah berusaha mengantisipasi agar tidak terjadi perkembangan kasus lebih lanjut. Setiap ada kasus baru selalu dilakukan penelusuran oleh tenaga medis.
Di wilayah Kota Blitar sebenarnya telah lama tidak ada kasus aktif Covid-19. Blitar juga menjadi kota pertama di Jawa Timur yang berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level I dan menjadi percontohan bagi daerah lain.
Berdasarkan data Jawa Timur Tanggap Covid-19, per 2 Februari 2022, total angka kasus terkonfirmasi di Kota Blitar sejak awal pandemi sebanyak 7.009, kasus aktif 3, sembuh 6.738, dan meninggal 268 orang.