logo Kompas.id
NusantaraMerias Wajah ”Eropa”...
Iklan

Merias Wajah ”Eropa” Surabaya-Malang

Surabaya dan Malang di Jawa Timur tertantang untuk melestarikan kota tua terutama peninggalan masa Hindia Belanda yang rata-rata masih terawat dan fungsional untuk terus memberikan manfaat bagi warga.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, DAHLIA IRAWATI, AGNES SWETTA PANDIA
· 7 menit baca
Salah satu dari ratusan bangunan tua di Jalan Rajawali Surabaya yang menjadi destinasi wisata sejarah.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA

Salah satu dari ratusan bangunan tua di Jalan Rajawali Surabaya yang menjadi destinasi wisata sejarah.

Surabaya dan Malang sudah ada sejak zaman klasik. Surabaya merupakan salah satu bandar atau perkampungan era Kerajaan Majapahit (abad ke-13). Adapun Malang adalah wilayah tinggalan Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8). Namun, mayoritas repihan peradaban masa silam yang masih terawat bahkan fungsional hingga kini adalah yang bernuansa Eropa atau dari masa kolonial Hindia-Belanda sejak abad ke-18.

Di Surabaya dan Malang terdapat kawasan segregasi atau pemisahan misalnya kompleks Eropa, pecinan, kampung Arab, dan permukiman bumiputra atau pribumi. Namun, bangunan cagar budaya yang besar, megah, ikonik lebih banyak bernuansa Eropa atau dibangun dalam masa kolonial. Karena itulah, program revitalisasi kota tua di Surabaya dan Malang berkemiripan, yakni lebih menyentuh kawasan berwajah Eropa, misalnya Rajawali-Darmo di Surabaya dan Kayutangan di Kota Malang.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000