Sebanyak 145 Pekerja Migran dari Brunei Dikarantina, Satu Terkonfirmasi Covid-19
Juanda kembali melayani penerbangan internasional bagi pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak 149 penumpang, terdiri dari 145 pekerja migran dan 4 orang non-pekerja migran dari Brunei Darussalam, tiba pada Senin (31/1).
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Seorang penumpang pesawat di Bandara Juanda yang baru tiba dari Brunei Darussalam terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil ini didapatkan lewat serangkaian pemantauan ketat yang diterapkan untuk mencegah penularan varian Omicron.
Sebelumnya, Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, kembali melayani penerbangan internasional bagi pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak 149 penumpang, terdiri dari 145 pekerja migran dan 4 orang non-pekerja migran dari Brunei Darussalam, tiba di Bandara Juanda, Senin (31/1/2022). Sebelumnya, pada Sabtu (22/1/2022) ada penerbangan dari Malaysia membawa 129 pekerja migran.
Layanan penerbangan internasional diberikan menyusul dikeluarkannya Surat Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan Kewajiban RT-PCR bagi Warga Negara Indonesia Pelaku Perjalanan Luar Negeri.
Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal Nurchahyanto, Selasa (1/2/2022), mengatakan, berdasarkan hasil pengetesan, seorang pekerja migran terkonfirmasi positif Covid-19. Pekerja yang terkonfirmasi positif ini langsung dirujuk ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani perawatan.
“Pekerja migran yang dinyatakan negatif menjalani masa karantina selama tujuh hari. Untuk lokasi karantina dibagi di dua tempat, yakni gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jatim dan Balai Diklat Kementerian Agama Surabaya,” kata Nurchahyanto.
General Manager Bandara Juanda Sisyani Jaffar, Selasa, mengatakan, prosedur kedatangan pekerja migran dilakukan secara ketat. Kedatangan penerbangan internasional dilakukan terpisah dengan penerbangan domestik. Penerbangan internasional berada di Terminal 2, sedangkan penerbangan domestik berada di Terminal 1.
Selain itu, pelaku perjalanan luar negeri harus melewati banyak tahapan berbeda. Sebelum terbang, pelaku perjalanan internasional harus sudah menyiapkan bukti vaksin dosis lengkap, memiliki hasil RT-PCR 3 x 24 jam, dan mengisi health alert card (HAC). Juga dibutuhkan dokumen pemesanan hotel karantina untuk non-pekerja migran, memastikan dokumen keimigrasian, dan mengisi dokumen kepabeanan.
Setelah keluar pesawat, pelaku perjalanan internasional akan menuju terminal kedatangan di ruang tunggu Gate 9. Di sini, petugas imigrasi memeriksa paspor dan negara asal. Pelaku perjalanan internasional kemudian mengantre untuk registrasi pada Surabaya Entry Registration System (SERS).
Setelah itu, pelaku perjalanan internasional diminta menuju Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan akan melakukan penyelidikan endemi (PE) dan verifikasi dokumen kesehatan. Pada titik ini akan dibagi dua jalur, yaitu pekerja migran dan non-pekerja migran.
Selanjutnya, proses input data baru dan pengambilan sampel RT-PCR oleh Farmalab yang hasilnya keluar 1-2 jam. Terdapat 10 bilik RT-PCR yang disediakan untuk melayani pelaku perjalanan internasional. Setelah hasil RT-PCR keluar, pelaku perjalanan internasional akan didata Satgas Covid-19 dan menuju area penjemputan untuk dibawa ke tempat karantina menggunakan kendaraan bus.
Ke depan, Sisyani meminta kepada seluruh pengguna jasa agar disiplin dalam mengikuti aturan protokol kesehatan yang berlaku di bandara. Dirinya berharap, seluruh pengguna jasa kebandarudaraan taat menjalankan protokol kesehatan. Menurut dia, hal tersebut berperan mencegah penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Jatim mengklaim telah memastikan penanganan terhadap pelaku perjalanan luar negeri, terutama pekerja migran dari Brunei Darussalam ini, sesuai prosedur. Hal itu untuk mencegah sebaran Covid-19 yang belakangan ini kasusnya terus meningkat di Jatim dan secara nasional.
Data Satgas Covid-19 Jatim menyebutkan, ada penambahan 276 kasus pada 31 Januari 2022 sehingga secara kumulatif tercatat 402.879 kasus positif. Penambahan kasus baru terbanyak di Surabaya dengan 128 kasus, Sidoarjo (41), dan Kota Malang (26).
Penambahan kasus baru harian itu menyebabkan kasus aktif mencapai 1.360 orang. Untuk kasus aktif ini terbanyak di Surabaya (281), Kota Malang (260), dan Sidoarjo (185). Penambahan kasus baru ini terus diwaspadai, antara lain dengan meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 baik vaksinasi primer maupun penguat.