Marshall MotoGP Mandalika Gunakan Eks Marshall World Superbike
Persiapan MotoGP di Sirkuit Mandalika terus dilakukan. Salah satunya perekrutan petugas marshall. Pada MotoGP Maret 2022, marshall berasal dari marshall yang sebelumnya bertugas di World Superbike.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS – Mandalika Grand Prix Association bersama Ikatan Motor Indonesia mulai membuka pendaftaran ulang untuk marshall yang akan bertugas di ajang MotoGP, di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika. Calon marshall yang mendaftar berasal dari tenaga lokal yang sebelumnya bertugas di ajang World Superbike pada November 2021.
Direktur Teknik dan Operasi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Samsul Purba, di Kuta Mandalika, Jumat (28/1/2022), mengatakan, perekrutan ulang Marshall merupakan kesepakatan bersama antara MGPA, IMI NTB, dan Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI).
”Kami ingin agar SDM lokal bisa berpartisipasi dalam kegiatan (di Mandalika), baik nasional maupun internasional,” kata Samsul.
Marshall adalah orang-orang yang bertugas memperlancar jalannya lomba. Mereka bertugas mengibarkan bendera jika ada insiden, mengangkat papan pengumuman, menolong pebalap yang terjatuh, dan memadamkan kebakaran.
Samsul menambahkan, selain antusiasme eks marshall yang berasal dari berbagai wilayah di Lombok tersebut, mereka juga telah memiliki kapasitas untuk tugas tersebut. Salah satunya telah mendapatkan sertifikat atau lisensi atas keterlibatan mereka pada WSBK lalu.
”Nanti setelah selesai pendaftaran ulang, Senin (minggu depan), kami bersama IMI bisa memulai pelatihan bagi mereka,” kata Samsul.
Menurut Samsul, ada sekitar 290 marshall pada WSBK lalu. Mereka berharap seluruhnya mendaftar kembali. Akan tetapi, jika kurang dari kuota atau kebutuhan 250 orang, akan dibuka pendaftaran untuk marshall baru.
“Kami sebenarnya sudah memakai digital flag yang terkoneksi langsung dengan race control sehingga seharusnya kebutuhan marshall (untuk MotoGP) berkurang,” kata Samsul.
Mendapat sertifikat
Meski demikian, kata Samsul, mereka memutuskan tidak mengurangi marshall yang direkrut. ”Kami ingin kemampuan (SDM) lokal tumbuh. Apalagi, sebagian besar dari mereka adalah warga lokal. Setelah terlibat di MotoGP, mereka akan mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan untuk berpartisipasi di kegiatan di luar,” kata Samsul.
Pelatihan bagi marshall tersebut, menurut Samsul, tidak akan jauh berbeda dengan pelatihan untuk WSBK. Materinya masih tentang bagaimana mengoperasikan bendera, perintah radio, distribusi logistik, dan penanganan kecelakaan.
Pantauan Kompas, eks marshall WSBK terlihat antusias untuk mendaftar ulang. Mereka telah hadir sebelum loket pendaftaran yang berada di area Bazar Mandalika dibuka. Pendaftaran akan dibuka hingga Minggu (30/1).
Begitu loket dibuka, mereka langsung mengambil nomor urut dan mengisi formulir. Lalu menyerahkannya kembali bersama salinan KTP, piagam (sertifikat) marshall WSBK 2021, dan surat pernyataan yang telah ditandatangani.
Setelah verifikasi data, para calon marshall itu kemudian mengukur baju yang akan mereka gunakan saat MotoGP nanti. Terakhir, panitia mengambil foto mereka untuk identitas.
Ki Agus Doni (29), salah satu calon marshall asal Praya, Lombok Tengah, mengatakan, dirinya antusias untuk kembali terlibat. ”Pertama, karena saya memang hobi motor. Kedua, meski hanya tenaga, ini bagian dari dukungan saya untuk balapan di Mandalika. Juga Lombok Tengah agar menjadi destinasi (pariwisata) dunia,” kata Agus yang sehari-hari bekerja sebagai kontraktor.
Ternyata banyak juga teman-teman yang perempuan terlibat sehingga saya antusias. Apalagi, ini ajang internasional dan berlangsung di daerah sendiri.
Menurut Agus, yang pada WSBK lalu bertugas di lintasan 16, ia akan bertanggung jawab terhadap tugasnya dalam MotoGP mendatang. Oleh karena itu, ia bersama teman-temannya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin. ”Fokus kami, pergelaran besok lancar dan sukses,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Elisdayanti (21), calon marshall lainnya. Menurut Elis, pengalaman saat WSBK mendorongnya kembali mendaftar. Pada WSBK lalu, Elis bertugas sebagai pemegang bendera instruksi keselamatan.
”Ternyata banyak juga teman-teman yang perempuan terlibat sehingga saya antusias. Apalagi, ini ajang internasional dan berlangsung di daerah sendiri,” katanya.
Elis yang mengaku bangga dengan ajang internasional di Mandalika berharap MotoGP bisa sukses dan berjalan sesuai rencana. ”Semoga tidak ada kendala, apalagi sampai ada pembalatan (penundaan) balapan seperti kemarin,” ujarnya.
Sebelumnya, saat WSBK, terjadi penundaan balapan akibat cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Sirkuit Mandalika.
Saat ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang digelar bersama WSBK juga sempat terjadi pembatalan balapan selama seminggu. Penundaan terjadi karena ada faktor keselamatan pengendara yang belum terpenuhi.
Faktor keselamatan pengendara yang belum terpenuhi ada beberapa jenis, seperti beberapa bagian lintasan belum bebas dari debu, pit yang belum semua siap, dan marshall yang belum siap, baik dari sisi jumlah maupun kemampuan (Kompas, 15/11/2021).