Lima Kabupaten dan Kota di Jatim Awali Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga
Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Jatim dimulai di Surabaya Raya, Lamongan, dan Banyuwangi. Seluruh elemen masyarakat diminta berpartisipasi untuk percepatan capaian vaksinasi dalam kerangka membangun kekebalan komunal.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Provinsi Jawa Timur dimulai di lima kabupaten dan kota. Vaksinasi penguat ini memprioritaskan warga berusia lanjut dan kelompok rentan. Meski demikian, seluruh elemen masyarakat diminta berpartisipasi aktif untuk mempercepat capaian vaksinasi demi membangun kekebalan komunitas yang mampu menangkal sebaran Covid-19.
Lima daerah tersebut meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan Banyuwangi. Vaksinasi penguat bagi warga lansia akan dilaksanakan di 38 kabupaten dan kota di Jatim. Vaksinasi penguat bagi masyarakat rentan non-warga lansia digelar di 28 kabupaten dan kota di Jatim karena harus memenuhi syarat capaian vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dari total populasi dan dosis pertama untuk lansia minimal 60 persen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi Covid-19, baik yang primer maupun penguat, untuk membangun kekebalan komunal. Masyarakat yang belum menerima vaksin primer diminta segera mendatangi fasilitas layanan vaksinasi di daerahnya masing-masing.
”Bagi yang sudah menerima vaksin dosis pertama dan kedua serta sudah berjarak enam bulan, diharapkan segera mengakses layanan terdekat untuk mendapatkan vaksin penguat,” ujar Khofifah pada acara Kick Off Vaksinasi Penguat Provinsi Jatim di Surabaya, Rabu (12/1/2022).
Khofifah mengatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, terutama untuk masyarakat berusia lanjut dan kelompok rentan. Selain itu, vaksinasi penguat ini akan diprioritaskan bagi pelayan publik yang berada di lini terdepan serta kelompok remaja usia 12-18 tahun untuk mendukung pembelajaran tatap muka.
Gubernur Jatim Khofifah juga meminta kepada kalangan industri untuk mendukung upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Perusahaan yang sudah menuntaskan vaksinasi primer untuk karyawannya dengan rentang waktu lebih dari enam bulan diminta segera berkoodinasi dengan Dinas Kesehatan Jatim untuk mendapatkan vaksinasi penguat.
Vaksinasi Covid-19 menjadi bagian dari ikhtiar dalam upaya meningkatkan perlindungan pekerja dari aspek keselamatan dan kesehatan di era disrupsi digital ini. Peningkatan perlindungan pekerja ini diharapkan mampu mendorong kenaikan produktivitas dunia industri yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi regional ataupun nasional.
Bagi yang sudah menerima vaksin dosis pertama dan kedua serta sudah berjarak enam bulan, diharapkan segera mengakses layanan terdekat untuk mendapatkan vaksin penguat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyonno mengatakan, vaksinasi penguat dilakukan dengan vaksin jenis Astra Zeneca dan Moderna. Warga yang menerima vaksin primer (vaksin dosis pertama) dosis lengkap jenis Sinovac akan mendapatkan vaksin penguat setengah dosis vaksin Astra Zeneca. Adapun warga yang menerima vaksin primer Astra Zeneca akan mendapatkan penguat setengah dosis vaksin Moderna.
Syarat mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga adalah sudah menuntaskan vaksinasi primer dosis pertama dan kedua. Selain itu, rentang waktu antara vaksin kedua dan vaksin penguat minimal enam bulan. Seperti halnya vaksinasi primer, vaksinasi penguat akan terdata pada aplikasi peduli lindungi. Vaksin ini diberikan gratis tanpa membayar.
”Untuk pelaksanaan vaksinasi penguat di Jatim yang berlangsung saat ini, vaksin yang digunakan adalah Astra Zeneca. Jatim memiliki stok vaksin yang cukup untuk vaksinasi penguat karena akan ada pasokan dari Kementerian Kesehatan. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucap Erwin.
Erwin mengatakan, pelaksanaan vaksinasi penguat diserahkan kepada dinas kesehatan di masing-masing kabupaten dan kota. Khusus vaksinasi dengan sasaran lansia, tidak semua daerah bisa menggelar kegiatan serentak atau massal. Vaksinasi lansia harus dilakukan dengan metode jemput bola dari rumah ke rumah karena berbagai kendala. Salah satunya, faktor usia yang menyebabkan lansia kesulitan bepergian ke fasilitas layanan vaksin.
Terkait dengan kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI vaksinasi dosis ketiga, Erwin mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir. Menurut dia, kejadian ikutan pascaimunisasi ini akan sama dengan saat vaksinasi primer. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, mayoritas keluhan masyarakat adalah mengalami demam, pusing, dan sedikit bengkak pada lengan.
”Apabila ada keluhan pascaimunisasi, segera lapor kepada petugas kesehatan agar bisa ditindaklanjuti,” ujar Erwin.
Salah satu kegiatan vaksinasi penguat di Surabaya berlangsung di Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Jatim. Kegiatan itu menyasar para lansia yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua. Panitia menyediakan 100 dosis vaksin bagi 100 orang penerima.
Sementara itu, vaksinasi penguat di Sidoarjo digelar di Puskesmas Sekardangan. Kegiatan tersebut menyasar 100 lansia. Namun, jumlah yang datang mencapai 116 orang dan semuanya terlayani dengan baik. Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah Astra Zeneca.
”Sidoarjo akan segera menggelar vaksinasi penguat secara serentak di 18 kecamatan. Namun, kami masih menunggu pengiriman vaksin dari Dinkes Jatim karena stok vaksin yang ada sangat terbatas,” kata Syaf Satriawarman, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo.