Capaian Rendah, Vaksinasi Anak di Sultra Hanya Dibolehkan di Empat Kabupaten
Dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, baru empat daerah yang dibolehkan menggelar vaksinasi anak. Sebanyak 13 daerah lainnya belum dibolehkan akibat belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Tenggara membuat vaksinasi anak di tempat itu masih terbatas. Hingga saat ini, baru empat kabupaten yang dibolehkan melakukan vaksinasi anak. Pemerintah dituntut untuk terus tingkatkan capaian vaksin agar anak-anak bisa mendapatkan perlindungan menyeluruh.
Hingga pekan kedua Januari ini, empat kabupaten yang dibolehkan lakukan vaksinasi anak tersebut, yaitu Kolaka, Konawe Kepulauan, Buton Utara, dan Wakatobi. Sebanyak 13 daerah lainnya masih berkejaran dengan target vaksinasi dosis pertama dan vaksinasi warga lanjut usia.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin mengatakan, keempat daerah tersebut dibolehkan lakukan vaksinasi anak karena memenuhi target pemerintah pusat. Selain vaksinasi dosis pertama yang melebihi 70 persen, vaksinasi warga lansia juga di atas 60 persen.
”Kolaka dan Konawe Kepulauan sudah memulai, sementara Wakatobi dan Buton Utara masih sosialisasi. Empat kabupaten ini telah melebihi target yang ditentukan untuk bisa menggelar vaksinasi anak,” tutur Agustin di Kendari, Senin (10/1/2022).
Sementara itu, ia melanjutkan, sebanyak 13 daerah lainnya masih berupaya untuk mencapai target. Salah satu target utama yang sulit dicapai adalah vaksinasi warga lanjut usia. Pemerintah harus melakukan berbagai cara agar warga di usia lanjut ingin mengikuti vaksinasi yang dijalankan pemerintah.
Tidak ada cara lain, sambung Agustin, pemerintah daerah harus melakukan upaya jemput bola secara masif. Upaya tersebut penting dilakukan untuk memudahkan masyarakat usia lanjut bisa segera mengikuti vaksinasi.
”Kami target akhir Januari ini semua daerah bisa memenuhi capaian. Dengan begitu, vaksinasi anak bisa segera dilakukan,” katanya.
Berdasarkan data Dinkes Sultra, total capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 72,16 persen dari target 2 juta orang. Sementara itu, capaian dosis kedua masih berada di angka 35,50 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Harun Masiri menyampaikan, pihaknya menggelar vaksinasi anak secara resmi mulai pekan ini. Di tahap pertama, vaksinasi menyasar sekolah-sekolah yang telah menggelar pembelajaran tatap muka.
Menurut Harun, vaksinasi anak di Kolaka ditargetkan menyasar 27.527 anak. Setelah vaksinasi di sekolah, vaksinasi akan digelar di semua kecamatan secara serentak agar proses bisa berjalan cepat.
”Kami berharap vaksinasi anak bisa selesai dalam 2-3 bulan ke depan. Semoga distribusi vaksin juga lancar sehingga proses di lapangan tidak terhenti,” tambahnya.
Epidemiolog Universitas Halu Oleo, Ramadhan Tosepu, menjelaskan, vaksinasi anak sangat penting untuk melindungi anak dari ancaman Covid-19 yang terus berkembang dan bermutasi. Vaksinasi diharapkan mencegah dampak buruk paparan virus sekaligus menciptakan kekebalan bersama di masyarakat luas.
Terlebih lagi, ia melanjutkan, saat ini program pembelajaran telah berlangsung secara merata. Anak-anak bertemu dengan banyak orang baik di dalam dan di luar kelas. Kondisi ini dikhawatirkan membuat anak sangat rentan paparan virus dari lingkungan.
Oleh karena itu, Ramadhan berharap agar vaksinasi anak segera digelar di semua daerah tanpa menunggu tercapainya target secara umum. Sebab, semua kelompok umur memiliki kerentanan yang sama akan paparan virus.
”Sebaiknya tidak perlu menunggu target lansia tercapai atau target secara umum. Segera saja vaksinasi semua kelompok umur yang layak untuk divaksin. Dengan begitu, semua warga terlindungi akan paparan virus yang terus bermutasi,” kata Ramadhan.