Baru Tujuh Daerah di Sultra Capai Target Vaksinasi 70 Persen
Dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara, baru tujuh daerah yang tercatat mencapai vaksinasi di atas 70 persen. Pemerintah daerah beralasan faktor cuaca, jarak, dan animo masyarakat menjadi kendala utama.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Warga mengikuti Vaksinasi Serentak Pesantren dan Rumah Ibadah di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (7/9/2021). Pemerintah bersama TNI dan Polri terus mempercepat capaian vaksinasi yang baru mencapai 24 persen di wilayah ini.
KENDARI, KOMPAS — Hampir satu tahun berjalan, vaksinasi di Sulawesi Tenggara belum merata di 17 kabupaten dan kota. Sejauh ini hanya tujuh daerah yang mencapai vaksinasi di atas 70 persen atau sesuai target pemerintah pusat. Faktor cuaca, akses, dan animo masyarakat dianggap menjadi kendala utama.
Data vaksinasi Covid-19 Sultra hingga akhir Desember 2021, baru tujuh kabupaten dan kota yang mencapai vaksinasi di atas 70 persen. Daerah tersebut adalah Konawe Utara, Kota Kendari, Kolaka, Konawe, Konawe Kepulauan, Kolaka Utara, dan Bombana. Sementara 10 daerah lainnya masih berkisar di angka 60-an persen, bahkan 40-an persen.
Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas mengatakan, daerah yang belum mencapai target tersebut sebagian besar berada di wilayah kepulauan yang memiliki keterbatasan akses. Daerah seperti Wakatobi terkendala cuaca ekstrem dan akses yang jauh sehingga pencapaian vaksinasi sulit melonjak.
”Daerah di kepulauan lainnya, (kendalanya) selain cuaca, menghadapi masyarakat yang harus terus didekati dengan segala cara. Sebab, selama ini mereka merasa tidak terpapar Covid-19 sehingga tidak perlu menerima vaksin,” ucapnya di Kendari, Minggu (2/1/2022).
DINKES SULTRA
Capaian vaksinasi di Sulawesi Tenggara hingga Selasa (28/12/2021).
Terbatasnya masyarakat yang mengikuti vaksinasi, tambah Endang, membuat stok vaksin di beberapa daerah rusak. Sebab, vaksin yang seharusnya segera digunakan hanya tersimpan di gudang hingga memasuki waktu kedaluwarsa.
Oleh karena itu, tambah Endang, berbagai pendekatan dan inovasi perlu dilakukan ke depan. Kolaborasi bersama berbagai instansi harus terus diupayakan agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi.
Vaksin yang seharusnya segera digunakan hanya tersimpan di gudang hingga memasuki waktu kedaluwarsa.
Di satu sisi, meski baru sebagian daerah yang mencapai target, secara rata-rata vaksinasi di Sultra telah mencapai target. ”Angka manual kita berada di 79 persen, tetapi yang tercatat di nasional baru 70,2 persen. Yang jelas, kami terus berupaya agar semua daerah bisa mencapai target yang disyaratkan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengarahkan daerah untuk terus melakukan percepatan vaksinasi. Sejumlah daerah, termasuk Sulawesi Tenggara, memiliki capaian vaksinasi yang masih jauh dari target. Daerah yang tidak memenuhi capaian 70 persen hingga akhir tahun akan diberikan surat teguran.
”Masih ada beberapa daerah yang memang belum mencapai target 70 persen capaian vaksinasi, salah satunya di Sulawesi Tenggara. Kami mengharapkan daerah melakukan percepatan-percepatan agar target bisa tercapai dalam tiga minggu ke depan,” kata Tito setelah rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Sultra di Kendari, Sabtu (11/12/2021).
Epidemiolog dari Universitas Halu Oleo, Ramadhan Tosepu, mengatakan, permasalahan mendasar vaksinasi di wilayah ini dimulai dari koordinasi dan penanganan Covid-19 yang berantakan sejak awal. Hal ini merembet pada program vaksinasi terhadap masyarakat luas.
Stok vaksin yang terbatas turut menjadi pengaruh besar. Sebab, masyarakat yang awalnya ingin divaksin tidak diberikan prioritas hingga akhirnya enggan datang kembali.
Saat ini, tambah Ramadhan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengejar capaian vaksinasi. Akan tetapi, pendekatan yang dilakukan harus tetap humanis dan tidak malah menyusahkan masyarakat kecil.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memantau vaksinasi di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/12/2021). Kendari adalah satu-satunya daerah dari 17 kabupaten/kota di Sultra yang mencapai target 70 persen. Tito berharap semua daerah melakukan percepatan dalam tiga pekan ke depan.
”Seperti apakah masyarakat yang belum vaksin tidak disulitkan secara pengurusan administrasi? Atau, apakah mereka tetap mendapat tunjangan sosial dan ekonomi meski belum divaksin?” kata Ramadhan.
Tidak hanya itu, lanjutnya, petugas di lapangan juga tetap harus mengecek keseluruhan kondisi kesehatan masyarakat sebelum menginjeksi dosis vaksin ke masyarakat. Hal ini untuk mencegah adanya kejadian ikutan yang turut memengaruhi animo masyarakat mengikuti vaksinasi.